Pencemaran Air. Air akan terjadi Cemar Apabila terjadi perubahan fisis, kimiawi, dan biologis terhadap air sehingga air tidak sesuai lagi untuk digunakan, maka kejadian tersebut tergolong pencemaran air.
Perubahan kondisi tersebut dapat saja merugikan bagi suatu organisme, namun justru menguntungkan bagi organisme lain.
Misalnya pada kondisi bahan organik terlarut yang meningkat jumlahnya sehingga meningkatkan pemakaian oksigen,
populasi ikan akan sangat dirugikan dan bagi dekomposer, yaitu bakteri dan fungi, justru diuntungkan dan dapat berkembang lebih pesat. Dengan demikian derajat pencemaran air tersebut bersifat subjektif dan relatif kepada siapa yang memandangnya. Apakah suatu badan air telah berkurang kualitasnya tergantung pada perspektif masing-masing.
Mengapa demikian?
Pencemaran air terjadi karena adanya pencemar, yaitu suatu zat atau pengaruh yang bukan asli dimiliki oleh badan air tersebut. Pencemaran memiliki sumber atau asal usul. Apa saja sumber pencemar air, jenis dan dampaknya?
SUMBER PENCEMAR
Pencemaran dapat terjadi secara alami dan akibat perilaku manusia. Sumber pencemaran dapat berasal dari satu titik tertentu yang diketahui (point resource), misalnya dari pipa buangan limbah suatu pabrik ke aliran sungai. Karena sumber pencemaran ini diketahui dan tertentu maka lebih mudah untuk mengaturnya. Sebaliknya pencemaran juga terjadi di suatu perairan karena sumber yang tak diketahui dengan pasti, misalnya dari buangan rumah tangga, air larian dari lapangan golf, dari peternakan, ataupun pertanian. Zat buangan yang dapat menimbulkan pencemaran terakumulasi semakin banyak, dan pada suatu tempat air sungai sudah sangat tercemar. Sumber pencemaran yang tersebar tersebut (non point resources) lebih sukar untuk dikontrol.
JENIS DAN DAMPAK PENCEMARAN AIR
Jenis, sumber, dan dampak pencemaran air seringkali berhubungan satu dengan lainnya secara tidak terpisahkan, namun demikian untuk memudahkan kita mempelajarinya, kita dapat melakukan kategorisasi jenis pencemar sebagaimana pada tabel berikut. (20.1 Saigo).
Tabel 2. Kategori Utama Pencemar Air
Kategori | Contoh | Sumber | |
A. | Menyebabkan masalah kesehatan | ||
1. | Penyebab infeksi | Bakteri, virus, parasit | Kotoran manusia |
2. | Zat kimia organik | Pestisida, plastik, deterjen, minyak, dan bensin | Industri, pertanian, peternakan |
3. | Zat kimia anorganik | Asam, basa, garam, dan logam | Limbah industri, rumah tangga, aliran permukaan |
4. | Materi radioaktif | Uranium, thorium, cesium, iodine, radon | Pertambangan dan pemrosesan bijih tambang, pembangkit energi, produksi senjata, sumber alamiah |
B | Menyebabkan kerusakan ekosistem | ||
1. | Sedimen | Tanah, lempung, pasir | Erosi |
2. | Nutrien tumbuhan | Nitrat, fosfat | Sisa pupuk |
3. | Limbah yang menyerap banyak oksigen | Kotoran ternak dan sisa tanaman | Limbah cair, aliran dari pertanian, pabrik kertas, dan pabrik pengolahan makanan |
4. | Termal/suhu | Panas | Pembangkit listrik, mesin pendingin |
Untuk mengukur kualitas air, biasanya diukur jumlah oksigen terlarut (disolved oxygen) atau DO, kebutuhan oksigen secara biologi atau biological oxygen demand (BOD), dan chemical oxygen demand (COD), yaitu kebutuhan oksigen secara kimiawi. Nilai dari tiga aspek tersebut, yaitu DO, BOD, dan COD biasanya merupakan indikator bagi terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah dibicarakan terutama menyangkut pencemaran yang terjadi pada air permukaan, baik sungai maupun danau. Air permukaan yang paling dekat dengan kegiatan manusia adalah yang paling menderita. Semua jenis pencemaran yang diketahui telah terjadi pada air di permukaan bumi. Ternyata tidak hanya sungai dan danau saja yang mengalami pencemaran. Pencemaran air juga berlanjut ke wilayah pesisir dan lautan. Selain itu tidak hanya permukaan bumi saja yang mengalami pencemaran air, lebih lanjut lagi, pencemaran terjadi pula terhadap air tanah, baik air tanah resapan maupun air tanah dalam.