Bruce lee memang sosok manusia yang luar biasa, sebab meskipun ia sudah meninggal 40 tahun lalu, Namun spirit, motivasi, dan kenangannya masih melekat kuat pada jutaan penggemarnya hingga di seluruh dunia. Meski bintang-bintang kung fu baru bermunculan dari generasi ke generasi seperti Chen Lung (Jackie Chan), Jet Li, dan Donni Yen, nama Bruce Lee sebagai bintang film laga Hong Kong yang mendunia tak bisa tersisihkan. Ia melekat kuat sebagai ikon film laga yang mempengaruhi industri film dunia, bahkan termasuk menyumbang perubahan pada perkembangan film laga Hollywood.
Bruce lele sebagai sosok manusia yang tangguh, karena dari spiritnya saja masih dijadikan pedoman bagi penggemarnya. Semangat bruce lee sampai sekarang masih dijadikan sebagai motivasi yang kuat. ketika hidupnya sosok Bruce Lee ini sangat menghargai kreativitas.
Ia mengungkapkan bahwa ide orisinal adalah harta yang berharga yang harus dikembangkan oleh setiap orang. Karena itu, ketika ia mulai terlibat dalam pembuatan film, tak hanya modal akting, ia juga menawarkan ide-ide orisinal hingga mempengaruhi perkembangan industri film Hollywood.
Sampai-sampai Bruce Lee merasuki banyak orang. Gaya hidupnya ditiru mulai dari gaya rambut, pakaian, hingga sepatu. Anda juga pernah melihat bagaimana duplikat-duplikat dari gaya Bruce Lee yang masih muncul di mana-mana meskipun cuma tampilannya saja namun disanalah kita bisa menilainya dan boleh mengagumi kalau Semua ingin menjadi Bruce Lee terutama untuk penggemarnya.
Seorang Bruce Lee ini tidak hanya dikenal oleh mereka yang menikmati film-filmnya pada sekitar tahun 1970-an namun oleh anak-anak hinga di zaman sekarang yang mungkin tak sempat menonton film-filmnya. Nama Bruce Lee selalu berada di urutan pertama sebagai bintang film kungfu sepanjang masa. Karena itu Bruce Lee sudah dianggap sebagai legenda. Dan Film-filmnya menjadi buruan untuk ditonton, tidak hanya sekali dua kali, setiap film bisa ditonton berkali-kali. Sampai sekarang pun film bruce lee masih banyak yang suka dan banyak yang mengulang menonton film-filmnya.
Di dalam filmnya juga banyak terkandung spirit kehidupan yang tidak hanya bermanfaat untuk ilmu atau seni beladiri tetapi menjadi dasar kehidupan sehari-hari yang penuh dengan pedoman kebijaksanaan (wisdom) dan motivasi diri untuk meraih sukses.
Film hanyalah gambaran terbatas dari pemikirannya. Jauh di belakangnya, ada segudang ide, semangat hidup, semangat pantang menyerah, kegigihan belajar untuk memperbaiki diri, filosofi, yang pantas untuk dipelajari dan diterapkan.
Karena itu mengenang Bruce Lee tak hanya mengenang film-filmnya, tetapi juga mengingat, memahami, dan menyerap filosofi hidupnya yang kaya. Itulah Bruce Lee.
Ada beberapa spirit Bruce Lee yang pantas dicermati dan diambil sari patinya untuk diterapkan oleh kita ini, yakni:
1. Self-Image - Citra Diri
Bruce Lee memiliki citra diri positif. Ketika ditanya wartawan majalah Blackbelt tahun 1967, “Di mana posisi kehebatan Anda saat ini di Amerika?” Bruce Lee menjawab, “Jika saya bilang saya momor satu, Anda mungkin mengatakan saya pembual. Tetapi jika Anda bilang saya nomor dua, saya tidak bisa menerima.”
Bukan kesombongan yang ingin ia kemukakan dengan pernyataannya itu tetapi kejujuran dan rasa penuh percaya diri yang alami. Kejujuran yang menunjukkan aktualisasi diri yang ia raih dari hasil kerja keras, disiplin, dedikasi, pantang putus asa, dan berkemauan tinggi. Itulah citra diri positif yang dimiliki Bruce Lee.
2.Think Big – Berpikir Besar
Bruce Lee selalu berpikir besar. Ketika ingin membuka sekolah kungfu ia merancangnya agar bisa menyebarkan kungfu ke seluruh Amerika bahkan dalam kurun waktu yang sudah ia tetapkan, 10-15 tahun. Begitupun ketika ia terjun jadi bintang film, ia menargetkan untuk menjadi super star Asia yang berpendapatan tertinggi di Amerika. Dengan kekuatan pikiran yang besar, terbukti 5 filmnya yang terakhir (The Big Boss, Fist of Fury, The Way of the Dragon, Enter the Dragon, dan Game of Death) bisa jadi top box office.
3. Self-Actualization – Aktualisasi Diri
Berdasarkan konsep aktualisasi diri Abraham Maslow, seorang psikolog legendaris dari AS, ada 5 tingkatan kebutuhan hidup manusia yaitu kebutuhan dasar, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan prestasi, dan aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah kebutuhan tertinggi manusia. Aktualisasi diri ditandai dengan sikap spontanitas, keterbukaan, hubungan dengan orang lain yang relatif dekat dan demokratis, kreatif, humoris, dan mandiri. Bruce Lee sudah membuktikan dan mampu mengaktualisasikan diri melalui semangat perjuangan yang keras.
4. Action – Aksi
Banyak hal yang ia sebutkan mengenai pentingnya “action”. Tak ada sukses yang terjadi tanpa tindakan. Sekecil apa pun sebuah langkah akan berarti di kemudian hari. “Knowing is not enough, you must apply, willing is not enough, you must do,” kata Bruce Lee. Tahu saja tidak cukup, Anda harus mengaplikasikannya, ingin saja tidak cukup Anda harus melakukannya.
5. Skill/Jeet Kune Do
Bruce Lee menciptakan ilmu bela diri baru bernama Jeet Kune Do yang ia ramu dari berbagai ilmu seperti kungfu tradisional, Wing Chun, taekwondo, tinju, karate, bahkan dance. Dasar dari ilmu beladiri Jeet Kune Do adalah kepraktisan, spontanitas, efisien, fleksibilitas, kecepatan dan kekuatan. Dari skill yang dia miliki dan mampu ia kembangkan akhirnya Bruce Lee bisa meraih keberhasilan yang spektakuler.
6. Brave – Keberanian
Bruce Lee adalah sosok pemberani tulen. Selain melahirkan Jeet Kune Do yang mendobrak tatanan sakral kungfu tradisional ia juga berani menawarkan konsep-konsep baru ke Hollywood. Lihat saja, bagaimana ia memunculkan jagoan Asia (diperankan oleh dirinya) yang digambarkan mampu mengalahkan jagoan Barat yang sedang populer pada saat itu. Ia tak takut idenya akan ditolak Amerika atau pasar lain yang terbiasa menyaksikan jagoan Barat yang menang. Dari lima filmnya yang dibuat di Hongkong terbukti berhasil menembus Amerika dan dunia.
Dalam keseharian ia adalah pemberani sejati, tidak takut gagal, dan selalu berinovasi. Cita-citanya tinggi yang menggambarkan keberaniannya. “Penyakit manusia terbesar adalah berkeinginan terlalu kecil,” katanya.
7. Adaptive – Adaptif
Seperti filosofinya yang terkenal “Be water, friend!”, Bruce Lee laksana air. Ia bisa masuk ke mana saja dan bisa bergaul dengan siapa saja. Menjadi seperti air berarti fleksibel, tak berarti lemah. Di dalamnya tersimpan kelembutan dan kekuatan sekaligus kebijaksanaan. Itulah sifat air, dan itulah Bruce Lee, adaptif.
8. Consistence – Konsisten
Sejak kecil Bruce Lee konsisten dengan keinginannya mengembangkan dan menyebarkan kungfu. Dan jika ia kemudian sukses sebagai bintang film kungfu, itu merupakan hasil langsung dari konsistensinya yang kukuh terhadap ilmu beladiri kungfu.
Kalau kita renungkan, kedelapan poin yang dimiliki Bruce Lee itu sebenarnya juga kita miliki. Jika Bruce Lee mampu mengembangkan diri sedemikian rupa, sejatinya kita juga harus mampu mengembangkan delapan potensi diri kita sesuai bidang yang kita geluti, karena kita semua memiliki hak untuk sukses. Seperti yang sering saya kemukakan, tidak peduli bagaimanapun keadaan kita hari ini, dari keturunan siapa, berwarna kulit apa, dan apa pun latar belakang pendidikan kita, yang pasti kita punya hak untuk sukses. Success is our right. Tinggal kita siap atau tidak untuk membayar harga!
Salam sukses luar biasa!!!
Ditulis : Oleh Andrie Wongso
http://www.andriewongso.com/