Nasehat Rasulullah tentang Akhlaqul Karimah
1. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ; “Jika seorang pemuda beribadah maka Iblis berkata, ‘lihatlah darimana sumber makanannya, kalau ternyata sumber makanannya adalah dari yang haram maka biarkan saja dia beribadah dan tidak usah repot-repot menggodanya karena dia sudah memperingan tugas kalian (teman-teman iblis/syetan).” (HR.Imam Al Baihaqi dalam kitabnya Syu’ab Al Iman).
Iblis tahu bahwa makanan haram akan membuat ibadah seseorang tertolak, jadi mereka tidak perlu lagi bersusah susah menggodanya. Maka carilah makanan dari yang sumber halal, jangan dari hasil sogok, riba, korupsi, mencuri, menipu, dan lain semacamnya.
Iblis tahu bahwa makanan haram akan membuat ibadah seseorang tertolak, jadi mereka tidak perlu lagi bersusah susah menggodanya. Maka carilah makanan dari yang sumber halal, jangan dari hasil sogok, riba, korupsi, mencuri, menipu, dan lain semacamnya.
2. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ; “ Jika seseorang masuk kedalam rumahnya lalu ia menyebut asma Allah Ta’ala (bismillah) saat ia masuk dan saat ia makan, maka setan berkata kepada teman-temannya, “ tidak ada tempat bermalam bagi kalian dan tidak ada makan malam.” Dan jika ia masuk, tanpa menyebut asma Allah Ta’ala saat hendak masuk rumahnya berkatalah syaithan: “ kalian mendapatkan tempat bermalam, dan apa bila dia tidak menyebut nama Allah ketika hendak makan, maka setan berkata : “ kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam.” (HR.Bukhari)
3. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari)
4. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad).
5. Dan ingatlah bahwa keampunan Allah diberikan kepada mereka yang beriman, beramal sholeh dan akhirnya mendapatkan petunjuk. Allah menyebutkan mengenai orang musyrik, seorang pembunuh dan pezina dalam firman-Nya,
إِلا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan” (QS. Al Furqon: 70).
إِلا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan” (QS. Al Furqon: 70).
Dalam ayat ini disebutkan kecuali bertaubat dan beramal sholeh, maknanya adalah mukmin yang benar bertaubat itu adalah mukmin yang haqqan yang sebenar dalam imannya istiqomah dalam melakukan amalan sholeh. Mukmin yang jujur punya semangat untuk terus bertaubat dan bersungguh-sungguh dalam memperbanyak shalat dan sedekah, memperbanyak dzikir, tasbih, tahlil dan berbagai macam kebaikan. Mereka benar-benar sungguh-sungguh dalam melakukan amalan kebajikan tersebut. Dengan demikian, semoga Allah menghapuskan kesalahan mereka dan semoga Allah menerima amalan baik mereka.
Allah Ta’ala berfirman
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى
“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar” (QS. Thaha: 82).
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى
“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar” (QS. Thaha: 82).
6. Allah Ta’ala berfirman ; “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Qs. Al Ahzaab: 21)
Ayat yang mulia ini menunjukkan kemuliaan dan keutamaan besar mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena Allah Ta’ala sendiri yang menamakan semua perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai “teladan yang baik”, yang ini menunjukkan bahwa orang yang meneladani sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti dia telah menempuh ash-shirathal mustaqim (jalan yang lurus) yang akan membawanya mendapatkan kemuliaan dan rahmat Allah Ta’ala. (Lihat keterangan Syaikh ‘Abdurrahman As Sa’di ketika menafsirkan ayat di atas, hal. 481)
7. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Orang-orang penyayang akan disayang oleh Allah. Sayangilah penduduk bumi, maka kalian akan disayangi oleh Allah” (HR Ahmad)
“Orang-orang penyayang akan disayang oleh Allah. Sayangilah penduduk bumi, maka kalian akan disayangi oleh Allah” (HR Ahmad)
8. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kamu dan janganlah melihat kepada orang yang lebih tinggi darimu. Yang demikian lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah.” (HR.al-Bukhari dan Muslim)
“Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kamu dan janganlah melihat kepada orang yang lebih tinggi darimu. Yang demikian lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah.” (HR.al-Bukhari dan Muslim)
Allah Ta’ala berfirman ;
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf (kebaikan).” (QS al-A’raf: 199)
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf (kebaikan).” (QS al-A’raf: 199)
9. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Berbuat baiklah pada orang tua kalian niscaya anak-anak kalian akan berbuat baik pada kalian. Dan jagalah kehormatan kalian niscaya isteri kalian menjaga kehormatannya.” (HR. Ath-Thabrani).
10. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
Siapa menyayangi akan disayangi. (HR.Bukhari).
Siapa menyayangi akan disayangi. (HR.Bukhari).
11. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Amalan yang paling dicintai Allah setelah yang fardu adalah memasukkan kegembiraan di hati Muslim.” (HR at-Thabrani dari Ibnu Abbas).
“Amalan yang paling dicintai Allah setelah yang fardu adalah memasukkan kegembiraan di hati Muslim.” (HR at-Thabrani dari Ibnu Abbas).
Buatlah gembira saudara(i) kita yang lain, jangan membuat mereka sedih atau sakit hati, karena membuat mereka gembira dengan cara yang baik, maka itu adalah satu amal yang sangat di cintai Allah.
12. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Bergaul dengan orang yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang Buruk.” (HR. Al-Hakim).
“Bergaul dengan orang yang sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang Buruk.” (HR. Al-Hakim).
Termasuk juga berbicara buruk adalah membicarakan keburukan orang lain, dan termasuk juga bicara buruk ADALAH MEMBICARAKAN KEBURUKAN ORANG LAIN seperti orang yg memakan bangkai saudara sendiri.
13. Allah Ta’ala berfirman ;
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalam (surga) dengan sejahtera lagi aman.” (QS.Al-Hijr : 45-46).
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalam (surga) dengan sejahtera lagi aman.” (QS.Al-Hijr : 45-46).
Orang-orang bertaqwa adalah orang yg menjalankan perintah Allah seperti sholat dan kewajiban lainnya serta sunnah-sunnah Rasul-Nya. Jadi tidak dikatakan bertaqwa orang yang meninggalkan sholat.
14. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa yang bangun di pagi hari & hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat hak-hak Allah dalam dirinya (tidak berdzikir) maka Allah akan menanamkan 4 penyakit:
1. kebingungan yang tiada putus-putusnya,
2. kesibukan yang tidak pernah ada ujungnya,
3. kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi,
4. khayalan yang tidak berujung.”
(HR. Imam Thabrani)
1. kebingungan yang tiada putus-putusnya,
2. kesibukan yang tidak pernah ada ujungnya,
3. kebutuhan yang tidak pernah terpenuhi,
4. khayalan yang tidak berujung.”
(HR. Imam Thabrani)
15. Allah Ta’ala berfirman ;
“ Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat (menjaga sholatnya), menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Attaubah 9 :18).
“ Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat (menjaga sholatnya), menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Attaubah 9 :18).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barang siapa yang mengeluarkan kotoran dari masjid maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga,” (HR Ibnu Majah).
“Barang siapa yang mengeluarkan kotoran dari masjid maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga,” (HR Ibnu Majah).
Jaga kebersihan masjid, dan jangan pernah malu mengepel dan membersihkan masjid meski itu sudah ada petugasnya, jangan sungkan untuk membantu. Semoga Allah ridhoi.
16. Allah Ta’ala berfirman ;
”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al -‘Ankabuut: 1-3).
”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al -‘Ankabuut: 1-3).
17. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang rendah hati karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.”(HR.Muslim:4689).
18. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada masing-masing dari keduanya ada kebaikan. Bersemangatlah untuk melakukan apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, serta jangan merasa lemah. Apabila engkau ditimpa sesuatu (masalah), janganlah mengatakan ‘Seandainya aku dulu melakukan begini dan begini’, namun katakanlah ‘Ini adalah takdir Allah, dan apa pun yang Allah kehendaki pasti Allah lakukan’ karena ucapan ‘seandainya’ itu membuka jalan untuk setan menggoda manusia.” (HR. Muslim no. 2664)
“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada masing-masing dari keduanya ada kebaikan. Bersemangatlah untuk melakukan apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, serta jangan merasa lemah. Apabila engkau ditimpa sesuatu (masalah), janganlah mengatakan ‘Seandainya aku dulu melakukan begini dan begini’, namun katakanlah ‘Ini adalah takdir Allah, dan apa pun yang Allah kehendaki pasti Allah lakukan’ karena ucapan ‘seandainya’ itu membuka jalan untuk setan menggoda manusia.” (HR. Muslim no. 2664)
19. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda:
Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan kepada salah-satu kekayaan surga yang tersimpan? Aku menjawab: Tentu, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Yaitu ucapan: ‘laa haula wa laa quwata illa billah’ (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berkat bantuan Allah). (Shahih Muslim No.4873).
Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan kepada salah-satu kekayaan surga yang tersimpan? Aku menjawab: Tentu, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Yaitu ucapan: ‘laa haula wa laa quwata illa billah’ (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berkat bantuan Allah). (Shahih Muslim No.4873).
20. Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya.
Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina.
Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya.
Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.
(Nasehat dari sahabat Umar bin Khattab r.a).
Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina.
Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya.
Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.
(Nasehat dari sahabat Umar bin Khattab r.a).
21. Cara sunnah memakai sandal/sepatu, ikuti sunnah maka insyaAllah pakai sandal juga akan dapat pahala. dan jangan lupa awali dengan bismillah.
Dari Abu Hurairah r.a,Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Jika kamu memakai sandal (kasut), pakailah yang kanan terlebih dahulu. Tetapi jika membukanya, yang kiri dahulu dibuka. Maka yang kanan adalah yang mula-mula dipakai dan yang terakhir dibuka”.(Riwayat al-Bukhari).
“Jika kamu memakai sandal (kasut), pakailah yang kanan terlebih dahulu. Tetapi jika membukanya, yang kiri dahulu dibuka. Maka yang kanan adalah yang mula-mula dipakai dan yang terakhir dibuka”.(Riwayat al-Bukhari).
22. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda:
“Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad 5/135, 158, 177, At-Tirmidzi no. 1987).
“Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad 5/135, 158, 177, At-Tirmidzi no. 1987).
Akhlak baik terhadap manusia yang pertama Memaafkan keburukan mereka dan gangguan mereka terhadapmu, kemudian engkau bermuamalah dengan mereka dengan muamalah yang baik dalam ucapan maupun perbuatan. Termasuk akhlak baik yang paling khusus adalah sabar menghadapi mereka, tidak jenuh dengan mereka, berwajah cerah, berkata lembut, berucap indah yang menyenangkan teman duduk, memberikan kegembiraan pada teman, menghilangkan rasa tidak enak di hati mereka, dan hal baik lainnya.
23. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman ;
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang bodoh.” (QS al-A’raf: 199).
Dalam ayat tersebut Allah mengabarkan kepada umat Muslim bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan di atas muka bumi ini.
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang bodoh.” (QS al-A’raf: 199).
Dalam ayat tersebut Allah mengabarkan kepada umat Muslim bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan di atas muka bumi ini.
Tiga konsep yang Allah berikan kepada kita ;
Pertama, jadilah pemaaf. Ketika proses saling maaf dan memaafkan sudah menjadi habit (kebiasaan) dalam masyarakat, sungguh masyarakat tersebut akan menjadi suatu masyarakat yang harmonis, mawaddah wa rahmah (cinta dan kasih sayang) menaungi mereka.
Kedua, mengimbau kepada kebenaran. Di kala rasa cinta dan kasih menaungi kehidupan mereka, di sana akan terjalin suatu interaksi yang harmonis dan mereka akan mengoreksi sahabatnya yang berbuat kesalahan.
Ketiga, berpaling dari orang-orang bodoh. Ketika suatu masyarakat sudah menjadi masyarakat harmonis dan religius, sungguh mereka akan berpaling dari perilaku orang-orang yang bodoh, perilaku yang kering akan hal-hal yang bermanfaat. Dan, seperti inilah seorang Muslim, “meninggalkan suatu hal yang tak berguna adalah kebaikan bagi seorang Muslim.”
24. Diam Ketika Marah :
Dari Ibnu Abas r.a, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda : .., “Jika engkau marah, maka diamlah.” Beliau mengucapkannya dua kali. (Hadits shahih Riwayat Imam Ahmad: 1/283)
Dari Ibnu Abas r.a, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda : .., “Jika engkau marah, maka diamlah.” Beliau mengucapkannya dua kali. (Hadits shahih Riwayat Imam Ahmad: 1/283)
Atau Mengubah Posisi Tubuh Saat Marah
Dari Abu Dzar r.a ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada kami: “Jika salah seorang dari kalian marah dan ia dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk. Jika rasa marahnya hilang (maka itu yg dikehendaki), jika tidak (hilang marahnya) hendaklah ia berbaring.”
Dari Abu Dzar r.a ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada kami: “Jika salah seorang dari kalian marah dan ia dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk. Jika rasa marahnya hilang (maka itu yg dikehendaki), jika tidak (hilang marahnya) hendaklah ia berbaring.”
Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Baqiyyah dari Khalid dari Dawud dari Bakr bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus Abu Dzar dengan membawa pesan hadits ini.” Abu Dawud berkata, “Hadits ini adalah yg paling shahih di antara dua hadits yg ada.” (HR. Abu Dawud: 4783).
25. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda:
“Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian & cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya & barangsiapa murka maka baginya murka Allah”. (HR. Tirmidzi)
“Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian & cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya & barangsiapa murka maka baginya murka Allah”. (HR. Tirmidzi)
26. Jaga wudhu sebelum tidur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda:
“Barangsiapa Tidur Di Malam Hari Dalam Keadaan Suci (Berwudhuk) Maka Malaikat Akan Tetap Mengikuti, Lalu Ketika Ia Bangun, Niscaya Malaikat Akan Berdoa: “Ya Allah, Ampunilah Hamba-Mu Si Fulan, Karena Ia Tidur Di Malam Hari Dalam Keadaan Selalu Suci.”( HR. Ibnu Hibban dari Ibnu Umar )
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda:
“Barangsiapa Tidur Di Malam Hari Dalam Keadaan Suci (Berwudhuk) Maka Malaikat Akan Tetap Mengikuti, Lalu Ketika Ia Bangun, Niscaya Malaikat Akan Berdoa: “Ya Allah, Ampunilah Hamba-Mu Si Fulan, Karena Ia Tidur Di Malam Hari Dalam Keadaan Selalu Suci.”( HR. Ibnu Hibban dari Ibnu Umar )
27. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. bersabda:
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan jadikan orang itu fakih terhadap dien (agama islam).” (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya)
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Dia akan jadikan orang itu fakih terhadap dien (agama islam).” (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya)
Yufaqqihu (يُفَقِّهْهُ ), maknanya: menganugerahkan kecerdasan, pengetahuan, dan kefahaman terhadap urusan Islam (hukum-hukum syar’i).
Faham di sini adalah faham yang membuahkan amal shalih agar kefahaman dan ilmunya tersebut tidak menjadi bumerang bagi dirinya. Karena siapa yang tidak mengamalkan ilmu yang telah dipahaminya, ia termasuk orang yang mendapat murka.
Faham di sini adalah faham yang membuahkan amal shalih agar kefahaman dan ilmunya tersebut tidak menjadi bumerang bagi dirinya. Karena siapa yang tidak mengamalkan ilmu yang telah dipahaminya, ia termasuk orang yang mendapat murka.
Syarat utama untuk jadi orang yang baik disisi Allah adalah faham agama, karena orang yang faham agama dan mengamalkannya adalah orang yang Allah kehendaki baik. .
Belajarlah Islam dengan sungguh-sungguh dan amalkan dengan istiqomah, semoga Allah merahmati kita semua.
28. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman ;
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya (kepada Allah seperti menjaga sholat dan amalan lainnya), laki-laki dan perempuan yang benar (menjauhi maksiat/dosa-dosa), laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab:35)
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya (kepada Allah seperti menjaga sholat dan amalan lainnya), laki-laki dan perempuan yang benar (menjauhi maksiat/dosa-dosa), laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab:35)
http://buyamasoedabidin.wordpress.com/2012/04/18/nasehat-rasulullah-tentang-akhlaqul-karimah/