Mengeratkan hubungan silaturahmi,  perkuat koordinasi dan saling pedulu terhadap kebutuhan masing-masing.  Hal inilah yang mengemuka dalam pertemuan penguatan Kelembagaan dan  Ketenagaan Penyuluhan Perikanan  di kawasan Minapolitan dan potensi perikanan yang diadakan badan  Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP)  melalui Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan ( Pusluh KP) pada 23-25 Mei lalu di Jakarta.
 Kepala  Bidang Pengkajian dan Teknologi Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan  (DKP) Papua Barat, Justhinus Choendrat Peday mengungkapkan, bahwa  kegiatan ini sangatlah baik untuk mencerahkan dan mengarahkan kembali  tafsiran yang berbeda dari setiap pihak untuk saling peduli."karena  ketika suatu kebijakan keluar, setiap pihak mengartikan sesuai  pemikiran masing-masing sehingga tiada suatu kesepahaman," ujarnya.
 Justhinus melanjutkan, dengan disatukan  seperti ini, maka setiap pihak disosialisasikan sehingga segala  perbedaan dapat diatasi."permasalahannya kita ini masih kurang peduli,  sehingga persoalan tidak kunjung selesai," tuturnya. Dia memisalkan di  daerah kerap pejabat struktural yang menangani penyuluhan kurang peduli, pejabat fungsional sendiri yang melaksanakan tugas juga tidak paham dan tidak peduli.
Kedulian  itu harus diangkat dari setiap orang. Dan Justhinus mencontohkan sistem  'jemput bola' adalah salah satu sikap peduli yang harus terus digali,"  jika memang masih belum mengerti kebijakan atau peraturan, atau ada  permasalahan, kita harus terus aktif bertanya mencari sumber  permasalahan, konsultasi dengan pihak yang lebih mengerti. Agar penafsiran pun tidak bertentangan dan menguntungkan semua orang,"tambahnya.
 Senada dengan Justhinus, Kordinator Penyuluh Perikanan BP4K (Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,  Perikanan dan Kehutana) Kabupaten Subang Yahya Hidayat menganggap  pertemuan ini sangat bermanfaat untuk memadukan setiap suara." sering kita dengar penyuluhan yang tidak sepaham dengan dinas, suara penyuluhan yang  kerap dikesampingkan. dari sini kita bertemu, bicara dan menjalankan  apa yang sudah ditetapkan dalam peraturan serta kebijakan pusat," ujar  Yahya.
Masalah Ketenagaan dan Kelembagaan
 Kegiatan ini dihadiri 575 perserta dari berbagai daerah. Yakni Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh) dari 25 provinsi, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dari 150 Kabupaten/kota, Badan Pelaksana Penyuluhan (Beppeluh)  dan Dinas Kelautan dan Perikanan dari 160 Kabupaten/kota, koordinator  penyuluh Perikanan dari 200 kabupaten/kota, serta jajaran struktural dan  fungsional BPSDMKP.
 Disini  diangkat banyak hal yang terjadi di daerah. mulai dari masalah  melaksanakan inpassing (alih Fungsi) untuk memenuhi kuota penyuluh,  formasi penyuluh, batas usia pensiun hingga validasi data penyuluhanl."  Masih sulit untuk menambah jumlah penyuluh, karena di daerah kerapkali  kuota penyuluh perikanan belum begitu diperhatikan," ujar Yahya.
 Daerahpun  dibangun untuk mempercepat proses inpassing, terlebih waktu yang  semakin sempit." Target produksi perikanan 353% menjadi target kita  bersama. jika jumlah penyuluh bertambah, pembinaan  kelompok-kelompok pelaku utama/ pelaku usaha pun menjadi lebih efektif,"  lanjut Yahya.
 Tak  lepas pula persoalan yang mendera pelaksanaan program-program  Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) di daerah." Sekarang ini program  lebih difokuskan pada pihak yang dekat, masih kurang diperhatikan  siapa yang lebih membutuhkan sehingga banyak program tidak berjalan  efektif," tambah Justhinus.
 Diamini oleh kepala BPSDMKP, Sjarief Widjaja, banyaknya persoalan-persoalan didaerah lebih diakibatkan kurangnya pemahaman."Muaranya itu ketidakpahaman dan tidak ada maksud jelek. maka tugas kitalah memberitahu 
pemangku  kepentingan usaha kita, mempererat tali silaturahmi agar mereka paham  dan menyelesaikan persoalan yang timbul,"ujar Sjarief.
Fokus di Daerah
 Dengan adanya  kegiatan ini terselip harapan besar aplikasi yang akan diterapkan.  Yahya berharap pembicaraan apapun kegiatan lain dapat difokuskan  didaerah." Akan lebih baik jika pusat langsung mendatangi  daerah, mengadakan pembicaraan langsung antara dinas, badan yang  menangani penyuluhan, serta penyuluh itu sendiri sehingga dapat langsung dilihat permasalahan apa yang terjadi." katanya.
 Dan didaerah kerapkali fasilitas menjadi hal yang menyulitkan penyuluh. Yahya mengatakan penyuluh seringkali  meminjam dari penyuluh sektor lain untu7k berkerja karena tiadanya  fasilitas yang dibutuhkan." Disini juga kita harapkan fasilitas yang  awalnya disediakan untuk penyuluh dilapangan memang betul untuk penyuluh  dan dapat kita manfaatkan untuk membina pelaku utama/pelaku  usaha,"Ujarnya.
 Sementara  Justhinus menyebut kan pancasila harus menjadi dasar hati setiap orang  indonesia." selama ini kita kurang peduli, cobalah kita kembali  kepancasila dan lihat bagaimana dulu bangsa ini dibentuk dan  bersatu. kita akan menyatukan pemikiran, mencari solusi tepat dan saling  memperhatikan kebutuhan orang lain," ujarnya
 Dengan pancasila,  sebagai peraturan dapat diaplikasikan secara tepat." Cinta tanah air  dan bangsa maka kita manfaatkan sumberdaya perikanan dengan memperhatikan  daya dukung yang ada," tambah Justhinus. Hal ini tidak lepas dari visi  serta misi KKP untuk meningkatkan produksi, dan tentunya tidak bisa  berjalan begitu saja, harus ada perhitungan, analisis dan perencanaan.  maka Justhinus berharap Kolaborasi dan kepedulian terhadap sesama dari  dasar pancasila menjadi pedoman untuk kep[entingan bersama.
 Dan hasil dari kegiatan nantinya dapat memantapkan masalah ketenagaan dan kelembagaan di daerah." Dengan narasumber  yang berkompeten dibidang ketenagaan dan kelembagaan, kita mendapatkan  informasi yang dibutuhkan,"ujar kepala Pusluh KP, Herman Suherman.
 Kesepahaman  dari pertemuan ini diharapkan dapat berimbas pada pencairan persoalan  yang selalu timbul di tiap daerah." Karena Sektor kelautan dan Perikanan  merupakan sektor yang masih muda, kita maklum masih kurang  nya koordinasi. Perlahan-lahan dan segera kita selesaikan dan akhirnya  dapat memantapkan kinerja penyuluh perikanan didaerah masing-masing."  tutur Herman.  
(Dini)
Update: Pusat penyuluhan Perikanan, Badan Pengembangan sumberdaya  Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, jakarta
http://www.pusluh.kkp.go.id/index.php/arsip/c/52/Kesepahaman-Memantapkan-Penyuluh-Perikanan/?category_id=1
