Proses pengeringan sangat penting dalam meningkatkan kualitas benih. Salah satu faktor penting dalam pengeringan adalah konduktivitas panas benih. Oleh karena itu, pengukuran konduktivitas panas benih sangat penting dipelajari. Peneliti Balitkabi telah mengembangkan Alat Ukur Konduktivitas Panas (AUKP) Benih Kedelai dengan Metode Sumber Panas Lini.
Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa pengukuran konduktivitas panas benih kedelai dapat dilakukan dengan alat sederhana yaitu menggunakan tabung uji diameter dalam 7,4 cm, panjang 26,0 cm; dengan contoh benih kedelai 1 kg, sumber panas 1 W/m dan lama pengukuran 5 menit.

Hasil penelitian tersebut disampaikan oleh peneliti Balitkabi, Ir Ketut Tastra, M.S., pada “Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Standardisasi”, di Jakarta Convention Center (18/10). Pertemuan diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Berikut disampaikan ringkasan hasil penelitian tersebut.

Nilai parameter konduktivitas panas (k, WoC-1m-1) benih kedelai sangat penting dalam optimasi sistem pengeringannya, untuk mengurangi deraan suhu yang dapat mengurangi daya tumbuh benih. Saat ini belum ada standar jumlah contoh dan lama pengukuran nilai k untuk benih kedelai.Tujuan penelitian ini mengembangkan AUKP (Gambar 1) benih kedelai yang mudah diterapkan di tingkat penangkar (waktu pengukuran singkat dan jumlah contoh benih kedelai optimal). AUKP dirancang memakai tabung uji pipa PVC yang diisolator setebal 1 cm, masing-masing dengan diameter dalam 7,4 cm, panjang 26,0 cm (T1) dan 15,7 cm dan panjang 34,0 cm (T2). Komponen alat lainnya seperti kawat pemanas nikelin panjang 15,0 cm dengan tahanan (R) sebesar 5,346 Ohm m-1 dan Adaptor pengatur Arus konstan (I) sebesar 0,43 A serta sensor suhu LM35 sama. Nilai k = (I2R)/(4πm), di mana m koefisien regresi linier perubahan kenaikan suhu benih kedelai dalam tabung uji terhadap ln waktu (t, menit) lamanya pengukuran. Dengan uji homogenitas koefisien regresi m, pada 3, 4 dan 5 titik pengamatan suhu secara berurutan dalam selang waktu pengukuran selama 10 menit; diperoleh bahwa nilai k dengan menggunakan tabung uji T1 sama dengan tabung uji T2 pada tingkat α = 0,01. Kesimpulannya pengukuran konduktivitas panas benih kedelai dapat dilakukan dengan menggunakan tabung uji diameter dalam 7,4 cm, panjang 26,0 cm; dengan contoh benih kedelai 1 kg, sumber panas 1 W/m dan lama pengukuran 5 menit.



Sri wahyuningsih,SP
 Contact:
yuni_ec@yahoo.co.id

Dr. Ir. Novita Nugrahaeni, M.S.
Contact:
novita_n@hotmail.com


Ditulis oleh:  BALITKABI
 
Top