Penyuluh Perikanan Mukomuko, Buku ini merupakan beberapa Materi dalam sistim Penyuluhan Perikanan, yang merupakan Teknologi Budidaya udang Lobster Air tawar.
Tujuan budidaya lobster air tawar ada dua yaitu bahan makan dan ikan. Oleh karena itu usaha budidaya ini tidak ada ruginya karena bisa dipasarkan pada dua pangsa pasar berbeda yang sangat luas.
Harga lobster air tawar lebih tinggi daripada udang windu dan vaname, sementara itu lobster air laut keberadaannya semakin langka akibat penangkapan berlebih dan penurunan kualitas lingkungan laut, lebih lanjut lobster air tawar ini relatif tahan terhadap penyakit dan tidak sulit dalam pemeliharaan, tidak seperti memelihara windu atau vaname yang tidak lepas dirundung penyakit. Budidaya lobster air tawar mempunyai prospek yang sangat bagus.
Dahulu sebelum lobster air tawar terkenal, hanya lobster air laut yang menjadi makanan lezat. Padahal, lobster air laut diperoleh dengan cara ditangkap dari alam sehingga ketersediaannya tergantung alam. Sedangkan lobster air tawar dapat dibudidayakan dengan relatif mudah dan sederhana.
Lobster air tawar merupakan udang air tawar berukuran relatif besar. Tubuhnya tertutup kulit beruas-ruas yang keras dan terbuat dari bahan kitin. Bagian tubuh terbagi menjadi dua bagian, yaitu kepala-dada (chephalothorax) dan badan-ekor (abdomen).
Kepala tertutup kulit keras dengan bagian depan (rostrum) meruncing dan bergerigi. Di kepala terdapat sepasang mata bertangkai, sepasang antena panjang, dan sepasang antena pendek. Bagian kepala terdapat lima pasang kaki. Tiga kaki, diantaranya kaki pertama, kedua, dan ketiga mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi capit. Sepasang capit yang pertama besar dan kokoh yang berfungsi dalam
mempertahankan diri dan untuk menangkap mangsa. Bagian belakang, yaitu perut dan ekor kulit tubuhnya beruas-ruas dengan kulit keras, dibagian ini terdapat empat pasang kaki renang. Ekornya berbentuk seperti kipas dengan lima ruas.
Pertumbuhan lobster bertambah besar melalui pergantian kulit (moulting). Pada waktu ganti kulit tersebut lobster dalam kondisi lemah sehingga saat itu sering terjadi kanibal, seperti udang yang lain.
untuk lebih mengenal secara mendetail,silahkan anda mendownload Buku ini, semoga akan menjadi pengetahuan yang bermnfaat,silahkan dan selamat mencoba
Demikian semoga bermanfaat
Sumber:
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Badan Pengembangan sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Pusat Penyuluhan Perikanan