Bagi orang-orang yang cinta akhirat, kematian adalah akhir dari cobaan dan ujian dunia. Semua godaan syetan yang selalu mengajak kepada kemegahan dunia tak ada lagi. Tinggallah amal shaleh yang dilakukan di dunia telah menunggu dalam bentuk berbagai kenikmatan ukhrowi.“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga `Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabb-nya” (QS Al-Bayyinah: 7-8).
Ketika memasuki pintu surga, wajah para penghuni surga berubah menjadi lebih bersih dan indah. Tak ada cacat pada tubuhnya, meski ketika di dunia di antara mereka ada yang cacat. Mata mereka bersinar, meski ketika di dunia di antara mereka ada yang buta. Mereka semuanya sebaya dan muda, meski ketika di dunia di antara mereka ada yang wafat dalam usia tua.“Penduduk surga akan masuk ke dalam surga dengan badan yang bersih dan bagus. Mata mereka seolah-olah memakai sipat, seperti layaknya pemuda berumur tiga puluh tiga tahun” (HR Ahmad).
“Rombongan pertama yang masuk surga, wajah mereka bagaikan bulan purnama. Rombongan berikutnya, wajah mereka bagaikan bintang bercahaya seperti mutiara yang paling terang di langit. Mereka tidak buang air seni, tidak buang air besar, tidak meludah dan tidak keluar ingus. Sisir mereka dari emas. Bau mereka seharum minyak kesturi. Pedupaan mereka dari kayu uluwah. Istri-istri mereka para bidadari. Akhlak mereka sama. Tubuh mereka setinggi moyang mereka (Nabi Adam As.), yaitu enam puluh hasta” (HR Muslim).
Begitu memasuki pintu surga, mereka sudah dapat melihat bangunan-bangunan serta istana-istana yang dibangun dengan batu bata yang terbuat dari emas dan perak. “Batu batanya terbuat dari emas dan perak, lantainya wangi minyak kesturi, kerikilnya terbuat dari mutiara dan permata, dan tanahnya wangi za’faron”(HR Thabrani).
Para penghafal Al-Qur`an yang masuk surga diperintahkan untuk membaca ayat yang pernah mereka hafal.“Dikatakan kepada para penghafal Al-Qur`an, ‘Bacalah dan tinggikan suaramu. Kumandangkanlah Al-Qur`an sebagaimana kamu dahulu mengumandangkannya di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu di surga terletak pada akhir ayat yang kamu baca’” (HR Abu Daud dan Ahmad).
Maka bergemalah suara bacaan Al-Qur`an secara tartil. Bersamaan dengan meningginya suara mereka, meninggi jugalah derajat mereka. Derajat mereka di surga akan terus meningkat sampai akhir ayat yang mereka hafal. Jarak antara derajat yang satu dengan yang lainnya bagaikan jarak antara langit dan bumi.
Di antara penghuni surga yang diangkat derajatnya, ada yang bertanya-tanya apa gerangan penyebab dari itu semua. Karena dia merasa tidak memiliki amalan khusus sehingga pantas baginya untuk mendapatkan balasan tersebut. “Sesungguhnya akan didapati seseorang terangkat derajatnya di surga, dan ia bertanya-tanya, ‘Mengapa saya bisa begini?’ Maka dikatakanlah kepadanya, ‘Itu karena istighfar anakmu yang ditujukan untukmu’” (HR Ahmad).
Salah seorang penghuni surga yang mati syahid di medan pertempuran meminta kepada Allah Swt. agar dikembalikan ke dunia, sehingga ia dapat berperang di jalan Allah dan syahid berkali-kali. Dalam hadits qudsi,“…Allah Swt. berfirman, ‘Mintalah dan bermohonlan.’ Orang itu berkata, ‘Ya Rabb, tidak ada yang aku pinta kecuali Engkau mengembalikan aku ke dunia untuk kembali berjihad hingga aku terbunuh di jalan-Mu sebanyak sepuluh kali.’ Ia mengatakan demikian setelah ia melihat kelebihan-kelebihan yang diberikan Allah kepada orang yang mati syahid” (HR Muslim dan Ahmad).
Itulah sekilas gambaran tentang surga dengan segala kenikmatannya. Sudahkah kita merencanakan untuk menggapai kenikmatan abadi tersebut? Wallahu a’lam bishshawab.
SINTA
Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post
 
Top