Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri” (QS Ali Imran: 196).
Ayat ini menjelaskan tentang orang-orang Islam yang selalu berusaha di jalan Allah, namun ternyata menemukan berbagai macam kesulitan dan tantangan dalam hidupnya. Bagi orang Islam yang hatinya terlena karena tidak menjaga komunikasinya dengan Allah Swt
., kondisi tersebut sangat mungkin akan menimbulkan prasangka yang salah terhadap Islam. Bahkan mungkin berprasangka buruk (su`uzh zhon) kepada Allah Swt. Oleh karena itu, kadangkala kita mendengar komentar sebagian orang yang mengatakan, “Mengapa kami yang berada pada jalan yang benar selalu mendapatkan kesulitan dalam hidup ini, sedangkan orang-orang kafir malah menguasai dunia?”
Kondisi semacam ini, jangan sampai memperdayakan kita, sebagaimana yang dipesankan Allah Swt. pada ayat ini. Karena walaupun semua yang dinikmati orang kafir merupakan kesenangan, akan tetapi bukan merupakan nikmat yang hakiki, melainkan kesenangan yang menipu, sebagaimana yang dijelaskan pada firman Allah Swt. pada ayat selanjutnya:
“Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya (QS Ali Imran:197).
Ungkapan Al-Qur’an dalam menggambarkan berbagai macam kesenangan yang dirasakan orang kafir dalam kehidupan di dunia, diekspresikan dengan menggunakan kata mata’ dan bukan ni’mat. Yang dimaksud dengan mata’ adalah kesenangan yang sifatnya sementara.
Maka, berbahagialah menjadi Muslim yang senantiasa bertaqwa kepada Allah Swt. Wallahua’lambishshawab
Oleh: Syamsu Hilal