Jaring Insang ( Gillnet ) adalah suatu jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring dari bagian jaring utama ukurannya sama. Jumlah mata jaring ke arah panjang / horizontal ( Mesh Length / ML ) jauh lebih banyak dari pada jumlah mata jaring ke arah vertikal atau ke arah dalam ( Mesh Depth / MD ). Pada bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung ( floats ) dan dibagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa pemberat ( sinkers ), sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan memungkinkan jaring insang dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan tegak.
Metode pengoperasian dar jaring insang pada umumnya dilakukan secara pasif, tetapi ada juga yang dioperasikan secara semi aktif atau dioperasikan secara aktif. Untuk jenis jaring yang dioperasikan secara pasif umumnya dilakukan pada malam hari, baik itu dioperasikan dengan alat bantu cahaya atau tanpa alat bantu cahaya dengan cara dipasang di perairan / daerah penangkapan yang diperkirakan akan dilewati oleh ikan atau hewan air lainnya, kemudian dibiarkan untuk beberapa lama supaya ikan mau memasuki mata jaring. Lamanya pemasangan jaring insang di daerah penangkapan disesuaikan dengan jenis ikan yang akan dijadikan target tangkapan atau menurut kebiasaan nelayan yang mengoperasikannya. Untuk jaring insang yang dioperasikan secara semi aktif atau yang dioperasikan secara aktif, pemasangan jaring di daerah penangkapan umumnya dilakukan pada siang hari yaitu dengan mengaktifkan jaring supaya ikan tertangkap atau dengan kata lain tidak menunggu supaya ikan memasuki mata jaring.
Metode pengoperasian dar jaring insang pada umumnya dilakukan secara pasif, tetapi ada juga yang dioperasikan secara semi aktif atau dioperasikan secara aktif. Untuk jenis jaring yang dioperasikan secara pasif umumnya dilakukan pada malam hari, baik itu dioperasikan dengan alat bantu cahaya atau tanpa alat bantu cahaya dengan cara dipasang di perairan / daerah penangkapan yang diperkirakan akan dilewati oleh ikan atau hewan air lainnya, kemudian dibiarkan untuk beberapa lama supaya ikan mau memasuki mata jaring. Lamanya pemasangan jaring insang di daerah penangkapan disesuaikan dengan jenis ikan yang akan dijadikan target tangkapan atau menurut kebiasaan nelayan yang mengoperasikannya. Untuk jaring insang yang dioperasikan secara semi aktif atau yang dioperasikan secara aktif, pemasangan jaring di daerah penangkapan umumnya dilakukan pada siang hari yaitu dengan mengaktifkan jaring supaya ikan tertangkap atau dengan kata lain tidak menunggu supaya ikan memasuki mata jaring.
Untuk jenis jaring insang yang konstruksinya hanya terdiri dari satu lembar, ikan yang memasuki mata jaring biasanya hanya ikan yang mempunyai ukuran keliling belakang penutup insang (operculum girth) lebih kecil dari keliling mata jaring dan keliling tinggi maksimum (maksimum body girth) dari ikan lebih besar dari keliling mata jaring (mesh size). Cara tertangkapnya ikan pada mata jaring biasanya terjerat pada bagian belakang penutup insang (operculum) atau terjerat di antara operculum dan bagian tinggi maksimum (maximum body) ikan. Untuk jenis jaring insang yang konstruksinya terdiri dari dua lembar dan tiga lembar, ikan yang memasuki mata jaring biasanya selain ikan yang mempunyai ukuran keliling bagian belakang penutup insang lebih kecil dan keliling tinggi maksimum lebih besar darui keliling mata jaring bagian dalam (inner net). Cara tertangkapnya ikan pada kedua jenis jaring ini, selain terjerat pada bagian belakang operculum atau terjerat di antara operculum dan bagian tinggi maksimum pada mata jaring bagian dalam, juga tertangkap secara terpuntal, maka ikan yang tertangkap dapat dengan terjerat atau juga terpuntal pada jaring. Target tertangkapnya ikan sebagai berikut : a. Targer tertangkapnya ikan oleh jaring satu lembar : - Ikan-ikan yang mempunyai bentuk streamline, seperti bentuk ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis), Kembung (Rasreliger spp), Sarden (Sardinella spp) dan Ikan Salem (Onchorhynchus spp) .
Ikan-ikan yang mempunyai sifat bergerombol, baik itu bergerombol secara agregation, school atau bergerombol secara food. - Besar individu dari gerombolan ikan hampir merata, - Mempunyai kecepatan / kekuatan untuk menusuk mata jaring dan - Jenis ikan yang mempunyai model berenang (mode of swimming) seperti model berenang subcarangiform, carangiform, thunniform dan yang menyerupainya. b. Target tertangkapnya ikan dengan jaring insang dua lembar dan tiga lembar : - Ikan-ikan yang menjadi target tertangkapnya jaring satu lembar, - Ikan-ikan yang tidak mempunyai bentuk sreamline, seperti bentuk beberapa jenis ijkan dasar, ikan lindung, kepiting, udang dan jenis lainnya, - Ikan yang mempunyai sifat soliter, - Ikan yang mempunyai ukuran besar, seperti layaran, hiu, tuna dan jenis lainnya, - Besar individu dan gerombolan ikan tidak merata dan - Tidak mempunyai kecepatan / kekuatan untuk memasuki dan menusuk mata jaring seperti jenis ikan yang mempunyai model berenang (mode of swimming) seperti model berenang angiulsform, balistiform, gymnotiform dan rajiform dan yang menyerupainya.
Jenis jaring insang di Indonesia:
Jaring insang satu lembar (single gillnet)
Jaring insang dua lembar (double gillnet atau semi trammel net)
Jaring insang tiga lembar (trammel net).
Penamaan dari ketiga jaring ini bisa berbeda menurut daerah atau penamaannya menurut daerah atau penamaannya disesuaikan dengan nama ikan yang akan dijadikan target tangkapan.