Selamat Datang sahabatku....
Kali ini Penyuluh Perikanan sedikit berbagi informasi melalui postingan pada kesempatan ini, sebab dengan berbagi itu Dunia akan terasa indah. Pada Postingan sebelum ini Penyuluh Perikanan telah menjelaskan tentang Akibat Pemcemaran Air yang disebabkan oleh bahan organik, dan untuk postingan kali ini kita akan menjelaskan tentang Akibat Pencemaran air yang disebakan oleh Zat Kimia an Organik.
Sahabat, bahwa Zat kimia ini juga telah banyak berkembang dimana-mana. Pengaruh dari berbagai zat Kimia an organik yang terserak di suatu perairan akibat pembuangan juga sangat mencemari suatu perairan atau lingkungan.
Beginilih jadinya bila pencemaran telah terjadi khususnya di suatu perairan terutama yang disebabkan oleh beberapa zat kimia anorganik, sehingga kerusakan bisa saja terjadi melalui saluran perairan seperti sungai. sebab Secara alamiah beberapa zat kimia anorganik beracun juga meluruh dari beberapa batuan tertentu dan dibawa oleh aliran air sungai yang kemudian mengendap ditempat lainnya, yaitu yang merupakan sebagai bagian dari pada siklus alami yang terjadi. Akibat dari Perilaku yang dilakukan oleh manusia terkadang seringkali mempercepat siklus alami tersebut hingga mencapai ribuan kali lebih cepat, seperti saja misalnya melalui beberapa kegiatan penambangan, pembuangan limbah tailing, dan juga pada pemprosesan bahan tambang. Pada berbagai perairan, zat kimia anorganik yang bersifat racun ini mengalir, dan semua itu terjadi karena akibat dari berbagai kegiatan manusia itu sendiri. Adapun beberapa Zat kimia tersebut ini terdiri dari berbagai jenis logam berat, seperti air raksa dan timbal, Selain itu mineral yang sangat beracun seperti selenium dan arsenik juga sering mencapai konsentrasi yang cukup tinggi yang akibatnya juga sangat membahayakan bagi kehidupan bersama. Dan untuk jenis Material anorganik lainnya, sepeti asam, garam, nitrat, dan clorin, pada konsentrasi rendah ini memang tidak bersifat racun, namun demikian apabila meningkat jumlah konsentrasinya juga dapat menjadi racun, bahkan sangat mempengaruhi kehidupan komunitas biologi yang ada di perairan tersebut dan lingkungannya.
Kali ini Penyuluh Perikanan sedikit berbagi informasi melalui postingan pada kesempatan ini, sebab dengan berbagi itu Dunia akan terasa indah. Pada Postingan sebelum ini Penyuluh Perikanan telah menjelaskan tentang Akibat Pemcemaran Air yang disebabkan oleh bahan organik, dan untuk postingan kali ini kita akan menjelaskan tentang Akibat Pencemaran air yang disebakan oleh Zat Kimia an Organik.
Sahabat, bahwa Zat kimia ini juga telah banyak berkembang dimana-mana. Pengaruh dari berbagai zat Kimia an organik yang terserak di suatu perairan akibat pembuangan juga sangat mencemari suatu perairan atau lingkungan.
Beginilih jadinya bila pencemaran telah terjadi khususnya di suatu perairan terutama yang disebabkan oleh beberapa zat kimia anorganik, sehingga kerusakan bisa saja terjadi melalui saluran perairan seperti sungai. sebab Secara alamiah beberapa zat kimia anorganik beracun juga meluruh dari beberapa batuan tertentu dan dibawa oleh aliran air sungai yang kemudian mengendap ditempat lainnya, yaitu yang merupakan sebagai bagian dari pada siklus alami yang terjadi. Akibat dari Perilaku yang dilakukan oleh manusia terkadang seringkali mempercepat siklus alami tersebut hingga mencapai ribuan kali lebih cepat, seperti saja misalnya melalui beberapa kegiatan penambangan, pembuangan limbah tailing, dan juga pada pemprosesan bahan tambang. Pada berbagai perairan, zat kimia anorganik yang bersifat racun ini mengalir, dan semua itu terjadi karena akibat dari berbagai kegiatan manusia itu sendiri. Adapun beberapa Zat kimia tersebut ini terdiri dari berbagai jenis logam berat, seperti air raksa dan timbal, Selain itu mineral yang sangat beracun seperti selenium dan arsenik juga sering mencapai konsentrasi yang cukup tinggi yang akibatnya juga sangat membahayakan bagi kehidupan bersama. Dan untuk jenis Material anorganik lainnya, sepeti asam, garam, nitrat, dan clorin, pada konsentrasi rendah ini memang tidak bersifat racun, namun demikian apabila meningkat jumlah konsentrasinya juga dapat menjadi racun, bahkan sangat mempengaruhi kehidupan komunitas biologi yang ada di perairan tersebut dan lingkungannya.
Logam Berat, Berbagai macam dari jenis logam berat seperti pada air raksa, timbal, cadmium, dan nikel, ini semua adalah mengandung beracun. Kemudian untuk Keberadaan logam tersebut dalam ukuran mikrogram yang tak terlihat dan tak terasa akan sangat fatal. Hal ini disebabkan Karena sifat logam yang persisten atau sukar untuk terdegradasi, oleh karena itu logam berat akan terakumulasi pada rantai makanan di dalam eksosistem itu sendiri. Misalnya saja apabila keadaan laut ini tercemar oleh mercuri atau air raksa, maka semua jenis organisme yang ada pada laut mulai dari beberapa jenis plankton akan terkontaminasi dengan logam tersebut, dan juga meningkat ke jenis ikan yang ada di lautan karena ikan tersebut memakan berbagai jenis plankton, dan seterusnya hingga akhirnya sampai kepada manusia, dengan kadar yang semakin tinggi. Demikian juga Manusia yang mengkonsumsi ikan dari tempat tersebut akan mengakumulasi logam berat hingga pada suatu saat sampai pada kadar tertentu yang akhirnya dapat merusak kesehatan, antara lain menderita penyakit kanker. Salah satu contoh Kasus yasng pernah terjadi dan lingkungan yang demikian pernah ramai dibicarakan orang, yang paling terkenal adalah keracunan air raksa di Teluk Minamata, Jepang, dan juga pernah terjadi kasus pencemaran Teluk Buyat, di daerah Sulawesi Utara. Pencemaran logam berat seperti air raksa dapat berasal dari limbah pertambangan emas yang dibuang bersama tailing. Pada pemisahan emas, sering digunakan air raksa, yang kemudian tercuci sebagai limbah dan mencemari perairan.
Garam nir-logam, Untuk Garam nir-logam yang terjadi pada jumlah konsentrasi kecil ini memang tidak berbahaya, Akan tetapi pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat berakibat menjadi sumber pencemaran air. slah satu contoh saja pada tanah yang berada di wilayah padang pasir ini sering kali mengandung garam yang terlarut dalam konsentrasi yang cukup besar. Pada sistim Irigasi dan pengaliran air di wilayah padang pasir juga dapat menyebabkan mobilisasi dari garam-garam ini yang akibatnya dapat menyebabkan adanya pencemaran yang serius. Contoh saja Pada tahun 1980an di Kesterson Marsh California, pernah juga terjadi peracunan Selenium yang dapat membunuh ribuan burung yang bermigrasi. Kemudian juga pernah terjadi Di Amerika, bahwa garam dapur yang digunakan untuk mencairkan es yang menutupi jalan raya pada musim dingin, tercuci dan meningkatkan salinitas air sungai dalam konsentrasi yang tinggi, sehingga berbahaya bagi tanaman pertanian.
Asam dan Basa, Pada umumnya Pencemaran asam secara langsung di perairan dapat terjadi sebagai akibat samping dari proses industri seperti penyamakan kulit, pembuatan plat baja, distilasi minyak, dan sintesis bahan kimia organik. Kegiatan penambangan batubara juga merupakan sumber pencemaran asam yang paling utama, karena batubara mengandung sulfur yang dalam proses dilarutkan menjadi asam sulfida. Kemudian juga pada pencemaran asam di suatu perairan juga dapat terjadi secara tidak langsung akibat turunnya hujan asam karena terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara akibat pembakaran batubara dan minyak bumi terjadi karena terbentuknya asam sulfat dan asam nitrat di atmosfer, yang kemudian turun ke bumi menjadi hujan asam yang menyebar ke area yang lebih luas. Di tempat dimana tanah kaya akan basa seperti tanah berkapur/ bergamping, maka hujan asam tersebut dapat dinetralisir. Akan tetapi di badan perairan yang bersifat oligotrofik, yang miskin bahan organik dan miskin bahan untuk membufer atau menetralisir asam, maka organisme akuatik di tempat tersebut akan menderita. Ikan, amfibi, dan serangga air pada umumnya tidak tahan dengan keasaman tinggi, sehingga yang tinggal hidup hanya jamur dan lumut. Apabila keasaman mencapai konsentrasi yang cukup tinggi, maka logam berat beracun yang ada pada batuan akan ikut terlarut, misalnya aluminium, sehingga air tidak dapat lagi digunakan sebagai air minum ataupun irigasi.
Sumber:
Ilmu pengetahuan Dasar tentang Lingkungan
dari berbagai sumber
dari berbagai sumber