Cahaya yang menerangi teras rumahnya itu memang redup tidak seperti biasanya, karena pada waktu itu penghuni rumah sedang dirawat di rumah sakit, maklum saja usianya sudah mencapai 60 tahun sehingga wajar kalau sering sakit-sakitan, sehingga ketika itu anak dan istrinya semua sedang menunggu, sementara Laki-laki yang sekarang ada dirumahnya adalah anak kost yang disebelah rumahnya (sebut saja namanya Herman/ nama samaran).
Sambil duduk di Teras rumahnya Herman duduk sendirian. sekitar pukul 20.30 wib. Sambil menunggu anaknya Tuan rumah sebagai pemiliknya pulang dari rumah sakit, Seketika itu Herman duduk sendirian termenung melamunkan kekasihnya yang selama ini ia cinta. Sayangnya cintanya herman terhadap kekasihnya itu tidak bisa bersatu karena belum lama telah meninggal dunia, sehingga dalam duduk melamun ia membayangkan kekasihnya yang selama ini sudah tidak ada lagi, bahkan si Herman ini rasanya ingin ketemu dengan membayangkan wajahnya yang cantik ketika masa hidupnya. Kekasih Herman ini memang sangat cantik dan termasuk salah satu Bunga Desa yang paling disukai dan menjadi rebutan pemuda di Desanya ketika masih hidup, sebut saja namanya Desy (nama samaran); mungkin karena kerinduannya terhadap kekasihnya yang dicintai itu terlalu dalam sehingga tanpa disadari kemunculan wajah pacarnya yang cantik nan ayu itu muncul seketika didepannya dan datang mendekati herman lalu menyapa. "Mas Herman, kenapa kamu tega sekali meninggalkan aku? Apa salah aku mas, aku rindu banget mas, makanya aku datang dari jauh-jauh kesini hanya untuk mencurahkan rasa rinduku kepadamu mas Herman? menurut Pengakuan wanita yang terlihat oleh Herman itu yang disebut Desy.
Mendengar suara wanita yang cantik dan ayu yang mengatas namakan Desy itu tiba-tiba si Herman ini tersentak bangun dan terkejut dari lamunannya, sambil berkata dalam hatinya, kenapa ini bisa terjadi, kenapa ini bisa muncul ada disini, padahal saya tidak bersamanya, hanya berkhayal dan membayangkan terhadap kisah lama akan cintanya yang pernah dialami bersama si Desy?, bagaimana mungkin??? Padahal sepengetahuan saya si desy itu sudah meninggal, apakah ini tidak salah??? ataukah jangan-jangan memang si desy ini sebenarnya masih hidup??? Dengan perasaan dihati Herman ini memang tidak percaya bahwa sebenarnya sidesy ini sudah meninggal, ...ataukah......ah... sudahlah.....Suara itu muncul dari hati siHerman yang merasa aneh tapi nyata namun penuh tanda tanya??????.
Setelah agak lama dari tempat duduknya sambil termenung dan melihat wajah kekasihnya yang dicintainya ada di depan matanya lalu dengan nada gugup Herman berdiam sejenak kemudian langsung menyapa dan menjawab apa yg disampaikan si wanita yang terlihat ayu dang cantik itu sebagai kekasih herman.
"Kamu rindu kepadaku....?, tapi bagaimana mungkin kamu ada disini....? bukankah kamu sudah meninggal....? Bagaimana mungkin....? sahut si Herman dengan penuh heran, bingung dan tanda tanya......???????
lalu disambutnya oleh Desy, Aku disini dari kemarin mencarimu Mas? Bukankah kita pernah berjanji untuk saling setiabertemu di sini dan selalu saling sayang dan saling cinta? Apakah mas sudah lupa akan janjinya...? sahut Desy.
Mendengar suara Desy yang bertanya, lalu siHerman menjawab,"Iya kita memang pernah saling berjanji, untuk selalu setia bertemu disini, untuk selalu saling cintadan saling sayang, tetapi itu tidak mungkin karena kamu sudah meninggal sementara aku masih hidup??!, kata si Herman.
Mendengar nada dari suara siHerman yang mengatakan kepada desy tentang dirinya sudah meninggal lalu siDesy marah kepada siHerman dengan nada menangis dan menunjukan kelembutan serta meyakinkan kepada siHerman agar dirinya tdk dianggap meninggal, lalu Desy mengatakan "Mas Herman ini kejam sekali, ternyata kamu tidak menyayangiku, cintayang selama ini kita bina dan Mas sendiri yang pernah mengatakannya dengan kalimat sayang dan cinta serta setia ternyata bohong?!" (sambil menagis dan dengan nada suara galau yg tersedu sedu).
Karena melihat dan Mendengar suara desy yg penuh dengan nada isak dan tersendu, maka secara spontanitas akhirnya herman menghampiri dan memeluk dengan maksud menenangkan, ketika herman memeluk dan bermaksud menenangkan sidesy pacarnya itu, Herman seakan merasakan ada yang aneh pada dirinya, karena badannya dingin sekali sehingga terasa tanda tanya... apa inih....kok ....dingin, ucap herman dalam hati, tapi karena herman tidak ingin merusak perasaannya si Desy lalu Herman tetap saja memegang dan memeluk si Desy untuk menghibur agar perasaannya si Desy tidak kacau dan tidak menangis lagi.
"Sudahlah jangan menangis lagi, kamu jangan khawatir, karena bagaimanapun aku tetap setia, sayang dan tetap cinta sama kamu", ujar Herman untuk menenangkan si Desy.
Mendengar suara Herman seperti itu, lalu si Desy menyahut, "Benarkah itu mas?
"Apakah Benar Mas Herman sayang dan Cinta sama aku??? jawab Desy.
"Benar... sayang?, kata si Herman.
"Tidak bohongkah...???, Kata siDesy.
"Tentu saja tidak....??!, sahut Herman dengan penuh meyakinkan.
Mendengar ucapan siherman yg penuh meyakinkan kepada si Desy tentu saja Desy merasa senang, sehingga karena senangnya itu lalu Desy memeluk Herman secara kencang dan kuat sambil mencium Herman,....
Tapi setelah itu, tiba-tiba Herman Merasa bernafsu dan lupa diri mungkin karena rasa rindunya dan kecantikan pacarnya yg dicintai selama ini. Namun ketika Herman meraba punggungnya si desy, tiba-tiba herman berfikir dan tersentak bahwa ada sesuatu yang dianggapnya aneh.
Sambil berpelukan Herman meraba-raba sehingga menyentuh punggung si desy, lalu dalam hati siHerman berucap "Kok punggungnya sepertinya bolong, akhirnya herman merasa sadar, dan berfikir, jangan-jangan ini bukan desy?", karena dalam fikiran selama ia pacaran dengan sidesy tidak pernah merangkul sekencang yg dirasakan pada saat seperti ini, tetapi setelah dipikir pikir oleh Herman, "sepertinya kok aneh dan agak berbeda dari sebelumnya??" (Ujar Herman dalam hati); "Selain badannya dingin sepertinya punggungnya juga bolong plong??, tapi dengan percaya atau tidak percaya herman tetap meraba dibagian punggung Desy ternyata memamg bolong benar; akhirnya Herman terkejut dan langsung melepaskan ikatan pelukannya itu dan didoronglah Desy sekencang mungkin.
Tapi apa yang terjadi???
wajah si Desy berubah menjadi seram dengan mata melotot, rambut panjang, dan baju putih juga kelihatan seperti gelap kehitaman, selain muka juga berubah....
lalu terdengarlah suara ngikik dari dekatnya...hihihihihi..........hihihih..........dst.
(...kwikwikwikwkkwikkk.....kwakkwakkwak.......) dan wajah yg nampak bukan seperti wajah desy lagi yang dilihatnya tadi tapi berubah menjadi wajah yang seram....hiii...kuntilanak alias sundel blong.....kwakkwakkwak........ kwakkwakkwak.... kwikwkwkwkkwkkk....(suara seperti itu terdengar mengerikan oleh siherman).
Dengan tidak dipikir lagi spontanitas Herman langsung lari tunggang langgang sekencang-kencangya tanpa berfikir panjang, dan langsung ........brak!!!!, lalu Akhirnya tiba-tiba ketemulah salah seorang dari pemilik rumah yang barusan selesai menunggu orang tuanya yang dirawat di rumah sakit. Kemudian dengan suara dan napas yang mendengus terengah engah dan ngosngosan Herman berhenti, sambil mengambil napas panjang dan diatur secara pelan pelan akhirnya duduk dijalan sebentar bersama anaknya pemilik rumah kost itu, lalu ceritalah si Herman bahwa ia ketemu kuntilanak atau sundel blong di teras rumahnya....
Mendengar cerita yg disampaikan oleh si herman tadi anak pemilik rumah itu ketawa ngakak, karena apa yang disampaikan siHerman ini dianggapnya tidak masuk akal katanya.
Selanjutnya diajaklah oleh penghuni /Pemiliki Rumah yang barusan pulang selesai menjenguk orang tuanya yg berbaring di rumah sakit, Namun Herman masih ketakutan dan tidak mau lagi untuk menuju ke rumahnya. Tetapi setelah dibujuk dan diberi pandangan oleh temannya itu, terpaksa si Herman menurut dan akhirnya ikut juga. Sampai dirumah yg dianggapnya seram dan menakutkan tadi akhirnya si Herman duduk dan diberi air minum, ....
Singkatnya cerita tadi lalu banyaklah kawan^nya yang ikut datang dengar sambil tertawa terbahak-bahak. Karena banyaknya teman yg pada datang Herman merasa terhibur, dan tahu bahwa dirinya memang telah tertipu dengan sebuah lamunannya yang mengakibatkan khayalan yang tidak-tidak.
Dengan sambil tertawa dan terbahak bersama temannya rasa takut berubah menjadi rasa gembira dan bahagia. Kini si Herman menyadari, "bahwa apa yang dilakukan dalam lamunan itu adalah suatu kesalahan terbesar, dan ia bertekad untuk tidak mengulangi lagi.
Akhirnya siHerman yakin bahwa seseorang yang sudah meninggal tidak mungkin hidup kembali dan keyakinan itu tetap diyakini oleh siherman untuk selamanya.
=============
NB:
Artikel ini merupakan sebuah Cerpen yang bersifat fiksi.
Jika ada persamaan dalam kejadian ini, dan nama Yang serupa ini hanyalah kebetulan saja.
Cerpen ini juga dibuat dalam rangka ikut serta menyemarakan Blog Penghuni 60, yang sedang mengadakan Ulang tahunya yang ke 3.