Friday, 30 December 2011

Produktifitas itu spontanitas

Pernahkah Anda merasa pada saat bekerja jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 menjelang makan siang padahal Anda belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif. Anda bisa saja menghabiskan sekian jam tanpa menghasilkan apa-apa. Sounds familiar? Ada beberapa prinsip yang sebaiknya Anda pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga Anda bisa bekerja efektif:


1. Menyusun Rencana
Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”. Apabila Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya ”Apa yang harus saya
kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya.

Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.

Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang ”on fire”. Disaat itu saya manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas lebih rendah.

Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustment kapanpun. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri.

2. Fokus
Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa pekerjaan sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba menyenangkan boss Anda dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi tanpa Anda sadari sebenarnya Anda justru membebani diri Anda dengan stress dan belum tentu juga apa yang Anda kerjaan akan berkualitas bagus.

Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan.


3. Hindari Interupsi
Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:
Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.

Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email tiap kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan pekerjaan Anda saat itu dan hindari multi-tasking.
Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur waktu Anda sehari-hari. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu produktifitas Anda. Apabila Anda produktif bukan hanya Anda sendiri yang senang tapi juga boss Anda. Hidup Anda lebih mudah dan stress pun berkurang... 
sumber referensi: Pengembangan diri

Peluang dan Tantangan Budi Daya ikan Air Tawar Ekonomis Penting

A. Prospek Budi Daya Perikanan
Prospek pengembangan budi daya perikanan di dunia sangat terkait dengan peningkatan konsumsi ikan per kapita per tahun penduduk dunia yang ikut meningkat tajam seiring dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk. Berdasarkan data FAO, kebutuhan ikan untuk pasar dunia sampai tahun 2010 masih kekurangan pasokan sebesar 2 juta ton per tahun.



Khusus di Indonesia, pada tahun 1998, tingkat konsumsi ikan per kipita penduduk baru mencapai 9,25 kg pertahun atau 72,5% dari standar kecukupan pangan terhadap ikan yang besarnya 26,55 kg per kapita per tahun.Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar 250 juta jiwa pada tahun 2015.



Saat itu, mereka membutuhkan sekitar 36,2 gram protein per kapita per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 60% atau 21,72 gram protein diharapkan dapat dipenuhi dari perikanan dan sisanya dari petenakan. Besarnya kebutuhan protein yang berasal dari perikanan tersebut setara dengan 42 kg ikan per kapita per tahun (apabila digunakan angka kandungan protein rata-rata sebesar 18,5%)

Dengan demikian, kebutuhan ikan bagi penduduk Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 10,5 juta ton atau hampir dua kali lipat dari potensi stok ikan laut Indonesia saat ini. Pemenuhan kebutuhan protein hewani tersebut tentu sudah tidak mungkin lagi dipenuhi oleh ikan hasil tangkapan laut yang menunjukan penurunan jumlah dari tahun ke tahun. Untuk itu kebutuhan ikan harus dipasok, dari hasil usaha budi daya, sehingga pengembangan budi daya ikan-ikan ekonomis penting menempati posisi yang sangat strategic pada masa mendatang.


B. Produksi Budi Daya Perikanan
Produksi budi daya perikanan dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang tajam. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, produksi budi daya perikanan dunia meningkat dari 24,5 juta ton pada tahun 1994 menjadi 51,4 juta ton pada tahun 2002 (meningkat 12% per tahun). Kondisi yang sama juga terjadi pada budi daya perikanan Indonesia. Produksi budi daya perikanan Indonesia (budi daya air tawar, air payau, dan laut) sebesar 278.864 ton pada tahun 1993 dan mencapai 1.468.610 ton atau mengalami peningkatan 80,77% (rata-rata 8,08% per tahun) pada tahun 2004.

C. Lahan Budi Daya Perikanan Air Tawar
Budi daya perikanan (akuakultur) tidak terlepas dari ketersedian air dan lahan. Keduanya merupakan media hidup ikan dan sumber daya perikanan lainnya untuk bisa berproses menjadi komoditi yang memiliki nilai tambah. Selama ini, usaha budi daya ikan umumnya terkonsentrasi di pedesaan yang ketersediaan lahan dan airnya relatif masih sangat memadai.

Budi daya perikanan air tawar di Indonesia umumnya dilakukan di kolam, sawah, bak, tangki, atau akuarium. Selain itu, juga dilakukan di perairan umum dalam bentuk pemeliharaan di karamba atau sangkar, karamba jaring apung, atau hampang.
Luas lahan budi daya perikanan air tawar dalam bentuk kolam di Indonesia mencapai 86.783 ha, sawah (mina padi) 151.414 ha, karamba 930.000 unit, dan karamba jaring apung (KJA) 76.320 unit pada tahun 2003, Secara keseluruhan, luas lahan budi daya ikan air tawar di kolam dan sawah yang terbesar berada di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Sisanya, dalam jumlah yang lebih kecil, terdapat di Kalimantan, Bali, Nusa tenggara, Maluku, dan Papua. Sementara itu, budi daya ikan air tawar di KJA dan karamba yang terbesar terdapat di Jawa dan Sumatera.

D. Ketersediaan Benih dan Permasalahannya
Konsekuensi dari peningkatan usaha budi daya berbagai jenis ikan ekonomis penting, dalam Skala lokal maupun internasional telah menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan benih dan induk dalam jumlah besar. Seperti yang telah diketahui, benih dan induk sangat diperlukan dalam proses budi daya perikanan. Benih dan induk merupakan sarana produksi yang sangat penting bagi kelanjutan dan keberhasilan usaha budi daya perikanan itu sendiri.

Karena itu, untuk mendukung upaya keberhasilan pengembangan usaha perikanan, pengembangan kegiatan pembenihan diarahkan kepada penyediaan benih yang memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut.

  1. tepat jenis, artinya benih yang dihasilkan harus sesuai dengan jenis benih ikan yang dibutuhkan.
  2. Tepat jumlah, artinya jumlah benih yang dihasilkan harus dapat memenuhi permintaan pembudidaya.
  3. Tepat mutu ,artinya benih yang dihasilkan harus memiliki mutu yang sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.
  4. Tepat ukuran, artinya benih yang dihasilkan harus memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan oleh pembudidaya pembesaran.
  5. Tepat waktu, artinya benih yang dihasilkan dapat dijual ke pasaran pada saat benih tersebut dibutuhkan atau dicari oleh pembudidaya pembesaran.
  6. Tepat tempat, artinya benih dihasilkan oleh unit usaha yang berada di lokasi yang dekat atau lokasi yang dapat dicapai dengan mudah dan cepat oleh pembudidaya pembesaran.
  7. Tepat harga, artinya nilai jual benih sesuai dengan standar dan terjangkau oleh pembeli. Namun di sisi lain, pembenih masih bisa meraih untung dengan harga yang berlaku tersebut.

Sayangnya, berdasarkan kenyataan yang ditemukan di lapangan, belum semua pembudidaya ikan-ikan ekonomis penting memahami dan menguasai teknologi budi daya secara baik dan benar. Hal ini terutama disebabkan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan pembudidaya yang Umumnya masih relatif rendah.

Akibatnya, terjadi degradasi penurunan mutu (kualitas) berbagai jenis ikan tersebut dari waktu ke waktu. Penurunan mutu tidak hanya ditemukan pada stadia benih, tetapi juga terjadi penurunan mutu pada induk.

Keluhan umum terhadap rendahnya mutu benih ikan yang sering ditemui di lapangan adalah lambatnya laju pertumbuhan, mudah terserang penyakit, dan dalam proses pembesarannya memerlukan pakan yang jauh lebih banyak, dari yang seharusnya, sehingga konversi pakannya menjadi tinggi.

Selain itu, tidak jarang terjadi ketidaksesuaian % kandar warna dan bentuk benih yang dihasilkan. Hal lain yang juga sulit dipebuhi adalah faktor keseragaman. Antara satu pembenih dengan pembenih lain belum tentu menghasilkan benih yang sama kondisinya untuk jenis ikan yang sama.

Berikut ini beberapa ciri benih ikan yang mutunya sudah mengalami penurunan, yang umum ditemukan pada unit pembenihan serta dijual di pasaran.
  1. Bentuk tubuh berubah, kasus yang ditemukan adalah induk dengan bentuk, normal menghasilkan benih yang pendek bulat atau tidak normal.
  2. Kecepatan tumbuh menurun, jika biasanya dari 1 liter larva dihasilkan 80-100 kg fingerling (benih gelondongan, seukuran jari, berumur 1-1,5 bulan), pada kenyataannya hanya menghasilkan sekitar 25-30 kg fingerling.
  3. Mortalitas tinggi, dari yang semula hanya 1-5%, meningkat menjadi 30%.
  4. Warna benih tidak sama dengan standar atau berbeda dengan warna tubuh induknya.

Menurut publikasi Direktorat jenderal Perikanan Budi Daya, Departemen Kelautan dan Perikanan RI (2003), terjadinya penurunan kualitas atau mutu benih, sangat merugikan secara finansial maupun ekonomi. Pasalnya, hasil yang diperoleh pembudidaya ikan menjadi tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan. Secara nasional keadaan ini membawa dampak, yaitu terjadinya in-efisiensi dalam penggunaan lahan, air, dana, dan faktor produksi lainnya.

E. Standardisasi Benih
Untuk menghindari kondisi yang merugikan tersebut, pemerintah memandang perlu melakukan standardisasi produksi perikanan dan standardisasi teknologi budi daya yang digunakan. Kemudian proses standardisasi ini akan dilanjutkan dengan proses sertifikasi, sehingga produksi perikanan berupa benih atau induk yang dihasilkan dan dipasarkan (yang diproduksi telah sesuai dengan standar baku yang ditetapkan) telah memiliki sertifikat yang menjamin kualitasnya.

Di era pasar bebas, persyaratan mutu benih dan induk seperti disebutkan di atas menjadi penting untuk dipenuhi dalam upaya memenangkan persaingan perdagangan, terutama berkaitan dengan semakin terbukanya pasar dunia (globalisasi) yang memungkinkan produksi perikanan dari negara lain dapat memasuki pasar benih di Indonesia. demikian juga sebaliknya, produksi benih pembudidaya ikan di Indonesia juga dengan leluasa dapat diperjualbelikan di negara lain yang membutuhkannya.

Dengan kondisi seperti itu, satu-satunya cara yang paling efektif dilakukan adalah menghasilkan benih yang memiliki standar mutu yang baku dan terjamin (dibuktikan dengan adanya sertifikat yang diperoleh melalui proses sertifikasi). jika hal ini tidak dilakukan, pembudidaya ikan di tanah air tidak akan mampu bertahan dan akan tersingkir dari persaingan pasar bebas. jadi jelaslah bahwa pembudidaya perikanan air tawar ekonomis penting di Indonesia
merupakan salah satu bidang budi daya yang perlu segera berbenah diri menghadapi kondisi tersebut.

sumber : dkp.mm

Penyakit pada ikan jenis Vibriosis

Vibriosis pada ikan
Penyebab : Vibrio alginolyticus, V. parahaemolyticus, V. vulnificus, V. ordalii, dll.
Bio - Ekologi Patogen
• Bakteri pada ekosistem air laut, dan vibirosis masih
merupakan masalah utama bagi industri budidaya ikan laut.
• Kasus Vibriosis dapat terjadi sepanjang tahun, namun umumnya terkait dengan stress akibat penanganan, kepadatan tinggi ataupun perubahan cuaca yang ekstrim.
• Tingkat kematian ikan pada stadia larva hingga ukuran
fingerling yang terserang bakteri ini dapat mencapai 80-90%.


Gejala Klinis :

  1. lemah, hilang nafsu makan, berenang di permukaan air, dan warna kulit buram.
  2. nflamasi pada anus, insang, mulut, pangkal sirip, yang diikuti dengan perdarahan dan lepuh pada permukaan tubuh, serta luka terbuka.
  3. pada infeksi lanjut terjadi perdarahan pada mulut dan pangkal sirip, ekses lendir pada insang, dropsy, warna hati pucat. dan mata membengkak.
  4. Diagnosa
  5. Isolasi dan identifikasi bakteri melalui uji bio-kimia

Pengendallan :

  1. Desinfeksi sarana budidaya sebelum dan selama proses pemeliharaan ikan
  2. Pemberian unsur immunostimulan (misalnya penambahan
  3. vitamin C pada pakan) secara rutin selama pemeliharaan
  4. Menghindari terjadinya stress (fisik, kimia, biologi)
  5. Pengelolaan kesehatan ikan secara terpadu (ikan, lingkungan dan patogen)
  6. Membatasi dan/atau mengatur pemberian pakan dan mencampur pakan dengan obat-obatan (medicated feed and feed restriction)
  7.  Melakukan vaksinasi anti vibriosis.
sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Direktorat Kesehatan ikan dan Lingkungan
informasi: Dkp.mm

Roller Coaster Bikin Budeg



Wait a minute..maksudnya Roller Coaster Snack or Salah satu anjungan di Dufan ya? Ya anjungan dong, masa ia snack bisa bikin budeg. Emang snack ada yang namanya Roller Coaster ya?Cari di minimarket or warung aja yakitties20

Yupz, roller coaster memang menyenangkan, apalagi bisa naik bareng family or temen-temen pasti fun banget. Tapi siapa sangka kalo naik roller coaster bisa menyebabkan kerusakan pada telinga alias budeg. Para dokter di Rumah Sakit Henry Ford di Detroit bilang kalo mereka itu nemuin hubungan antara gaya percepatan dalam roller coaster n cedera telinga umum/barotrauma telinga yang terjadi ketika ada cepat perubahan relatif dalam tekanan antara lingkungan eksternal, gendang telinga dan tekanan dalam ruang telinga tengah.
(Kamu ngerti nggak maksudnya?aku aja nggak ngerti ngomong apa inikitties8)

Jadi kerusakan telinga barotrauma ekstrim dapat menyebabkan kehilangan pendengaran sementara, dan yang paling sering menyebabkan pusing, rasa nggak nyaman atau sakit telinga, atau perasaan memiliki telinga berdengung.

(Sumber : Livescience.com)

Meskipun beresiko, dokter bilang nggak perlu khawatir, toh kalo kita bisa punya kesempatan main di Dufan or tempate rekreasi yang ada roller coasternya juga nggak setiap hari'kan. Berat ongkos juga kali ya kalo yang ada di luar kotakitties7.

Bisa dihindari nggak?

Bisa ko, kalo kamu naik roller coaster or anjungan yang rada bikin shock cobain sambil ngunyah permen karet ya, biar ngurangin rasa dengung di telinga.
Hwaaa posting roller coaster jadi kangen ke Dufan dehkitties23
 
 

Sebenarnya Kesalahan itu ada pada diri sendiri


Kesalahan yang tidak Menguntungkan diri sendiri

Sebuah artikel yang judulnya mungkin agak aneh Mengapa kesalan itu ada pada diri kita, untuk itu  mari kita simak dan baca baik-baik , ..........
Pernahkah kita berfikir menebak-nebak apa yang terjadi akibat dari tindakan kita? atau kita berfikir rasa tidak enakan terhadap seseorang. Ya kebanyakan orang pasti pernah berfikir demikian saat bertindak dan kadang itu menjadikan kita mundur dalam bertindak.

Pernahkah anda tahu bahwa sesungguhnya kita telah dibatasi oleh pikiran kita. Kita sibuk memikirkan apa yang akan terjadi bila ini, bila itu dan mengkhawatirkan sesuatu terlalu berlebihan. Padahal boleh jadi hal yang kita pikirkan itu tidak akan pernah terjadi dan yang lebih parahnya lagi boleh jadi hal tersebut hanya ada dalam pikiran kita saja.


Sahabat sesungguhnya kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi akibat dari tindakan kita jika kita tidak melakukan tindakan tersebut. Jika menurut kita itu baik, maka lakukanlah segera. Jika menurut kita ini sesuai dengan rencana, maka lakukanlah segera. Jika menurut kita ini sebuah masalah maka selesaikan segera dan jika menurut kita suatu perkara perlu dibuka, maka bukalah perkara itu. Jangan dibatasi oleh pikiran yang belum tentu itu akan terjadi.
 
Beberapa contoh saat kita dibatasi oleh pikiran kita:
1.       Kita khawatir orang lain menganggap kita lebih rendah atau bahkan kurang dari mereka, karena kita tahu seberapa besar kemampuan kita dan kapasitas kita. Tahukah anda bahwa boleh jadi orang lain tidak pernah tahu kekurangan kita atau apapun yang kita lakukan di masa lalu, dan tahukan anda bahwa kebanyakan orang memikirkan hal yang sama. Jadi lucu bukan. So jangan terlalu dibatasi oleh pikiran kita.
2.       Kita khawatir untuk memulai  usaha kedepan kita karena khwatir akan gagal  ataupun kalau dalam istilah bisnis adalah rugi sehingga modal kita  hilang. Tahukah anda bahwa jika anda masih berfikir seperti itu, maka anda tidak akan pernah berhasil  dan tahukan anda bahwa sesungguhnya setiap tindakan pasti akan beresiko itu akan tetap ada baik anda khawatirkan ataupun tidak anda khawatirkan.

Oke semoga kita bisa mengalahkan diri kita sendiri dimulai dari mengalahkan pikiran kita untuk bisa lebih maju dan berkembang.


sumber informasi http://rustadhiesmotivation.blogspot.com/2011/12/kesalahan-itu-ada-pada-diri-sendiri-dan.html

Mengembangjan Pribadi kita Melalui Pengenalan diri

Setiap manusia normal cenderung mengharapkan dirinya berkembang menjadi lebih baik lagi, apa pun profesinya. W Stern mengemukakan Teori Konvergensi yang mengatakan kepribadian manusia terbentuk sebagai hasil interaksi dari nature dan nurture. Jadi, hasil interaksi dari potensi yang dimiliki manusia dan seberapa besar lingkungan mempengaruhi perwujudan potensi yang dimiliki. Kalau berbicara mengenai "potensi", kita tidak bisa berbuat banyak, karena potensi manusia memang sudah terberi. Yang dapat diupayakan adalah usaha untuk mengembangkan potensi yang ada agar berfungsi sesuai dengan peran yang harus kita jalankan.
Dalam hal ini, Harry Ingham dan Joseph Luft dalam Johari Window-nya (nama Johari berasal dari Joseph Luft dan Harrington Ingham) menyatakan bahwa manusia memiliki empat daerah pengenalan diri yaitu:

1. Diri terbuka
2. Diri terlena
3. Diri tersembunyi
4. Diri yang tidak dikenal siapa pun. 


Keempat hal di atas digambarkan sebagai berikut. 
Bidang 1: Diri terbuka
Bagian diri yang disadari oleh diri sendiri dan ditampilkan kepada orang lain atas kemauan sendiri. Misalnya perasaan, pendapat dan pikiran yang dipilih untuk disampaikan kepada orang lain. Juga hal-hal yang tidak dapat ditutupi terhadap orang lain, seperti muka, bentuk badan, umur yang tampak pada keadaan badan (tua, muda). 


Bidang 2: Diri terlena
Bagian diri yang tanpa disadari diri sendiri, tertutup terhadap dirinya, tetapi tersampaikan kepada orang lain atau diketahui oleh orang lain. Misalnya kebiasaan-kebiasaan, sifat-sifat, dan kemampuan tertentu yang tidak disadari ada pada diri sendiri, yang sering berpengaruh (positif atau negatif) dalam berhubungan dengan orang lain (misalnya sering membuat interupsi, kurang memperhatikan perasaan orang lain, senang membantah, membanggakan diri, dan sebagainya).


Bidang 3: Diri tersembunyi
Bagian diri yang disadari oleh diri sendiri, tetapi secara sadar ditutup-tutupi atau disembunyikan terhadap orang lain. Mungkin juga orang tidak tahu bagaimana menyampaikan dirinya kepada orang lain (misalnya tidak setuju tentang pendapat orang lain, tetapi tidak dapat menyampaikan hal itu), atau karena kalau disampaikan akan membuat malu diri sendiri, misalnya perasaan ketidakpastian, keinginan yang rahasia, dan sebagainya.


Bidang 4: Diri yang tak dikenal oleh diri sendiri dan oleh orang lain.
Bagian diri yang tidak dikenal diri sendiri dan orang lain ini berupa motif, kebutuhan yang tidak disadari, terlupakan atau didesak ke bawah sadar sehingga tidak dikenal lagi dan masih mempengaruhi tindakan orang dalam berhubungan dengan orang lain.


Untuk dirinya perlu dikembangkan kepercayaan dengan jalan membuka diri terhadap pendapat, perasaan, dan pikiran orang lain, artinya membuka jalan bagi orang lain untuk memberikan umpan balik kepada dia sehingga bidang diri terbuka (1) melebar dan akan timbul perbaikan dalam hubungan dengan orang lain. Mengenali diri maksudnya adalah memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat dengan menyadari segi keunggulan yang dimiliki maupun segi kekurangan-kekurangan yang ada pada diri.


Umpan balik 
Umpan balik merupakan proses di mana seseorang memberi tahu berdasarkan pengamatan dan perasaannya tentang tingkah laku seseorang guna membantu perkembangan pribadi orang itu. Beberapa hal yang bisa dijadikan pegangan sebagai upaya perubahan sikap adalah memiliki motivasi kuat untuk berkembang, memiliki antusiasme dengan cara berpikir positif, bersedia belajar meyakini dan menghargai kemampuan diri, berupaya meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan diri sendiri, berupaya tidak membiarkan perkecualian terjadi, sebelum kebiasaan baru berakar pada kehidupan, dan bersikap rajin berlatih pada setiap kesempatan diperoleh.


Pengembangan kepribadian
Kecuali modal pegangan tersebut diatas, untuk mengembangkan diri perlu dipertimbangkan juga faktor di bawah ini.


a. Faktor penghambat yang berasal dari lingkungan.
Sistem yang dianut. Kadang-kadang sistem yang berlaku dalam lingkungan kita, apakah dalam pekerjaan pendidikan atau lingkungan sosial di mana kita berada, tanpa disadari menghambat pengembangan diri kita, misalnya diberlakukannya sistem senioritas dalam jenjang jabatan di mana kita bekerja. Tanggapan atau sikap/kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan. Kadang-kadang tradisi atau kebiasaan yang berlaku menghambat perwujudan dari perkembangan diri seseorang.


b. Faktor penghambat yang berasal dari diri individu sendiri.
Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas. Faktor motivasi dan faktor keengganan untuk menelaah diri. Kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya. Faktor usia. Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.

Memang banyak aspek penghambat pengembangan kepribadian kita, namun sebenarnya masalah utamanya terletak pada jawaban kita terhadap pertanyaan, "Benarkah kita berkeinginan untuk mengembangkan diri kita?.


 http://ummahattokyo.tripod.com,  http://www.bahana-magazine.com

Mengembangkan Kemampuan dalam diri kita

Membangkitkan Motivasi untuk Mencapai Tujuan

Kata motivasi semakin sering digunakan akhir-akhir ini. Baik itu di buku-buku populer, seminar-seminar atau lainnya, terutama dalam hal yang menyangkut pengembangan diri. Apa sebenarnya motivasi itu, dari mana dan kenapa perlu motivasi terutama dalam pengembangan diri? Bila anda mempunyai keinginan, maka anda perlu motivasi untuk memanifestasi keinginan tersebut. Hanya dengan afirmasi atau niat,  tanpa motivasi, belum cukup untuk mewujudkannya.


“Saya bermotivasi tinggi untuk memperbaiki diri sendiri” sebuah contoh  kalimat yang digunakan untuk  menaikkan motivasi pada diri kita sendiri, untuk sesuatu yang kita inginkan.



Jadi apa sebenarnya motivasi itu?
Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Motivasi adalah sebuah energi pendorong yang berasal dari dalam kita sendiri.

Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Energi pendorong dari dalam agar apapun yang kita inginkan dapat terwujud. Motivasi erat sekali hubungannya dengan keinginan dan ambisi, bila salah satunya tidak ada, motivasi pun tidak akan timbul.

Banyak dari kita yang mempunyai keinginan dan ambisi besar, tapi kurang mempunyai inisiatif dan kemauan untuk mengambil langkah untuk mencapainya. Ini menunjukkan kurangnya enrgi pendorong dari dalam diri kita sendiri atau kurang motivasi.

Motivasi akan menguatkan ambisi, meningkatkan inisiatif dan akan membantu dalam mengarahkan energi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. Dengan motivasi yang benar kita akan semakin mendekati keinginan kita.

Biasanya motivasi akan besar, bila orang tersebut mempunyai visi jelas dari apa yang diinginkan. Ia mempunyai gambaran mental yang jelas dari kondisi yang diinginkan dan mempunyai keinginan besar untuk mencapainya. Motivasilah yang akan membuat dirinya melangkah maju dan mengambil langkah selanjutnya untuk merealisasikan apa yang diinginkannya.

Lakukan apapun dalam pengembangan diri anda dengan motivasi, baik itu karir, hubungan, spiritual, pekerjaan, menulis, memasak, membeli rumah, mendapatkan pacar, mengajar anak atau apapun. Motivasi ini akan ada, bila ada visi yang jelas dari apa yang anda akan lakukan, mengetahui apa yang akan anda lakukan dan percaya akan kekuatan yang ada pada anda sendiri. Ia akan merupakan kunci sukses dari apapun yang anda lakukan.

Untuk termotivasi, ketahui terlebih dahulu apa yang anda inginkan selanjutnya anda harus dapat meningkatkan energi keinginan itu dan siap untuk melakukan apa saja agar keinginan dapat tercapai.

Motivasi berkaitan erat dengan tercapainya sesuatu keinginan. Sering kita gagal mencapai apa yang kita lakukan, misalnya berhenti minum kopi, merokok dan lainnya karena motivasinya kurang.


Apakah hubungannya motivasi dengan emosi? Sangat erat hubungannya. Keduanya diperlukan untuk proses tercapainya suatu keinginan. Disiplin adalah hal yang perlu agar keinginan tercapai. Untuk tetap disiplin, motivasi yang tinggi akan sangat membantu.

Dalam kehidupan kita, kita sering meniatkan untuk melakukan pengembangan atau merubah kondisi yang kita miliki, tapi sering tidak dilakukan dan berhenti hanya sebagai niat saja. Kenapa berhenti? Itu terjadi karena kurangnya motivasi, antusiasme, keinginan, determinasi, kemauan dan disiplin.

Cobalah setelah membaca tulisan ini untuk benar-benar mengembangkan atau merubah kondisi yang tidak sesuai yang ada dalam diri anda, anda pasti bisa.



Apakah anda sudah termotivasi? Ikuti saja terus di Blog Motivasi
sumber referensi: Motivasi dkp.mm
http://rustadhiesmotivation.blogspot.com/2011/12/mengembangkan-kemampuan-dalam-diri-kita.html

Etika Dunia maya

Cyber atau yang lebih dikenal dengan Internet atau dunia maya sudah menjadi lifestyle saat ini. Dulu pernah dikatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Sekarang Internet sudah melampui lebih dari sekadar jendela dunia, tetapi sudah lebih luas dari itu: bisa berkomunikasi langsung, berhubungan langsung bahkan melihat langsung dan tidak lagi terbatas ruang dan waktu bahkan jarak.

Ketika perkembangan teknologi harus silih berganti menggantikan berbagai macam fungsí, era teknologi informasi pun mulai bermetamorfosis. Dimulai adanya media cetak kemudian radio dan televisi,yang mempunyai informasi yang terbatas dan scope tertentu maka media informasi berkembang menjadi online, bahkan setiap detik pun selalu ada berita terbaru dari berbagai belahan dunia dengan berbagai peristiwa, yang dapat diakses oleh siapa saja dan dari mana saja.


Kemudahan mendapatkan informasi tersebut sudah membuat jarak semakin dekat. Menyebar dan mendapatkan informasi online yang beragam justru lebih murah harganya dibandingkan dengan harga sebuah koran, radio ataupun televisi, walau ketiga media itu masíh tetap kokoh mempertahankan kedudukannya.

Umumnya dalam penggunaannya Internet dibagi kepada 4 bidang seperti:

  1. Bidang Pendidikan.
Pada awalnya informasi banyak dibutuhkan pada saat melalukan penelitian, agar apa yang akan diteliti tidak akan terjadi pengulangan dengan tema dan tempat yang sama.

Tidak hanya itu, perkembangan dunia cyber di kalangan mahasiswa jurusan komputer telah banyak menghasilkan program-program baru, bahkan siswa SMK pun telah berhasil membat software yang beragam.

Kecintaan dalam mengutak-atik komputer ini telah menghasilkan karya-karya berupa games yang mengkombinasikan bidang pendidikan dengan entertainmnet yang lebih dikenal dengan edutainment.

2.  Bidang Bisnis
Mengingat jangkauan yang luas, para pebisnis mulai melirik pemasaran dan service secara online. Di samping promosi yang lebih murah, kedekatan secara individual terhadap konsumen, klien lebih bisa dipantau.

Walau dalam kenyataannya tidak hanya barang dan jasa yang dijual belikan bahkan orang pun bisa diperdagangkan.


Masalah legal dan illegal belum begitu jelas batasannya di sini. Walau UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) telah lahir, namun yang pasti setiap orang sedang memanfaatkan era kebebasan berpendapat dan berbuat dalam kraninternet ini.

Sampai suatu ketika kebebasan ini harus terbentur oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan dan bereaksi dengan menggunakan UU tersebut, maka terang saja pihak-pihak yang mempunyai kuasa dan danalah yang selalu dimenangkan dalam hal ini, secara di dunia ini yang salah pun kadang bisa menjadi benar ..hmh.. apa kata dunia…


3. Bidang Pemerintahan

Meskipun ada beberapa instansi yang memanfaatkannya sebagai jembatan komunikasi publik secara langsung. Namun tidak bisa dipungkiri terkadang jawaban-jawaban tersebut masih terkesan normatif dan idealis.

Program-program pemerintah yang brillian itu terkadang hanya menjadi isapan jempol belaka, ketika ada oknum-oknum yang merusak citra dari instansi terkait. Memang mudah untuk berbicara, tetapi sulit untuk diaplikasikan. Fenomena yang ada sebenarnya harus dicermati juga oleh masyarakat. Sejauh mana pula peran legislatif atau kepala daerah yang dipilihnya telah berbuat dan menunaikan janjinya. Terkadang terjadi pemutusan komunikasi sepihak ketika si calon sudah menduduki tempatnya.

Selama apa yang disampaikan mereka ketika kampanye hanya lip service saja, maka tak lama lagi kepercayaan rakyat juga bisa hilang terhadap pemerintah.

4. Bidang Sosialisasi dan  Hiburan

Sebagian besar pada hari ini, fasilitas inilah yang sering digunakan, tempat social network (jaring sosial) dan game online yang sering dimainkan oleh anak usia sekolah sampai dewasa.

Kecanduan di bidang yang satu ini, telah membuat si pemakai Internet merasa asyik sendiri bahkan lalai terhadap kegiatan dan produktivitas menjadi turun. Kemampuan berkomunikasi secara maya justru lebih meningkat, terkadang komunikasi secara nyata sulit untuk dilakukan. Orang hanya berani bicara di balik layar tapi tak berani secara langsung.

Tidak hanya itu, situs-situs porno harusd iantisipasi bagi anak-anak pengguna game online. Sejauh mana pantauan orangtua terhadap anaknya harus dibangun dari komunikasi yang baik antara orangtua dan anak. Tidak selalu mempercayakan lingkungan dan teman-teman anak adalah baik semua, namun ada saatnya orangtua sekali-kali memantau kegiatan anaknya di luar atau di dalam rumah. Karena sungguh pun situs porno bisa diblokir namun terkadang gambar dan video yang didapat lewat handphone mereka justru lebih mudah diakses.


Teknologi ibarat dua sisi mata uang yang bertolak belakang. Ia bisa digunakan untuk hal-hal yang menguntungkan sekaligus dapat juga disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak mempunyai etika. Namun sebagai manusia bijak, marilah kita juga menggunakan etika seperti layaknya di dunia nyata :
  • Mengisi blog dengan hal-hal yang positif, jangan berharap pengunjungnya banyak dengan "menghalalkan" segala cara dan semua content.
  • Ada ucapan salam, bicara sopan dan menjauhi SARA.
  • Kalau harus mengkritik harus berdasarkan fakta dan data; jangan langsung kepada pribadi seseoran.
  • Hati-hati menuliskan status, khususnya ketika lagi kesal…(lebih baik tidak dituliskan)
  • Jika ada istilah mulutmu adalah harimaumu, maka di duniamaya ingat selalu bahwa : tulisanmu adalah harimaumu.
  • Jika selama ini content yang dilarang masih banyak berkeliaran, maka sebenarnya mereka hanya menunggu waktu untuk diperkarakan.
  •  Etika Dunia maya 

Jadikan Rutinitas anda untuk amal dan ibadah

Rutinitas seseorang sangat beragam, berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain tergantung kebiasan dan kebutuhan masing-masing. setiap aktifitas yang dilakukan, entah itu aktifitas ringan ataupun berat nilainya dapat bertambah jika kita niatkan untuk ibadah. makan contohnya, tidak ada orang yang tidak makan atau minum. jika kita niatkan makan atau minum kita untuk ibadah, makan minum untuk menambah kekuatan kita dalam sholat misalnya. maka makan dan minum tersebut memiliki nilai tersendiri disamping sholat yang kita lakukan.

Bagi seorang pelajar, niatkan jalan menuju sekolah sebagai bentuk usaha untuk menuntut ilmu, ini akan memiliki nilai ibadah tersendiri disamping kewajiban menuntut ilmu itu sendiri. bagi para pekerja, niatkan pekerjaan sebagai usaha untuk menafkahi keluarga. maka Allah akan memberikan nilai ibadah tambahan kerena niat tersebut.



Tidur adalah rutinitas yang paling sering dilakukan selain makan dan minum. kita niatkan tidur kita untuk istirahat agar badan kita segar kembali dan semangat untuk melakukan ibadah yang lain. maka tidak akan menganggapnya sebagai amalan biasa, akan tetapi akan menghitungnya sebagai ibadah juga.

Masuk kamar mandi, membaca doa sebelumnya. dan ketika akan mandi, diniatkan agar badan kita segar dan untuk menghilangkan bau badan, sehingga ketika sholat berjama'ah dimasjid tidak akan mengganggu saudara kita yang sholat disamping kita. itu juga dihitung ibadah. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى

Artinya : "Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya. dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkan." (HR Muslim dan Abu Daud)

Akan tetapi tidak halal bagi seorang muslim meniatkan suatu amalan yang asalnya haram menjadi sebuat ibadah. karena Allah tidak akan menerima kecuali amalan yang baik.jika meniatkan amalan yang haram sebagai ibadah, maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali dosa dari amalan tersebut. dan jika meniatkan amalan yang mubah sebagai sebuah kemaksiatan, maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali dosa dari niatnya tersebut.

Dan sebaliknya, ketika sebuah amalan mubah yang biasa saja, kemudian kita niatnya untuk ibadah, Allah tidak akan ragu untuk memberikan pahala tersendiri dan menghitungnya sebagai ibadah. maka dari itu, selalu niatkan rutinitas kita untuk ibadah.

Inilah Proyek Masa Depan ala Google dan Apple

The Motoactv watch computer, jam tangan yang dilengkapi perangkat untuk latihan kebugaran, lagu bahkan GPS. Perangkat ini dibuat oleh Motorola seharga 249,99 dollar AS
selular-hp.info — Secara diam-diam, Apple dan Google "kompak" membuat sebuah proyek masa depan dengan tujuan yang sama. Kompak di sini tentu saja bukan berarti mereka saling bekerja sama. Proyek ini dikerjakan secara independen di perusahaan masing-masing.
Proyek "bersama" tersebut mempunyai tujuan ingin membuat piranti komputasi yang bisa dipakai di pergelangan tangan.
Mungkin tidak pernah terpikir sebelumnya jika sebuah komputer yang dulu berukuran besar bisa menjadi tablet atau ponsel pintar untuk era masa kini. Namun, di masa depan, kedua perusahaan raksasa ini bakal membuat piranti komputer menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah dibawa bepergian.

Apple dan Google masing-masing telah memulai proyek tersebut sejak setahun lalu. Tujuan utamanya hanya satu, yaitu ingin menjual lebih banyak produk ponsel pintarnya.
Saat ini, Google sedang meneliti kemungkinan apabila sebuah perangkat yang ditempelkan pada pakaian atau bagian tubuh kita akan mengirimkan sebuah informasi kembali ke ponsel pintar Android.
Untuk meneliti hal tersebut, Google telah mempekerjakan insinyur dari Nokia, Apple, dan kalangan universitas yang bisa membuat sebuah perangkat komputer menjadi lebih kecil daripada ukuran selama ini.
Senada dengan Google, Apple juga sudah memulai proyek tersebut. Salah satu hasilnya adalah iPod Nano yang sudah bisa dipakai di pergelangan tangan.
Saat ini, Apple ingin merancang iPod berbahan kaca yang bisa dipakai secara melengkung di pergelangan tangan. Untuk bisa melakukan komunikasi, perangkat tersebut sudah dilengkapi fitur Siri, semacam perintah untuk melakukan sesuatu melalui suara.
Perangkat-perangkat seperti itu memang belum terpikir di masa lampau. Saat ini, ponsel pintar hampir tidak pernah ditinggalkan oleh penggunanya, bahkan di saat tidur. Perangkat tersebut telah menggantikan fungsi jam alarm di masa kini.
Peneliti Senior di Palo Alto California Michael Liebhold  memprediksi teknologi yang akan hadir di masa depan bakalan mengaburkan jarak dari dunia nyata dengan dunia maya.
Sepuluh tahun lagi, orang-orang akan memakai kacamata yang dilengkapi layar untuk dapat menikmati informasi. Contoh nyata yang sudah dipakai selama ini adalah kontak lensa untuk membantu orang bisa melihat tanpa sebuah kacamata.
Di dunia permainan, anak-anak tidak akan berlari-lari di taman, tetapi hanya akan bermain di dunia virtual sambil mencari poin. Begitu juga dengan dunia remaja yang senang fashion bisa mencoba pakaian virtualnya, sebelum diproduksi secara massal dan bisa dipakai secara nyata. 


Namun, apakah itu semua akan terjadi? Kita lihat saja.

Budidaya Perikanan Komoditas Nila Merah (ikan Air tawar)

Dikenal sebagai nila merah taiwan atau hibrid antara 0. homorum dengan 0. mossombicus
Budi daya nila merah telah berkembang di beberapa daerah, bahkan produksinya telah diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat. Dagingnya putih serta tebal. Rasanya enak, seperti ikan kakap merah. Di beberapa negara Eropa, daging nila merah dimanfaatkan sebagai substitusi bagi daging kakap merah.



Dalam budi daya, ikan nila merah mempunyai keunggulan antara lain) ikan nila merah respon terhadap pakan buatan, 2)pertumbuhan cepat, 3) dapat hidup dalam kondisi kepadatan tinggi, 4) nilai perbandingan antara konsumsi pakan dan daging Yang dihasilkan lebih rendah, 5) tahan terhadap penyakit dan lingkungan perairan yang tidak memadai, 6) rasa dagingnya enak dan banyak digemari masyarakat.

A. Sistematika
Famili : Chiclidae
Spesies : Oreochromis niloticus
Nama dagang : red tilapia
Nama lokal : kakap merapi, mujarah

B. Ciri-ciri dart Aspek Biologi 91
1. Ciri fisik
Tubuh ikan agak bulat dan pipih. Mulut terletak di ujung kepala (terminal). Garis rusuk (linea lateralis) terputus menjadi dua bagian dan terletak memanjang mulai dari atas sirip dada. Jumlsh sisik garis rusuk sebanyak 34 buah. Warna badan kemerahan polos atau bertotol-totol hitam dan sering pula berwarna albino (bule).

2. Pertumbuhan dan perkembangan
Nila merah bersifat beranak pinak dan cepat pertumbuhannya. Selain itu, ikan ini memiliki toleransi tinggi terhadap perubahan kadar garam sampai 3o promil. Kedewasaan pertama tercapai pada umur 4-6 bulan dengan bobot 100-250 g. Jenis ikan ini dapat memijah 6-7 kali/tahun.

Seekor induk betina dapat menghasilkan telur sebanyak 1.000 - 1.50o butir. Saat pemijahan ikan jantan akan membuat sarang dan menjaganya. Telur yang telah dibuahi dierami oleh induk betina di dalam mulutnya. Penjagaan oleh betina masih terus dilanjutkan sampai seminggu setelah telur-telur tersebut menetas.

Di dalam karamba jaring apung ikan ini dapat mencapai ukuran di atas 250 g dalam waktu 4 bulan dari bobot awal sekitar 20 g. lkan jantan tumbuh lebih cepat dan lebih besar dibanding betinanya.


C. Pemilihan Lokasi Budi Daya
sebagai ikan yang tergolong eurihalin, ikan nila merah dapat dibudidayakan di perairan tawar, payau, dan laut. Namun demikian, pada perairan dengan kadar garam tinggi (>29 ppt) ikan ini masih tumbuh baik, tetapi tidak dapat berkembang biak. Nila merah dapat tumbuh baik pada lingkungan perairan yang bersuhu antara 27-33 0 C; kadar oksigen terlarut >3 mg/l; pH 7-8,3; alkalinitas 90 — 190 mg/l; kesadahan 62-79 mg CaCO 3, kecepatan arus 10 -2o cm/dt, kecerahan >3 m, dan kedalaman air 10-20 M.


D. Wadah Budi Daya
Rakit sebagai tempat karamba dapat dibuat dari bahan kayu, pipa besi antikarat, atau bambu. Pelampung berupa drum plastik bervolume 200 l. Untuk satu unit KJA berukuran 5 m x 5 m,
memerlukan 8-9 Pelampung karamaba dibuat dari jaring yang bahannya dari polietilen. Ukuran mata jaring tergantung dari ukuran ikan yang akan dipelihara. Pada setiap sudut karamba harus diberi pemberat dari batu atau semen cor seberat 2-5 kg. Jangkar diperlukan yang berfungsi untuk menjaga rakit agar tidak terbawa arus. Jangkar bisa terbuat dari besi, kayu, maupun coran semen.

E. Pengelolaan Budi Daya
1. Penyediaan benih
Pembenihan nila merah secara umum ditujukan untuk memproduksi benih campuran jantan betina. Mengingat ikan jantan mempunyai ukuran yang lebih besar dan laju pertumbuhan yang lebih cepat, banyak petani mengarahkan pada budi daya nila merah jantan. Oleh karena itu, para pakar budi daya perikanan telah berupaya menciptakan teknologi pembenihan nila merah jantan dengan penggunaan 6o mg hormon metiltestosteron yang dicampur
ke dalam 1 kg pakan larva. Proses alih kelamin tersebut berlangsung selama 28 hari

Pengangkutan benih sebaiknya dilakukan dengan sistem terbuka jika membutuhkan waktu kurang dari 4 jam. Sementara itu, apabila lebih dari 4 jam, pengangkutan dapat dilakukan dengan sistem tertutup menggunakan kantong plastik yang ditambahkan oksigen.

2. Penebaran
Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari agar kondisi udara tidak terlalu panas. Sebelum penebaran, harus diperhatikan kondisi kualitas air. Jika kualitas air pengangkutan beda dengan kualitas air lokasi budi daya, perlu dilakukan adaptasi secara perlahan-lahan terutama terhadap salinitas dan suhu. Padat tebar yang optimal untuk diaplikasikan adalah 500 ekor/m3 dengan bobot awal benih 15-20 g/ekor dan waktu pemeliliaraan 3 bulan untuk sistem budi daya tunggal kelamin (jantan saja).

3. Pemberian pakan
Pada waktu muda ikan ini pemakan plankton, baik plankton nabati maupun hewani. Beranjak dewasa ikan nila merah mulai makan detritus dan sering juga alga benang. Selain bersifat herbivore, ikan ini bersifat omnivore sehingga dapat diberikan pakan buatan (pelet). Ikan ini tanggap, terhadap pakan buatan (pelet), baik pelet tenggelam maupun terapung. Pakan buatan yang diberikan adalah pelet dengan kandungan protein 26-28% sebanyak 3% dari bobot badan per hari. Frekuensi pemberiannya 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam.

F. Pengendalian Hama dan Penyakit
Untuk mengetahui jenis penyakit dan Cara pencegahannya, diperlukan diagnose gejala penyakit. Gejala penyakit untuk ikan nila merah yang dibudidayakan dapat diamati dengan tenda-tanda berikut.

a) Penyakit kulit Gejala
- Berwarna merah di bagian tertentu.
- Kulit berubah warna menjadi lebih pucat.
- Tubuh berlendir.

Pengendalian
1) Perendaman ikan dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 3o-6o menit dengan dOSiS 2 g/10 l air. Pengobatan dilakukan berulang 3 hari kemudian.

2) Perendaman ikan dengan Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5%.

b) Penyakit pada insang
Gejala
- Tutup insang bengkak.
- Lembar insang pucat/keputihan.

Pengendalian

- Cara pengendalian sama dengan penyakit kulit.

c) Penyakit pada organ dalam Gejala
- Perut ikan bengkak.
- Sisik berdiri.
- Ikan tidak gesit.
Pengendalian
 
- Cara pengendaliannya sama dengan penyakit kulit.

Adapun secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit pada budi daya ikan nila merah di KJA adalah sebagai berikut.
1. HIndari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
2. Berikan pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
3. Hindari penggunaan pakan yang sudah berjamur.

G. Panen
Ikan nila merah yang dipelihara dengan padat penebaran 50o ekor/m3 dapat dipanen setelah 3 bulan. Produksinya 85 kg/m3 dan sintasan 85%. Pemanenan ikan di KJA mudah dilakukan. Sistem pemanenan dapat dilakukan secara total atau selektif tergantung dari kebutuhan.
Panen harus dilakukan hati-hati untuk mencegah terjadinya luka akibat gesekan atau tusukan sirip ikan lainnya. Cara panennya adalah dasar karamba diangkat perlahan-lahan. Namun, salah satu sisi karamba harus tetap berada dalam air untak memungkinkan ikan berkumpul. Setelah itu, ikan yang sudah terkumpul disisi karamba diseleksi dan ditangkap dengan menggunakan seser secara perlahan-lahan.
yang diberi nama ikan nila merah florida. Ada yang menduga bahwa nila merah merupakan mutan dari ikan mujair. Ikan ini masuk ke Indonesia pada tahun 1981 dari Filipina dan tahun 1989 dari Thailand.

sumber : Penebar Swadaya, dkp mm

PERTANIAN MASA DEPAN


untutan Konsumen
Perubahan gaya hidup dan cara pandang terhadap pangan masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang akan berubah. Kecenderungan karakter konsumen yang akan terjadi pada masa depan dan sudah mulai dapat dirasakan saat ini antara lain adalah tuntutan konsumen terhadap keamanan, nilai gizi, cita rasa, dan ketersediaan pangan akan meningkat pesat.
Pada masa depan akan semakin banyak orang yang makan di luar rumah, dan semakin banyak makanan instan di rumah. Keamanan dan mutu pangan akan menjadi isue penting, walaupun mungkin ketahanan pangan masih menjadi isue yang tidak kalah penting. Di Indonesia, pasar modern (hypermarket, supermarket, minimarket) akan tumbuh dengan laju pertumbuhan yang sangat tinggi. Walaupun jumlah supermarket chain besar berkurang, tetapi yang bertahan makin besar, sehingga keseimbangan kekuatan bergesar dari produsen/petani ke perusahaan multinasional. Kondisi ini akan menyebabkan adanya kompetisi antara produk pangan domestik dengan produk impor (yang sering kali lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah). Tuntutan konsumen terhadap produk pertanian pada masa depan akan semakin meningkat, yang mau tidak mau, akan mempengaruhi kecenderungan manajemen produksi tanamanan. Tuntutan konsumen tersebut antara lain adalah:
  1. Produk pertanian harus benar-benar aman, bebas dari cemaran, racun, pestisida, & mikroba berbahaya bagi kesehatan. Aturan mengenai batas maksimum residu (MRL = maximum reside limit) pestisida akan semakin ketat, sehingga akan mempengaruhi pengelolaan dalam perlindungan tanaman. Produk pangan juga harus bebas dari kandungan zat berbahaya, termasuk logam berat dan racun. Keracunan sianida dari singkong, Hg dari ikan, Pb dari kangkung dan sebagainya tidak akan terjadi lagi. Produk juga harus bebas dari berbagai cemaran. Bahan pengawet dan pewarna yang tidak diperuntukkan untuk pangan, seperti formalin, tidak akan digunakan sama sekali. Kasus pencampuran minyak solar ke CPO seperti yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu tidak akan terjadi lagi. Cemaran biologi, baik yang berbahaya bagi kesehatan manusia maupun bagi pertanian akan dicegah. Sanitary and Phytosanitary Measures akan semakin diperketat di karantina. Peneliti Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi hal-hal tersebut.
  2. Produk pangan juga dituntut mempunyai nilai gizi tinggi dan mengandung zat berkhasiat untuk kesehatan. Konsumen menghendaki informasi mengenai kandungan fitokimia yang berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan dalam produk pangan. Karena itu penelitian mengenai manfaat produk-produk pertanian tanaman pangan Indonesia perlu mulai segera dilakukan. Pengetahuan indigenous mengenai manfaat produk pangan perlu dibuktikan secara ilmiah dan diketahui apa fitokimia yang terkandung di dalamnya.
  3. Produk pangan juga harus mempunyai mutu tinggi, tidak sekedar enak. Mutu adalah segala hal yang menunjukkan keistimewaan atau derajad keunggulan sesuatu produk. Mutu atau kualitas juga dapat dipahami sebagai kecocokan suatu produk dengan tujuan dari produksi. Dengan demikian, mutu merupakan gabungan dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang memberikan nilai kepada setiap komoditas yang terkait dengan maksud penggunaan komoditas tersebut. Secara singkat mutu termasuk semua hal yang dapat memuaskan pelanggan. Menurut versi Codex Alimentarius Standar mutu termasuk masalah tampilan produk seperti keutuhan, keseragaman, kebebasan dari cacat, hama dan penyakit, tingkat kematangan, kesegaran, kebersihan, ketahanan dalam transportasi dan penanganan, dan kemampuan agar mutu produk bertahan tetap baik sampai tujuan. Kelas, kode ukuran, kemasan dan label juga menjadi hal yang penting dalam mutu produk. Produsen pertanian perlu melakukan pembenahan dalam sistem produksinya agar dapat memenuhi kepentingan konsumen.
  4. Produk pertanian harus diproduksi dengan cara yang tidak menurunkan mutu lingkungan. Tuntutan terhadap kelestarian lingkungan akan semakin ketat, padahal pada saat yang sama tekanan populasi terhadap sumberdaya lahan semakin kuat. Karena itu peneliti Indonesia perlu mengembangkan teknologi pertanian yang dapat menjamin produksi pangan yang memenuhi tututan konsumen namun tetap dapat menjaga kelestarian lingkungan, mencegah pencemaran tanah dan air, mencegah erosi dan hal-hal lain yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.
  5. Produk pertanian juga harus diproduksi dengan memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan petani dan pekerja.
  6. Mempunyai traceability. Cara produksi pangan harus dapat dirunut dari pasar sampai kebun. Data-data harus transparan dan jujur. Karena itu catatan aktivitas di kebun dan rantai pasar harus menajdi perhatian.
  7. Produk pangan harus tersedia dalam waktu yang tepat. Selain persyaratan di atas, produk pertanian harus tersedia dan tepat waktu. Untuk produk pangan tertentu kontinyuitas penyediaan menjadi faktor yang sangat penting.
  8. Harga jual produk pertanian harus kompetitif. Untuk itu efisiensi dalam produksi, dalam delivery harus dilakukan. Harus dikembangkan supply chain management (SCM) yang berkeadilan dan berorientasi pada nilai produk.

Berdasarkan tuntutan konsumen, masalah yang dihadapi dan kondisi pertanian dan lingkungan pertanian di Indonesia, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh pertanian Indonesia. Tantangan ini harus dijawab oleh para ilmuwan pertanian. Tantangan tersebut meliputi:
  1. Bagaimana menghasilkan produk pertanian dengan harga yang wajar bagi bagi populasi yang terus bertambah.
  2. Bagaimana meningkatkan hasil per satuan luas (produktivitas); karena perluasan areal sudah semakin sulit.
  3. Bagaimana menghasilkan lebih banyak produk pertanian dengan menggunakan air lebih sedikit.
  4. bagaimana menghasilkan produk pertanian yang lebih aman, bermutu dan bernilai bagi konsumen.
  5. Bagaimana menghasilkan produk pertanian tanpa menurunkan potensi sumberdaya lahan dan lingkungan.
  6. Bagaimana cara menjamin ketersediaan yang kontinyu produk pertanian yang secara alami bersifat musiman.
  7. Bagaimana menghasilkan produk pertanian yang mensejahterakan petani.
  8. Bagaimana meningkatkan daya saing global pertanian Indonesia. Seperti diuraikan di atas, dayasaing produk pertanian akan ditentukan oleh kuantitas, kualitas, keamanan, kontinyuitas pasokan, ketepatan delivery, kompetitif dalam harga, dan adanya traceability (6K+T).

Strategi untuk Meraih Keunggulan Pertanian Indonesia
Visi pertanian Indonesia adalah menjadi pertanian tangguh dan modern berbasis pada pengelolaan sumberdaya alam dan genetik secara berkelanjutan yang menjamin ketahanan, keamanan dan mutu pangan, penyediaan bahan baku industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya saing global.

Untuk mencapai visi tersebut strateginya meliputi:
  1. Pengembangan Sumberdaya Manusia. Pengembangan SDM pertanian tidak hanya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam penerapan teknologi pertanian, tetapi juga untuk meningkatkan motivasi dan persepsi tentang pertanian modern, dan juga untuk perbaikan moral, transformasi tradisi dan kultur menjadi pertanian berbudaya industri.
  2. penyempurnaan Kelembagaan Petani dan Pertanian. Salah satu penyebab rendahnya daya saing pertanian Indonesia adalah sempitnya lahan pertanian yang dikelola petani. Dalam kondisi seperti itu, petani pada umumnya mengelola lahan sempitnya secara sendiri-sendiri, tidak ada konsolidasi dalam pengelolaan lahan. Karena itu kelembagaan petani juga harus disempurnakan. Rekayasa sosial, penguatan kelembagaan, dan pendampingan oleh pakar menjadi kunci penting untuk peningkatan daya saing produk pertanian Indonesia. Rekayasa sosial seperti pengembangan Komunitas Estate Padi (KEP) yang sedang dikembangkan oleh Faperta IPB, program sarjana masuk desa yang dikembangkan LPPM dengan BULOG, dan aktivitas sejenisnya perlu dikembangkan untuk pemberdayaan dan peningkatan mutu SDM pertanian.
  3. Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan antara lain dengan penerapan teknologi yang tepat. Good Agriculture Practices, Good Handling Practices, dan Good Manufacturing Practices, menjadi salah satu pilar dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, antara lain adalah: peta perwilayahan komoditas, sumber air irigasi yang mencukupi, jalan usahatani yang mendukung penyaluran hasilpertanian, perusahaan pembibitan yang profesional, laboratorium analisis tanah, stasiun meteorologi yang dapat memberikan informasi cuaca yang dapat diandalkan, klinik tanaman, laboratorium pengendali kualitas dan sarana pasca panen dan gudang yang memadai.
  4. Peningkatan Nilai Tambah Produk Pertanian. Peningkatan nilai tambah diarahkan kepada peningkatan pendapatan masyarakat petani dan perdesaan di luar kegiatan on farm, sekaligus mendukung kebijakan lahan pertanian, dengan banyaknya peluang pendatan dari kegiatan off farm. Peningkatan nilai tambah dapat dicapai melalui Pengembangan industri pertanian, pengembangan infrastruktur pertanian dan pedesaan, penguatan kelembagaan, profesionalisme tenaga kerja, sistem mutu produk pertanian, dan peningkatan daya saing produk dan pemasaran.
  5. Usaha untuk Kemandirian Pangan. Strategi kemandirian pangan diarahkan pada pemenuhan pangan nasional secara mandiri berdasarkan sumberdaya alam, kemampuan produksi dan kreativitas masyarakat. Keanekaragaman pangan ditingkatkan baik sumber maupun bentuk dan citarasa hasil olahan dengan basis tepung sebagai produk antara bahan pangan. Kemandirian pangan diupayakan melalui diversifikasi pangan, pengembangan infrastruktur pertanian dan pedesaan dan pengembangan budaya industri di pedesaan. Dengan keberhasilan diversifikasi pangan, konsumsi beras diperkirakan akan turun menjadi 90 kg/kapita/tahun.
  6. Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Produktif dan Lestari. Pengelolaan lingkungan hidup yang produktif dan lestari diarahkan untuk terpeliharanya daya dukung lingkungan dengan produktivitas yang tinggi secara berkelanjutan, keaneka ragaman hayati serta keseimbangan interaksi antara semua unsur dan faktor lingkungan. Pengelolaan lingkungan yang produktif dan lestari dilaksanakan melalui upaya pengembangan sumberdaya alam secara lestari, pemberdayaan masyarakat, reklamasi lahan, perluasan areal pertanian dan pengadaan lahan pertanian pangan abadi.
  7. Penyempurnaan Sistem Pemasaran Produk Pertanian. Perlu dilakukanj pemberdayaan rantai pasar dengan Penerapan Supply-Chain Management, sehingga tipe dan karateristik hubungan bisnis berubah dari tipe transaksional menajdi tipe partneship sperti pada Gambar 1. Sehingga rantai pasokan ideal seperti pada Gambar 2 bisa tercapai.
  8. kebijakan Makro yang Mendukung Pertanian. Untuk mendukung semua hal di atas, perlu kebijakan makro yanh mendukung pertanian, ialah: (a) pertanian menjadi platform pembangunan nasional, (b) akses pertanian terhadap lahan, modal, teknologi dan informasi memadai, (c) infrastruktur pertanian dan yang mendukung pertanian dikembangkan, (d) sektor industri dan jasa berkembang dengan pesat sehingga mampu menyerap tenaga kerja dari perdesaan dan sektor pertanian, (e) dilakukan pemberdayaan masyarakat perdesaan.

Pola Pertanian pada Masa Depan
Menghadapi tantangan yang makin besar tersebut, pertanian masa depan tidak akan bisa bertahan hanya dengan pola seperti pertanian saat ini (konvensional). Tetapi pertanian konvensional masih akan memegang peran yang cukup penting. Pada masa yang akan datang akan ada 3 pola pertanian penting, ialah (1) Pertanian Konvensional; (2) Pertanian Konservasi; (3) Pertanian dengan Teknologi Tinggi. Pada masa 5-10 tahun ke depan, di Indonesia pertanian konvensional akan tetap dominan, namun masukan teknologi pada pola ini akan semakin tinggi.

Pertanian konvensional adalah pertanian seperti yang dilakukan oleh sebagian besar petani di seluruh dunia saat ini. Pertanian ini mengandalkan input dari luar sistem pertanian, berupa energi, pupuk, pestisida untuk mendapatkan hasil pertanian yang produktif dan bermutu tinggi. Pada masa yang akan datang sistem pertanian ini akan lebih ramah lingkungan bersamaan dengan lebih banyak input teknologi. Perkembangan atau kemajuan pertanian konvensional pada masa depan dibandingkan masa sekarang terjadi karena peran penelitian bidang ekofisiologi dan pumuliaan tanaman, serta karena tuntutan masyarakat. Kemajuan itu antara lain berupa:
  1. Digunakannya varietas-varietas tanaman yang lebih produktif, lebih bermutu, lebih tahan atau toleran pada hama dan penyakit utama, lebih tahan pada kekurangan air dan hara, serta dapat berproduksi tinggi pada lahan-lahan marginal.
  2. Lebih memanfaatkan biota di lingkungan pertanian, baik untuk meningkatkan kesuburan lahan, maupun toleransi terhadap OPT.
  3. Penggunaan pupuk akan lebih bijaksana, berdasarkan Integrated Plant nutrition System, sehingga tidak berlebih, berdasarkan kebutuhan riel tanaman, tidak banyak yang tercuci dan mencemari lingkungan.
  4. Penggunaan pestisida akan sangat berkurang; pengendalian organisme pengganggu tanaman akan berdasarkan PHT.
  5. Konsolodasi lahan-lahan pertanian akan terjadi, sehingga pengelolaan sistem produksi akan lebih mudah.
  6. Tenaga kerja di pertanian berkurang karena urbanisasi dan menjadi pekerja pada sektor industri, sehingga:a.       terjadi peningkatan mekanisasi pertanian, b. input energi biologi (tenaga ternak atau tenaga manusia) akan banyak diganti energi mekanik berbasis biologi, seperti biodisel maupun bioetanol, c.daya tawar petani dan buruh tani lebih tinggi, sehingg kesejahteraannya meningkat.
  7. Produktivitas pertanian akan meningkat lagi setelah leveling off yang terjadi bisa diatasi. Produksinya juga lebih bermutu, lebih bergizi, lebih aman karena sistem pertanian dikelola dengan lebih baik.
  8. Petani akan mempunyai catatan pertanian, sehingga tuntutan terhadap traceability dapat dipenuhi.

Pertanian Konservasi juga akan meluas. Ada kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai tuntutan terhadap pangan yang bebas pestisida dan bebas dari pupuk kimia, serta kelompok yang ingin agar pertanian tidak mencemari lingkungan. Dua kelompok masyarakat ini akan semakin besar di dunia, demikian pula di Indonesia. Produktivitas sistem ini pada umumnya rendah, lebih-lebih pada beberapa tahun kemudian; mutu fisik/visual produk juga rendah, tetapi keamanannya tinggi dan dipercaya oleh sebagian konsumen nilai zat berkhasiatnya yang terkadung di dalamnya tinggi. Namun, karena adanya permintaan yang semakin besar dari kelompok-kelompok ini akan mendorong semakin luasnya pertanian konservasi. Pada pertanian konservasi, prinsip utamanya adalah pertanian yang mengandalkan dan berusaha mempertahankan kelestarian alam. Dengan pertanian konservasi diusahakan agar tidak terlalu banyak gangguanan ekosistem dalam alam pertanian. Pertanian ini lebih mengandalkan mekanisme ekobiologi dari alam sehingga input yang diberikan pada sistem pertanian ini diusahakan serendah mungkin. Kalaupun intu diberikan, maka input tersebut berupa bahan-bahan organik alamiah yang bukan hasil budaya. Studi ekofisiologi akan memegang peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan kelestarian sistem ini.

Pertanian Teknologi Tinggi juga akan meningkat pada masa depan. Pertanian ini akan sngat produktif, produknya bermutu tinggi, aman, kandungan gizi dan zat berkhasiat yang ada di dalamnya bisa diatur sesuai kebutuhan. Karena itu, pertanian ini memerlukan input tinggi, baik berupa teknologi, bahan-bahan kimia maupun energi. Pertanian ini bisa mengatasi kendala dan hambatan alam, bisa sangat efisien tepai bisa juga tidak efisien. Pertanian ini juga mungkin tidak menyebabkan degradasi lahan pertanian, maupun alam sekitar karena tidak mengandalkan alam dalam produksi. Pertanian ini lebih mengandalkan teknologi dan input dari hasil budaya. Pertanian ini hanya akan melibatkan pemodal besar, bukan petani. Karena itu ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian:

  1. Apakah sistem ini benar-benar efisien; tidak hanya dari efisiensi ekonomi, tetapi juga teknik, energi, budaya, dan sosial?
  2. Apakah sistem ini bebar-benar aman bagi planet bumi, tidak sekedar lingkungan sempit lahan pertanian; baik pada masa kin i maupun masa jauh ke depan?
  3. Studi ekofisologi akan dapat membantu dalam memecahkan pertanyaan-pertanyaan ini.