Wednesday, 12 November 2014

Dimensi Rasionalitas Tasawuf Al-Ghazali

Judul Buku: Intelektualisme Tasawuf; Studi Intelektualisme Tasawuf Al-Ghazali Penulis: Prof Dr Amin Syukur, MA dan Drs Masyharuddin, MA Penerbit: Pustaka Pelajar, Yogyakarta Cetakan: Pertama, 2002 Tebal buku: xi + 249 halaman
———————————–
KEBIMBANGAN tampaknya bisa menjadi salah satu faktor bagi seseorang untuk kemudian tenggelam ke dalam relung tasawuf demi memetik sebuah kedamaian hati. Setidaknya, itulah yang dialami oleh Al-Ghazali,

Kecintaan Ghazali terhadap Tasawuf

Imam Ghazali : “Ketika masih muda, aku menyelami samudera yang dalam ini. Aku menyelaminya sebagai penyelam handal dan pemberani, buka sebagai penyelam penakut dan pengecut. Aku menyerang setiap kegelapan dan mengatasi semua maslah, menyelami kegoncangan. Aku teliti aqidah setiap kelompok dan menyingkap rahasia cara pikir setiap golongan, agar aku bisa membedakan antara kelompok yang memperjuangkan kebenaran dan kelompok yang memperjuangkan kebathilan, agar bisa membedakan antara pengikut sunnah dan pencipta bid’ah”.

Konsep Pendidikan Islam Menurut Al-ghazali

Al-Ghozali adalah seorang ulama’ besar yang sebagian beser waktunya dihabiskan untuk memperdalam khazanah keilmuan. Perhatiannya yang sangat besar kepada ilmu menjadikan Al-ghozali sebagai salah satu ulama’ islam yang banyak menelurkan hasil buah pemikirannya kedalam bentuk tulisan yang hingga saat ini masih dapat dipelajari serta dianut oleh sebagian kelompok masyarakat.

AL-GHAZALI

As-Syech abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali atau lebih dikenal dengan sebutan Iman Al-Ghozali seorang tokoh besar dalam sejarah Islam, Beliau adalah pengarang kitab Ihya’Ulumudin. Suatu hari Beliau mengajukan Enam pertanyaan pada saat berkumpul dengan murid-muridnya.  

Alqur'an dan Tingkah laku Manusia

Dalam dunia pendidikan, ada beberapa aliran yang mempengaruhi tingkah laku manusia, di antaranya adalah Empirisme, yaitu aliran yang beranggapan, bahwa manusia dalam perkembangan pribadinya ditentukan oleh pengalaman dunia luar. Sementara Nativisme berangapan sebaliknya, bahwa manusia dalam perkembangannya ditentukan dari dalam/pembawaan. Dan jika yang pertama dianggap sebagai tesa,

Berserah Diri Bukan Berarti Pasrah

Di Zaman yang serba sulit dimana permasalahan hidup semakin rumit dan komplek terkadang tidak sedikit sebagian dari kita putus asa dan cenderung pasrah kepada nasib yang sedang menimpa, meskipun kita semua tahu bahwa tidak ada masalah serius yang tidak ada jalan keluarnya kalau kita mau berusaha, tapi kebanyakan orang kurang sabar dan terburu-buru ingin segera keluar dari permasalahan hidup yang sedang terjadi akibatnya mengambil jalan pintas yang berakibat fatal dengan tidak tercapainya tujuan atau malah cenderung pasrah pada nasib.


Kata Berserah diri dan pasrah kalau dilihat hampir mempunyai kemiripan akan tetapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda,

AKAL

Potensi akal atau otak manusia : Dibandingkan makhluk yang lain kita diberkahi akal atau pikiran yang sangat berguna dalam menjalani kehidupan di dunia ini.Dengan adanya akal, kita dapat mencari ilmu yang tersebar di dunia ini.Tentu saja ilmu tersebut ada efek positif ataupun negatif.Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, tergantung kepada individu masing-masing ingin mengembangkan kearah positif atau negatif.Tetapi, pada dasarnya seluruh ilmu yang ada sangat berguna bagi kita sampai kita wafat nanti

POTENSI ROHANI

Sebenarnya banyak sekali beberapa artikel yang membahas tentang potensi diri manusia yang berkaitan dengan rohani, namn sedikit Disini saya menjelaskan tentang Manusia dan Potensi Rohaninya, posting ini saya mengambilnya dari beberapa posting yang saya temukan dan saya pahami.
Kalaupun sedikit atau banyak kekurangan dalam pemahaman masalah ini memang wajar,

Kecerdasan Emosi

Kecerdasan Emosi
Beberapa tahun belakangan ini kita sering mendengar dan mengetahui banyaknya seminar yang mengetengahkan pentingnya kecerdasan emosi. Berkembangnya teori kecerdasan emosi juga memicu keingintahuan masyarakat luas apa sebenarnya teori kecerdasan emosi tersebut. Istilah kecerdasan emosi pertama kali dikemukakan oleh Thordike sekitar 1920 dengan membagi kecerdasan menjadi 3, yaitu kecerdasan abstrak, kecerdasan sosial, dan kecerdasan konkret.

Mendobrak Potensi Diri

Potensi diri merupakan modal yang perlu kita ketahui. Kita gali dan kita maksimalkan. Karena sesungguhnya perubahan hanya bisa terjadi jika kita mengetahui potensi kita. Lalu mengarahkannya kepada tindakan yang tepat dan teruji. Jika itu terjadi, kita akan memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk melakukan sesuatu denga mantap.

Langkah-langkah Untuk Memaksimalkan Potensi Diri

Setiap orang yang dilahirkan ke dunia pastilah memiliki potensi diri merka masing masing. Namun sayangnya, jarang yang menyadari hal tersebut dan bahkan sering banyak yang merasa rendah diri karena menganggap dirinya tak mempunyai kemampuan lebih dibandingkan yang lainnya.
Hal tersebut sungguhlah sangat disayangkan. Jarang kita sadari bahwa sebenarnya kendala terbesar manusia justru terletak pada pikiran kita masing masing.

Memahami 4 Sifat Dasar Manusia

Pada dasarnya, manusia memiliki sifat yang sama. Marah saat disakiti, tidak suka ketika dibohongi, dan menyukai apa yang disukai kebanyakan orang. Hala-hal yang membedakan manusia dengan manusia lain terletak pada jasmani, kepribadian, intelektualitas, tingkat pengendalian diri, pendirian, ketabahan, kesabaran, dan keinginan.

Monday, 10 November 2014

TUHAN, MANUSIA DAN ALAM DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

A.     Tuhan dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
1.      Pengertian Tuhan
 
 Kata Tuhan merujuk kepada suatu zat abadi dan supranatural, biasanya dikatakan mengawasi dan memerintah manusia dan alam semesta atau jagat raya.[1] Tuhan adalah sesuatu yang terdapat dalam pikiran (mind) manusia. Dalam stuktur dalam manusia,