Pada dasarnya, manusia memiliki sifat yang sama. Marah saat disakiti, tidak suka ketika dibohongi, dan menyukai apa yang disukai kebanyakan orang. Hala-hal yang membedakan manusia dengan manusia lain terletak pada jasmani, kepribadian, intelektualitas, tingkat pengendalian diri, pendirian, ketabahan, kesabaran, dan keinginan.
Dalam bukunya, Personality Plus, Florence Litteur menyatakan bahwa ada 4 pola watak dasar manusia, yaitu sebagai berikut.
1. Golongan Sanguinis, Populer
Golongan ini cenderung ingin populer dan ingin disenangi yang lain. Hidupnya diwarnai bunga-bunga. Mereka sangat senang berbicara dan sangat sulit disuruh berhenti, bahkan tidak bisa berhenti. Mereka memiliki gejolak emosi yang transparan dan bergelombang. Di saat tertentu, mereka bisa berteriak senang. Namun, mereka bisa menangis tersedu-sedu hanya dalam beberapa saat.
Orang-orang dari golongan ini cenderung pelupa, susah berkonsentrasi, cenderung berpikir pendek, dan hidup dengan pola yang serba tidak beraturan. Bahkan, kemungkinan besar mereka tidak mampu bersikap disiplin waktu dan cenderung melupakan janji. Apalagi, jika disuruh menyusun rencana.
Akan tetapi, saat disuruh melakukan sesuatu, mereka akan mengangguk dengan cepat dan bersikap seolah-olah akan melakukannya. Mereka sangat ingin membuktikan bahwa mereka akan segera melakukannnya dengan penuh semangat. Namun, tengoklah beberapa hari kemudian dan percayalah bahwa mereka sebenarnya tidak akan melakukan apapun.
2. Golongan Melankoli, Sempurna
Golongan ini cenderung hidup teratur, terjadwal, rapi, dan melakukan sesuatu sesuai pola yang telah disusun. Mereka umumnya sangat senang dengan fakta-fakta, data-data, dan angka-angka. Mereka sering memikirkan hal itu secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, mereka cenderung menganalisis, memikirkan, dan mempertimbangkan. Setelah melakukan semua itu, baru mereka berbicara.
Golongan melankoli selalu menginginkan segala sesuatu secara sempurna. Mereka ingin semua urusannya berjalan teratur. Tidak heran jika balita yang memiliki watak melankoli akan kesulitan tidur saat selimut di tubuhnya belum terbentang dengan rapi. Jika Anda memiliki istri melankoli, jangan sesekali mengubah isi lemari yang telah disusun secara apik menurut warna, jenis, dan klasifikasi pemakaiannnya. Mereka akan marah jika isi lemarinya berubah dari posisi awal.
3. Golongan Koleris, Kuat
Golongan ini sangat suka mengatur dan memerintah orang. Mereka tidak senang jika ada yang menganggur di sekitarnya. Yang lebih parah, tamu pun bisa disuruh untuk melakukan hal yang mereka inginkan. Golongan koleris cenderung memiliki teman sedikit karena sifatnya yang “bossy” tidak disukai orang. Daripada menjadi korban, lebih baik menghindari orang berwatak ini.
Mereka sangat menyukai tantangan dan suka bertualang. Mereka pun menganggap hanya dirinya yang bisa melakukan hal itu. Tanpa mereka, semua akan berantakan. Oleh sebab itu, mereka sangat berorientasi pada tujuan, kuat, tegas, dan berani. Jika sudah mengobarkan “semangat juang”, apapun pasti bisa tercapai seperti apa yang mereka ucapkan karena mereka tidak mudah menyerah dan mengalah.
4. Golongan Phlegmatis, Cinta Damai
Golongan ini sangat menyukai keadaan damai. Mereka sangat tidak menyukai konflik. Itulah sebabnya mereka rela melakukan apapun, meskipun tidak menyukainya. Hal itu semata-mata untuk menghindari konflik. Bagi mereka, kedamaian adalah segala-galanya. Mereka akan mencari penyelesaian terbaik jika ada masalah. Mereka pun rela merugi atau menanggung sakit yang penting masalahnya selesai.
Orang berwatak phlegmatis cenderung kurang bersemangat, kurang teratur, dan serba dingin. Mereka lebih memilih untuk diam, kalem, dan sangat menyenangkan saat menyelesaikan masalah. Mereka adalah pendengar yang baik. Sayangnya, mereka akan menunda-nunda ketika diminta mengambil keputusan. Orang berwatak phlegmatis harus diberi motivasi hingga ia bisa memotivasi dirinya sendiri.
Semoga bermanfaat!
Sumber bacaan:
Kiriman dari sahabat yang baik Ymail.com.ane Ahira bandung