Saturday, 29 December 2012

Menjaga Air agar tetap bersih


Menjaga Air agar tetap bersih dan lestari juga merupanan Pesan moral untuk anak bangsa, Karena Air adalah Sumber Kehidupan. Jagalah Air sebagai Sumber Kehidupa, Hindari Limbah yang dapat mengotori Air
jaga dan tetap peliharalah Agar Air dan Lingkungan tetap bersih, dan Tanamlah Pohon sebagai Pengikat kehidupan agar semua Kehidupan menjadi aman dan Nyaman dari Bencana, "Selamatkan Bangsa dan Generasi, dan semua adalah Tanggung jawab Kita bersama


Jadi inilah beberapa langkah yang perlu kita lakukan
Dan saya ingatkan kembali lagi kepada sahabat semua bahwa ada langkah terbaik dalam penanggulangan pencemaran air lainnya adalah melakukan penanaman pohon.


Pohon selain bisa mencegah longsor, diakui mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Itu sebabnya banyak bencana banjir akibat penebangan pohon secara massal. Padahal, pohon merupakan penyerap air paling efektif dan handal. Bahkan, daerah resapan air pun dijadikan pemukiman dan pusat wisata. Pohon sesungguhnya bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya. Dalam menyikapi permasalahan pencemaran air ini.

Demikian semoga bermanfaat


Sumber:
Dari berbagai sumber

 
=====ooo0ooo=====



Pesan anak Bangsa, Tanamlah Pohon, dan Cv.Mitra Bibit siap bersama anda
Untuk Menghijaukan Bumi Pertiwi 

Friday, 28 December 2012

Terumbu karang terancam punah


Keunikan dan keindahan serta keanekaragaman kehidupan bawah laut dari kepulauan Indonesia yang membentang luas di cakrawala khatulistiwa masih banyak menyimpan misteri dan tantangan terhadap potensinya. Salah satu dari potensi tersebut atau sumberdaya hayati yang tak ternilai harganya dari segi ekonomi atau ekologinya adalah sumberdaya terumbu karang dan jika kaitkan dengan pengembangan wisata bahari, maka keberadaan biota laut yang satu jelas mempunyai andil yang sangat besar. Karena, keberadaannya sangat penting dalam pengembangan berbagai sektor termasuk sektor pariwisata. Terumbu karang merupakan ekosistem khas yang terdapat di daerah tropis yang terbentuk dari endapan-endapan massif terutama kalsium karbonat yang dihasilkan oleh organisme karang, alga berkapur dan organisme-organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat. Ekosistem terumbu karang mempunyai produktivitas organik yang sangat tinggi dibandingkan ekosistem lainnya, demikian pula dengan keanekaragaman hayatinya. Selain mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, pelindung fisik, tempat pemijahan, tempat asuhan bagi berbagai biota, terumbu karang juga menghasilkan produk bernilai ekonomis penting seperti berbagai jenis ikan karang, udang karang, alga, teripang, dan kerang mutiara. Terumbu karang merupakan ekosistem yang amat peka dan sensitif sekali. Jangankan dirusak, diambil sebuah saja, maka rusaklah keutuhannya. Ini dikarenakan kehidupan terumbu karang didasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk. Rantai makanan adalah salah satu dari bentuk hubungan tersebut. Tidak cuma itu proses terciptanya pun tidak mudah. Terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun hingga dapat tercipta secara utuh dan indah. Dan yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam. Namun, keadaan terumbu karang di Indonesia terus berada dalam keterpurukan. Berbagai ancaman menuju kehancuran tak juga berakhir, bahkan ancaman-ancaman itu kini menjadi hal yang menakutkan bagi pemulihan dan pertumbuhannya. Padahal, Indonesia dikenal sebagai pusat distribusi terumbu karang untuk seluruh Indo-Pasifik. Indonesia memiliki areal terumbu karang seluas 60.000 kilometer persegi lebih. Sejauh ini telah tercatat kurang lebih 354 jenis karang yang termasuk kedalam 75 marga. Ancaman yang hingga saat ini belum juga terselesaikan berasal dari manusia sendiri. Yang tak hentinya melakukan penghancuran, peracunan hingga pengambilan karang-karang laut. Hasrat para nelayan liar untuk mendapatkan keuntungan besar dengan cara yang mudah, membuat mereka tak mempedulikan kelangsungan hidup karang. Sehingga, para nelayan melakukan pengeboman di daerah terumbu karang untuk mendapatkan ikan yang berlimpah. Pengeboman terjadi, ikan-ikan yang berada di sekitar itu langsung mengalami kematian massal yang juga diikuti dengan kehancuran karang yang menjadi rumah mereka. Anehnya, nelayan banyak yang tak mau tahu, karena yang ada dalam pikirannya hanya mendapatkan hasil banyak dan berpikr kalau terumbu karang masih sangat luas. Kasus pengeboman itu sendiri sudah mengalami penurunan 5 tahun terakhir. Itu setelah dilakukannya pendekatan kepada para nelayan dan hukum telah ditegakkan. Begitu juga dengan kasus pengrusakan karang. Walau begitu, kegiatan tak bertanggungjawab itu sudah terlanjur berdampak terhadap kerusakan sebagian besar karang yang ada karena proses pembiusan ikan dengan menggunakan bahan kimia berimplikasi terhadap karang yang sangat sensitif dengan bahan kimia untuk pembiusan ikan. Kegiatan penangkapan ikan dengan pembiusan ada, karena banyaknya permintaan ikan hias. Sehingga, jalan untuk menangkapnya dilakukan dengan cara pembiusan agar ikan-ikan itu tidak mati. Kalau dua kasus itu telah mengalami penurunan, satu hal yang masih juga belum bisa dikendalikan lantaran tak memiliki dasar hukum dan aturan yakni overfishing (penangkapan berlebih). Kegiatan ini sudah tentu mengancam karang, karena banyak terjadi pengambilan karang dari laut untuk dibuat bahan bangunan, juga pengambilan secara berlebih terhadap teripang laut dan juga kima yang merupakan bagian dari terumbu karang. Selain itu, overfishing juga dinilai mengancam sumber daya ikan di lautan. Di mana jika terus menerus dieksploitasi akan berdampak berkurangnya, bahkan punahnya ikan-ikan jenis tertentu. Kalau sudah begitu, sudah pasti generasi mendatang takkan lagi bisa menikmati sumber daya ikan. Kaitannya antara karang dan ikan sudah tentu sangat erat. Sebab, jika spesies ikan berkurang akibat penangkapan yang tak terkendali, maka aktifitas di sekitar karang akan menurun pula yang tentunya juga akan mengganggu proses alami yang ada di laut. Overfishing inilah yang hingga saat ini belum bisa dikendalikan di perairan Indonesia dan tak bisa dilakukan pencegahan jika belum adanya sebuah regulasi yang mengatur. Dan sampai saat ini, kegiatan itu masih terus berlangsung. Kerusakan yang diakibatkan oleh manusia itulah yang coba diminimalkan saat ini. Itu dengan akan diusulkannya regulasi tentang overfishing dan juga akan diusulkan satu daerah yang mana tidak dibolehkan nelayan menangkap ikan. Seperti yang diungkapkan Sekretaris Eksekutif Coral Reef Rehabilitation and Management Program II (COREMAP II), Jamaluddin Jompa. Dikatakannya, saat ini pihaknya tengah bekerja keras guna meminimalisir pengrusakan terumbu karang akibat ulah manusia. Upaya ini dilakukan dengan harapan kekayaan laut ini bisa terjaga dengan baik. “ Tentunya hal itu dilakukan dengan pendekatan dan juga penegakan hukum. Dan khusus untuk overfishing, ini akan kita perjuangkan agar juga nantinya ada regulasi yang bisa mengatur,” ujarnya kepada Indonesia Maritime Magazine. Jamaluddin menyebutkan bahwa kerusakan karang di Indonesia sangat jelas. Menurut data Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI Tahun 2009 saja, tercatat kalau luas terumbu karang Indonesia 70.000 kilo meter persegi yang masih dalam kondisi sangat baik hanya 5,5 persennya saja. Hal itu menunjukkan penurunan yang signifikan dari 2000 lalu yang mana pada tahun itu terumbu karang yang kondisinya sangat baik mencapai 6,2 persen. “Data LIPI 2009 juga me¬nye¬but¬kan kalau terumbu karang yang kondisinya baik mencapai 26 persen, cukup baik 37 persen dan yang sudah mengalami kehancuran sebanyak 31,5 persen. Kenyataan itulah yang nampak saat ini dan diprediksikan bakal akan terjadi lagi kerusakan-kerusakan pada terumbu karang ke depannya,” bebernya. Di samping ulah jahil tangan manusia, tutur Jamaluddin, yang menjadi ancaman terum¬bu karang ke depannya adalah pemanasan global yang berdam¬pak pada perubahan iklim atau yang disebut dengan climate change dan juga ancaman lainnya seperti sidemantasi, pencemaran laut, serta sampah. Padahal, kerusakan terumbu karang saat ini yang mencapai 31,5 persen sangat sulit untuk dilakukan pemulihan. Apalagi pertumbuhan karang sangat lambat dan areal yang hancur sangat luas. “Dalam pemulihan kembali sekaitan dengan karang itu tak bisa dilakukan penanaman ulang seperti layaknya hutan. Karena pertumbuhan karang sangat lambat,” tuturnya. Untuk itu, lanjut Jamaluddin, saat ini COREMAP II mengupayakan untuk mempertahankan terumbu karang yang kondisinya masih sangat baik. Sementara adanya ide untuk penanaman baru karang tak menjadi program mereka, di mana hal itu membutuhkan biaya yang cukup tinggi. “Kalau ada yang menginginkan agar dilakukan saja penanaman kembali terumbu karang, itu hal yang sangat sulit. Tapi, kita biarkanlah karang yang rusak itu tumbuh kembali dengan sendirinya oleh proses alam. Itu lebih baik ketimbang jika hendak dilakukan penanaman karang,” katanya. Tindakan penyelamatan juga tengah dilakukan Komisi IV DPR. Salah satunya, dengan menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) Kelautan yang nantinya diharpakan akan mengatur sanksi hukum terkait pengrusakan ekosistem laut dan juga tingkah nelayan Indonesia yang sangat gemar melakukan penangkapan ikan secara berlebih, serta pengambilan karang untuk bahan bangunan. Anggota Komisi IV DPR RI, Bahrum Daido kepada Indonesia Maritime Megazine mengungkapkan kalau pihaknya sangat prihatin dengan kondisi terumbu karang di Indonesia. Untuk itulah nanti, semua aspek yang akan mengganggu terumbu karang akan diatur dalam RUU itu, agar supaya terumbu karang di Indonesia bisa pulih kembali. “Kita terus berupaya agar supaya pembahasan RUU itu bisa segera dilakukan. Dan pembahasannya sendiri nampaknya baru akan dilakukan pada akhir tahun,” tutur Bahrum.

MAKHLUK-MAKHLUK AIR YANG BERCAHAYA



Banyak makhluk di dalam air, seperti yang terlihat dalam gambar ini, memiliki sistem seperti kunang-kunang dalam menghasilkan cahaya. Mereka biasanya menggunakan cahayanya untuk menarik atau menakut-nakuti musuh mereka. Hampir semuanya memiliki serangkaian sel di sepanjang punggung mereka, seperti lipit-lipit baju. Sel-sel ini dapat menghasilkan cahaya. Kini, mari kita perhatikan ciri-ciri umum makhluk-makhluk ini.

Salah satu dari jenis ini adalah hewan yang tampak seperti ubur-ubur. Umumnya mereka memangsa hewan laut kecil dan tumbuh-tumbuhan yang tidak tampak oleh mata telanjang. Beberapa menangkap mangsanya dengan tentakelnya (tangan-tangan belalai) yang lengket, yang bergerak-gerak di air seperti pancingan ikan. Anggota jenis lainnya memiliki mulut yang begitu besar. Mereka tinggal membukanya lebar-lebar dan menelan banyak mangsa. Jenis ini memiliki serangkaian rambut tipis di tubuh mereka, yang digunakan untuk mendorong tubuhnya ke depan ketika berenang di dalam air.


Makhluk-makhluk yang bercahaya memiliki ciri unik lainnya. Misalnya, beberapa jenis yang berwarna merah bersinar ketika saling bertubrukan, dan dapat meninggalkan partikel-partikel cahaya yang berkilauan di dalam air. Ini adalah cara untuk membuat bingung musuh-musuhnya sehingga mereka dapat melarikan diri dari musuh-musuh tersebut.
Makhluk-makhluk seperti bintang laut, bulu babi, dan feather star (digolongkan sebagai hewan, namun bentuknya mirip tanaman pakis yang menempel di karang/dasar laut—penerj.) memiliki permukaan tubuh yang “berduri.” Kebanyakan tubuh makhluk-makhluk ini tertutup oleh duri, yang digunakan sebagai cara untuk mempertahankan diri. Mereka tinggal di pantai, di karang-karang, dan dasar laut. Makhluk-makhluk ini juga menghasilkan cahayanya sendiri untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya. Dengan senjata-senjata yang bercahaya atau duri, mereka juga dapat menciptakan awan-awan cahaya di air ketika diserang.


Dan kepunyaan-Nyalah siapa saja yang ada di langit dan di bumi.
Semuanya hanya tunduk kepada-Nya. Dan Dialah yang menciptakan
(manusia) dan permulaan, kemudian mengembalikan
(menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu
adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha
Tinggi di langit dan di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana
(QS Ar-Rum: 26-27).


Barangkali, ciri paling menarik dari makhluk-makhluk laut yang bercahaya ini adalah fakta bahwa mereka menggunakan cahayanya untuk menyesatkan makhluk yang lain. Suatu jenis bintang laut adalah contoh yang bagus untuk ini. Jenis bintang laut ini hidup di kedalaman laut sekitar 1.000 meter (3.280 kaki). Ia memancarkan cahaya hijau-kebiruan yang cerah dari ujung-ujung tangannya. Pancaran ini memberitahu musuh-musuhnya bahwa bintang laut itu tidak lezat. Jenis bintang laut lainnya mulai menyala ketika diserang, lalu mencopot dan melemparkan salah satu tangannya pada musuh tersebut untuk mengalihkan perhatian. Perhatian musuhnya lantas beralih pada tangan yang copot itu, yang masih tetap memancarkan sinar putih. Pada saat itulah bintang laut punya waktu untuk kabur.

Sebagaimana telah kita saksikan dalam beberapa contoh yang diberikan sebelumnya, mekanisme pada makhluk hidup yang memungkinkan mereka menghasilkan cahaya tersebut menunjukkan kepada kita kesempurnaan ciptaan Allah. Apa yang kita bahas di sini adalah makhluk-makhluk yang hidup di dalam air, yang biasanya memiliki tubuh dengan unsur utama air–seperti juga tubuh kita—dan yang tidak mungkin memiliki kecerdasan seperti manusia. Namun, masing-masing memiliki alat tubuh yang begitu indah dan menakjubkan kita ketika mengetahuinya. Ini mengungkapkan bahwa Allah menciptakan sesuatu tanpa tandingan. Contoh-contoh tersebut hadir untuk membuat kita memahami bahwa tak ada tuhan lain selain Allah, Pencipta segalanya. Orang yang memahami hal ini akan mengetahui keperkasaan Allah yang tak terhingga dan hanya akan bekerja keras demi ridha Allah.


Ingatlah bahwa Allah memberitahu kita dalam sebuah ayat bahwa mereka yang berani memperserikatkan tuhan lain dengan Allah akan ditinggalkan oleh Allah.

Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah) (QS Al-Israa: 22).

KANTUNG TIDUR IKAN BAYAN (PARROTFISH)

Kantung tidur yang melindungi ikan bayan tampak dalam gambar di bawah ini.
Ikan bayan yang tampak dalam gambar ini disebut parrotfish dalam Bahasa Inggris karena, seperti bisa kalian lihat, ikan ini menyerupai burung beo. Ikan yang berwarna-warni ini menggunakan cara yang tidak biasa untuk melindungi dirinya dalam menghadapi musuh-musuhnya.  Utamanya di malam hari, ikan bayan melapisi seluruh tubuhnya dengan zat mirip agar-agar yang dihasilkan sendiri olehnya.  Sebelum menjawab pertanyaan “mengapa?”, mari perhatikan bagaimana zat ini dibuat dan digunakan.
Lapisan agar-agar ikan bayan dikeluarkan dari bagian atas rongga insangnya. Ikan mengeluarkan zat itu ketika bernafas. Setelah beberapa waktu, lapisan tersebut menutupi seluruh tubuh ikan. Dengan melakukan hal tersebut, ikan ini seolah meletakkan dirinya dalam sejenis kantung tidur dan menjadi terlindung dari bahaya luar di malam hari. Zat ini juga memungkinkan ikan untuk menyembunyikan diri dengan penyamaran. Fungsi utamanya, kantung tidur tembus pandang ini melindung ikan dari belut laut (moray) (belut moray adalah salah satu belut paling berbahaya yang banyak terdapat di perairan Pasifik, khususnya Hawaii—penerj.), salah satu musuh bebuyutannya. Belut-belut moray memiliki indera penciuman yang sangat baik dan dapat menemukan mangsanya dengan penciumannya itu. Namun, lapisan perlindungan ikan bayan mampu mencegah moray untuk mengendus baunya. Moray tidak dapat mengenali ikan dalam kantungnya, bahkan ketika menyenggol saat melewatinya sekalipun. Oleh karena itu, kita tentu melontarkan pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana ikan bayan mendapatkan kantung perlindungan yang mereka gunakan di malam hari? Bagaimana mereka tahu bahwa musuh utamanya berburu dengan perantaraan indera penciumannya? Bagaimana ikan bayan menemukan sebuah zat, yang begitu penting untuk menghalangi indera penciuman belut-belut moray hingga ikan itu dapat melewati malam dengan aman?
Jelas, kita tidak akan percaya bahwa seekor ikan mampu memutuskan untuk membuat zat kimia dalam tubuhnya, kemudian melapisi diri dengan zat ini. Pun tidak mungkin hal semacam itu tumbuh dengan serta-merta dari waktu ke waktu. Ikan bayan yang terlihat dalam foto tidak dapat dengan sadar merencanakan membuat zat semacam itu, dan tidak dapat menyusun sebuah sistem dalam tubuhnya berdasarkan kemauannya sendiri. Demikian juga dengan ikan bayan yang hidup seribu atau sepuluh ribu tahun yang lalu.

Penyamaran dengan cara melapisi tubuh dengan agar-agar adalah cara cerdas yang sangat cocok untuk melindungi ikan ini dari musuhnya. Jelas bahwa keistimewaan tubuh seperti itu hanya bisa terjadi melalui rancangan yang cerdas. Kecerdasan ini bukanlah milik ikan atau orang lain, melainkan milik Allah, Pencipta semua makhluk.

IKAN KALAJENGKING YANG PINTAR MENYAMAR

Tubuh ikan kalajengking ini beraneka warna. Warnanya sama dengan karang tempat mereka tinggal. Seperti bisa kalian lihat pada foto ini, ikan kalajengking bergaris-garis merah-putih dapat menyembunyikan diri dengan menyamar di antara karang yang berwarna serupa. Dengan cara itu, ikan kalajengking dapat melepaskan diri dari perhatian pemangsa-pemangsanya, dan mengurangi risiko menjadi mangsa. Berkat pewarnaan ini pula, ikan kalajengking dapat dengan mudah mendekati mangsanya sendiri.

Perhatikan baik-baik ikan kalajengking (terlihat pada gambar di bawah dan di halaman belakang). Kalian jadi tahu, betapa sungguh-sungguh sulit mengenali kehadiran mereka di lingkungannya.

Kantung tidur yang melindungi ikan bayan tampak dalam gambar di bawah ini.

Bukan kebetulan, bukan pula ikan lain yang dapat memberikan warna pada suatu makhluk dengan warna yang sama dengan lingkungan tempat tinggalnya. Seekor ikan, udang, atau kepiting tidak memiliki pengetahuan tentang warna ataupun kemampuan untuk menyusun sistem dalam tubuh mereka sendiri untuk mengubah warna. Sistem semacam itu hanya dapat dirancang dan ditempatkan dalam tubuh binatang tersebut oleh Zat yang Maha Kuasa dan Maha Segalanya.

Zat Yang Mahakuasa itu adalah Allah. Allah menciptakan seluruh makhluk berikut sifat-sifat yang mereka miliki, dan selaras dengan lingkungan tempat tinggalnya. Dalam Al Qur’an, Allah telah memberitahukan kepada kita bahwa Dia memiliki pengetahuan tentang seluruh makhluk yang diciptakan-Nya:
Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); (padahal) Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan (QS Al-Mulk: 14-15).

CIRI-CIRI KUDA LAUT YANG MENARIK

Kuda laut jantan dan anak-anaknya
Mungkin kalian pernah melihat kuda laut di televisi atau di buku-buku. Rupa kuda laut yang tidak lazim (seperti kuda), dan cara berenang mereka yang bergelombang, mungkin telah menarik rasa ingin tahu kalian. Tahukah kalian bahwa, bertolak belakang dengan perkiraan orang, binatang-binatang ini sesungguhnya sangat kecil? Kuda laut, yang berukuran sekitar 4 hingga 30 sentimeter biasanya hidup di antara ganggang laut dan tumbuhan air lainnya yang berdekatan dengan pantai. Lapisan pelindung tulang kuda laut melindunginya dari bahaya. Pelindung ini begitu kuat, sampai-sampai kalian benar-benar tidak mungkin dapat meremukkan kuda laut yang dikeringkan dengan tangan kalian sendiri.
Kepala kuda laut berada pada sudut yang tegak lurus (membentuk sudut siku-siku) dengan tubuhnya. Hal semacam ini tidak terlihat pada ikan lainnya. Akibatnya, kuda laut berenang dengan tubuh tegak dan dapat menggerakkan kepala mereka ke atas dan ke bawah. Namun, mereka tidak dapat menggelengkan kepala ke samping. Sekarang, mari pikirkan persoalan yang mungkin dialami makhluk hidup lainnya jika mereka tidak dapat menggerakkan kepala mereka ke kanan dan ke kiri. Mereka akan terkena berbagai hal yang membahayakan tubuh. Namun, berkat rancangan tubuh mereka yang istimewa, kuda laut tidak mengalami masalah semacam itu. Setiap mata seekor kuda laut dapat bergerak sendiri-sendiri, bebas ke semua arah. Itulah mengapa kuda laut dapat melihat keadaan di sekelilingnya dengan mudah, walaupun tidak dapat menggerakkan kepala ke samping.

Gerakan jenis ikan ini di dalam air juga penting untuk diperhatikan: kuda laut bisa berenang berkat suatu sistem yang unik. Setiap kuda laut memiliki sejumlah kantung renang. Dengan menyesuaikan jumlah udara yang mengisi kantung ini, seekor kuda laut dapat berenang naik turun. Jika kantung udara ini rusak, atau kehilangan gas sedikit saja, kuda laut akan tenggelam ke dasar laut. Ini berarti kematian baginya.
Satu hal harus dicatat di sini: jumlah udara yang mengisi kantung renang telah dirancang dengan tepat. Karena itu, setiap perubahan bisa mengakibatkan kematian binatang itu. Susunan yang begitu tepat ini mengungkap sesuatu yang sangat penting bagi kita. Jika kuda laut hanya dapat bertahan hidup dengan sejumlah udara dalam kantung-kantung mereka, maka organ-organ (alat tubuh) yang mereka miliki hari ini pasti sama dengan organ serupa yang dimiliki saat kemunculan pertama mereka di bumi. Dengan kata lain, kuda laut tidaklah mendapatkan organ-organ mereka satu demi satu dalam waktu tertentu, seperti dinyatakan oleh para ahli evolusi. Mereka diciptakan bersama dengan seluruh organ dan ciri-cirinya sekaligus.
Seperti makhluk lain di alam semesta, Allah menciptakan kuda laut dengan lengkap dan sempurna. Rancangan kuda laut, yang sesungguhnya hanyalah satu di antara begitu banyak jenis makhluk laut, merupakan sebuah contoh kekuasan Allah yang tak terbatas dan pengetahuan-Nya yang tiada habisnya.

IKAN PATIN JANTAN BERTUGAS

Belum banyak diketahui orang bahwa ikan membangun sarang dan memberikan perlindungan terus-menerus bagi anak-keturunannya. Sarang-sarang ini biasanya merupakan lubang-lubang yang digali di antara kerikil atau di dalam pasir. Telur-telur berkembang di sarang terbuka ini untuk beberapa waktu, selama itu induk dan bapak ikan bergantian menjaga sarang dari musuh-musuhnya. Ikan patin adalah di antara jenis makhluk yang melindungi anak-anak mereka.


Ikan patin betina membiakkan telur-telur di dasar tanam-tanaman dan karang-karang perairan dangkal. Telur-telur melekat di akar-akar tanaman. Setelah beberapa saat, ikan patin betina meninggalkan telur-telurnya. Kini giliran ikan patin jantan yang bertugas. Tugas ikan jantan adalah tinggal bersama telur-telur itu dan menjaganya dari bahaya. Tugas penjagaan ini akan berakhir setelah 40-50 hari, setelah anak-anak ikan menjadi dewasa sepenuhnya.

Di samping penjagaan yang penuh kewaspadaan ini, ikan jantan juga membuat suara-suara berdesir dengan menggunakan insangnya. Cara ini membuat ikan musuh menyingkir dari telur-telur tersebut. Ikan patin jantan tahu bahwa suara ini akan mengancam ikan lain dan akan memaksa mereka untuk menyingkir.

Allah mengilhami ikan patin jantan untuk melindungi anak-anak mereka dengan cara ini. Seperti makhluk lainnya, ikan ini hanya bertindak dengan cara yang diilhamkan Allah padanya, sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup jenisnya.

<< kembali
lanjut >>

NAUTILUS: MAKHLUK YANG SANGAT MENARIK

Pasti kalian pernah melihat kapal selam di TV atau di majalah-majalah. Kapal ini, yang mampu menyelam jauh di bawah permukaan laut tanpa terlihat, digunakan untuk menjamin keamanan nasional dan melakukan penelitian ilmiah tertentu. Cara kapal selam bekerja adalah: ketika tangki-tangki selam khusus dalam sebuah kapal selam terisi dengan air, kapal itu menjadi lebih berat dibandingkan air sehingga tenggelam ke dalam laut. Jika air dalam tangki tersebut dikosongkan dan diganti dengan udara bertekanan, kapal selam akan naik ke permukaan kembali.
Tidak terdapat perbedaan antara fosil nautilus yang hidup jauh di masa lalu (bawah) dan nautilus di masa kita sekarang ini. Apakah kalian memperhatikannya?
Kini kita akan meneliti nautilus, suatu makhluk yang sangat menarik, yang melakukan cara yang persis sama dengan kapal selam. Nautilus memiliki cangkang spiral (berbentuk garis memutar) bergaris keperakan, dan menyelam seperti kapal selam. Nautilus memiliki anggota tubuh yang berbentuk seperti cangkang keong berdiameter 19 cm (7,5 inci), seperti terlihat pada foto. Di dalam organ ini terdapat dua puluh delapan “kamar selam” yang saling berhubungan. Kamar-kamar selam ini bekerja dengan cara yang sama seperti tangki-tangki kapal selam; dengan kata lain, nautilus membutuhkan udara bertekanan. Dalam kapal selam, kebutuhan ini dipenuhi melalui sistem khusus yang dibangun oleh para insinyur di tempat-tempat tertentu dalam kapal selam. Namun, bagaimana nautilus dapat menemukan udara bertekanan yang diperlukan untuk memompa air keluar? Jawaban bagi pertanyaan ini memperkenalkan kita kepada ciri menakjubkan lain yang diciptakan Allah. Suatu gas khusus dihasilkan dalam tubuh nautilus. Gas ini memasuki ruang-ruang selam dalam tubuh nautilus melalui aliran darahnya dan perlahan-lahan mengeluarkan air dari sel-sel tubuh. Dengan demikian, nautilus pun dapat tenggelam atau mengapung untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya saat berburu. Kemampuan menyelam nautilus sesungguhnya jauh lebih tinggi daripada kapal selam. Sebuah kapal selam hanya mampu menyelam sedalam 400 meter (1310 kaki), sementara nautilus dengan mudah bisa menyelam hingga kedalaman 4000 meter (2,5 mil).
... Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah
kamu tidak dapat mengambil pelajaran (darinya)?
(QS Al An-am: 80)

Sistem istimewa binatang laut yang menarik ini diciptakan bagi kita untuk direnungkan. Kini, pikirkanlah sejenak. Dapatkah nautilus menggunakan sistem ini secara kebetulan saja? Bisakah nautilus mendapatkan sendiri bentuk tubuh yang memungkinkannya untuk menghasilkan gas? Hebatnya lagi, ini bukanlah satu-satunya keistimewaan nautilus. Tekanan dalam air sangat kuat. Itulah sebabnya mengapa kalian merasakan tekanan di telinga ketika menyelam hingga dalam. Kendati demikian, tekanan yang kalian alami masih terhitung rendah. Jika seseorang menyelam lebih dalam lagi, tekanan air akan meningkat, dan dalam kedalaman tertentu menimbulkan dampak mematikan pada makhluk hidup. Di lain pihak, walaupun merupakan makhluk yang sangat kecil dan hanya memiliki cangkang luar untuk melindungi diri, nautilus tidaklah terpengaruh oleh tekanan ini, yang bisa sangat memuncak. Jelas, semua ciri-ciri alat tubuh yang dimiliki nautilus memang dirancang secara khusus untuk itu. Makhluk ini tidak mungkin merancang sendiri bentuk tubuh seperti ini untuk menghindari berton-ton tekanan air di bawah permukaan. Allah, yang menciptakan segala sesuatu dengan sempurna, merancang bentuk tubuh yang begitu sempurna ini. Dalam sebuah ayat Al Quran, Allah mengundang manusia untuk mengambil hikmahnya:
Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS An-Nahl: 17)

IKAN PENGHISAP YANG KUAT BERTAHAN


Rupa ikan sapu-sapu, dilihat dari bawah
Yang istimewa dari ikan sapu-sapu adalah bahwa mereka menggunakan kendaraan untuk mengelilingi laut. Untuk itu, mereka biasanya menempel pada kapal atau ikan hiu. Sirip belakang ikan ini persis seperti lempeng penghisap berbentuk bujur telur. Ikan sapu-sapu dapat bergerak bersama benda yang ditempelinya, tak peduli benda itu makhluk hidup atau bukan. Secepat apa pun makhluk atau benda yang ditempelinya itu mengarungi laut, ikan sapu-sapu tidak akan terlepas. Pada gambar di atas, tampak ikan sapu-sapu yang menempel di bagian bawah seekor hiu. Allah mengetahui di mana tempat untuk setiap makhluk, serta apa yang dilakukannya. Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan:

Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang di bumi, dan (pengetahuan) Allah Maha Meliputi segala sesuatu (QS An-Nisaa: 126)



Berjalannya Waktu




SELAMAT DATANG 
Sahabat... Tahun 2012 sebentar lagi akan kita tinggalkan, dan Tahun 3013 sudah didepan kita, Mari sejenak kita Tafakkur dan merenung akan sebuah perjalanan Hidup yang sudah kita tempuh selama ini, dan kedepan kita akan mengarungi kehidupan secara bersama sama, kita berharap hari esok akan lebih baik dari kemarin....
Waktu,... mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri.
Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.

Thursday, 27 December 2012

Selamatkan terumbu karang secara baik dan Bijaksana

Bagaimana cara terbaik untuk ikut Menyelamatkan terumbu Karang ?
  1. Tidak membuang sampah yang dapat mencemari pantai dan laut
  2. Minta penjaga/pengelola pantai untuk Menyediakan tong sampah (bila tidak ada)
  3. Adakan Kegiatan membersihkan pantai
  4. Tidak Memakai karang batu dalam aquarium air laut
  5. Tidak memakai batu karang sebagai bahan bangunan

Apa yang seharusnya Dapat diLakukan ?
  1. Penyelamatan terumbu karang adalah tanggung jawab kita bersama. Kita semua dapat ikut aktif menjaga terumbu karang dengan berbagai cara, antara lain :
  2. Belajar lebih banyak tentang terumbu karang dan menyebarkan pengetahuan ini pada teman atau keluarga.
  3. Pujilah anggota masyarakat maupun aparat pemerintah yang giat menyelamatkan terumbu karang
  4. Menghormati peraturan dan panduan lokal saat mengunjungi lokasi terumbu karang
  5. Tidak memegang, menginjak atau menambil karang waktu menyelam di laut
  6. Ingatkan awak kapal untuk hati-hati dalam membuang jangkar, supaya tidak merusak terumbu karang
  7. Laporkan kegiatan yang dapat merusak terumbu karang (seperti penengkapan ikan secara ilegal dan polusi) pada yang berwenang atau media massa
  8. Bergabunglah dengan kelompok yang bergerak di bidang lingkungan hidup
  9. Mendukung kegiatan yang berkaitan dengan penyelamatan terumbu karang


Program RehabilitasidanPengelolaanTerumbuKarang (COREMAP II)

COREMAP diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia sejak Mei 1998 yang dibiayai oleh sejumlah donor, antara lain Asian Development Bank (ADB) danWorld Bank (WB). Program ini didesain berlangsung untuk jangka waktu 15 tahun dan dibagi menjadi 3 fase/tahap, yaitu Fase I: Inisiasi (1998 - 2001), Fase II: Akselerasi (2004 -2009) dan Fase III: Institusionalisasi (2010-2015).

Program COREMAP Tahap II, bertujuan untuk:

  1. Menjaga dan mengkonservasi keanekaragaman hayati serta mengelola secara berkelanjutan sumber daya terumbu karang dan ekosistem terkait;
  2. Memperkuat kapasitas masyarakat dan institusi local untuk mengelola ekosistem terumbu karang dan sumber daya terkait lainnya;
  3. Menurunnya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir.



COREMAP II, terdiridari 3 (tiga) komponen, antara lain:

  1. PenguatanKelembagaan;
  2. Pengelolaan Kolaboratif Berbasis Masyarakat (CBM);dan
  3. Penyadaran Masyarakat, Pendidikan dan Kemitraan Bahari. 
Sumber: http://www.kp3k.kkp.go.id/webbaru/content/show/coremap2

Sungai dan manfaatnya dalam kegiatan perikanan



Gambar ini adalah sebuah gambar animasi Sungai yang merupakan sejenis saluran air yang besar kalau dibandingkan dengan tersier, hanya pada gambar ini terlihat dangkal. Dari sumbernya semua sungai menuruni bukit dan merupakan cara biasa air hujan turun di daratan untuk mengalir ke laut atau takungan air yang besar. Mulut ataupun hujung sungai di laut dipanggil muara, manakala puncanya dipanggil ulu.
Kebanyakan pinggir sungai di Jepang dipakai untuk tempat bermain, rekreasi dan pesta akhir pekan. Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.

bahwa Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya dapat terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).
Perlu juga dikemukakan bahwa sodetan sungai kini telah tergolong sebagai alternatif yang primitif jika ditinjau dari konsep ekohidrologi, serta tidak selaras dengan kesepakatan dunia pada KTT Bumi (Earth Summit) di Johannesburg bulan September 2002 yang mengklasifikasikan sodetan sungai (river diversion) sebagai pembangunan yang tidak berkelanjutan (sumber: wikepedia; http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai)