Ada sebagian umat Hindu menanggap bahwa agama Abrahamik merupakan perkembangan dari Hindhu (Veda), dan pengikut agama Abrahamik merasa bahwa Veda adalah Kitab Suci Hindhu. Kedua-duanya salah dalam mempersepsikan Veda.
Veda sebenarnya (kemungkinan) kitab yang berasal dari nabi Ibrahim atau dengan kata lain kisah serta ajaran nabi Ibrahim tersebar dalam berbagai kitab suci antara lain ke Veda, Avesta (Zoroaster), Bible (Khususnya Kitab Kejadian) dan Al-Quran (sebagai Kitab Penutup). Ibrahim sendiri kemungkinan Zoroaster pertama dari sekitar 7 Zoroaster yang pernah ada setelahnya.
Biographia Antiqua & Anacalypsis; by Godfrey Higgins Vol. I, p. 396., menyebut beberapa orang Majuzi menyamakan Ibrahim dengan Zoroaster, dan memanggilnya “Ibrahim Zaradust (Ibrahim Zerdascht = Ibrahim teman Api)
Voltaire’s Philosophical Dictionary, menyebut Bram, Abram yang terkenal di India dan Persia sebagai Orang Khaldea atau Persia dan beberapa terpelajar sering menyamakannya dengan Zoroaster
The late Prof. Edward Browne of Cambridge University inadvertently mentions, : “I may here mention a very absurd fiction, which I have more than once heard the Zoroastrians maintain in the presence of Musulmans or Babis, namely, that Zoroaster was identical with Abraham.” – (A Year Amongst The Persians: Impressions as to the Life, Character, & Thought of the People of Persia; by Prof. Edward Granville Brown).
Dikatakan bahwa Zoroasterian terpelihara dalam kehadiran Musulman. Musulman merupakan nama lain dari Muslim. Ini sebagai bukti bahwa Islam memang sudah ada sejak nabi Ibrahim. Bukti lain bahwa kata Muslim sudah dipakai sebelum lahirnya Nabi Muhammad bisa anda baca DISINI dan DISINI
Banyak sarjana menegaskan bahwa Zoroaster adalah pendiri Imamat Majusi. Gagasan ini dikonfirmasikan dalam Bhavisya Purana, tulisan pro-Veda, yang berbicara dari Zoroaster sebagai salah satu ‘Jarasabda’ mengatakan:
“Karena baik Anda maupun saya telah mengabaikan perintah dari Weda, begitu juga anak kami tidak akan mengikuti hukum mereka. Ia akan dikenal sebagai Jarasabda dan Akan membawa ketenaran untuk dinastinya. Mereka akan menjalankan ibadah dan akan dikenal dengan nama magas, dan menjadi penyembah Soma, mereka akan dikenal sebagai Brahmanas. ” – (Bhavisya Purana, Brahma-parva 139,42-45)
Bhavisya Purana (bab 139-140) juga memberikan penjelasan yang luas dari latar belakang Maga Jarasabda (Zoroaster). Kata ‘Maga’ mengacu pada dinasti para imam yang mana Zoroaster adalah seorang nenek moyang.
Dalam lingkungan Iran kuno, kasta imam turun-temurun disebut orang sebagai Majusi, berasal dari kata magas atau Magus. Imamat Majusi, bagaimanapun, menyatakan Abraham sebagai pendiri mereka sebagaimana tercermin dalam Antiqua Biographia yang berbunyi:
http://muhammadzacky.com/ibrahim-adalah-imam-semua-bangsa.php