Penyuluhan sering diidentikan dengan berbagai pemahaman seperti; penyebarluasan informasi, proses penerangan/penjelasan, pendidikan non-formal, perubahan perilaku, rekayasa sosial, pemasaran inovasi (teknis dan sosial), perubahan sosial (perilaku individu, nilai-nilai, hubungan antar individu, kelembagaan), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan penguatan komunitas (community strengthening) (Mardikanto, 2009).
Menurut Mardikanto (2009), perubahan terencana, pada hakekatnya merupakan suatu proses yang dinamis, yang direncanakan oleh seseorang atau yang tergabung dalam suatu lembaga lembaga sosial. Perubahan terencana selalu menuntut adanya perencanaan, pelaksanaan kegiatan yang direncanakan dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.
Tipe Perubahan
Pembangunan yang efektif, bukan semata-mata karena adanya kesempatan, tetapi merupakan hasil dari penentuan pilihan-pilihan kegiatan, bukan hasil trial and error tetapi merupakan akibat dari perencanaan yang baik (Martinez dalam Mardikanto, 2009). Begitu pula dengan pemberdayaan masyarakat, untuk memperoleh hasil secara efektif harus melalui perencanaan program yang baik. Suatu perencanaan program yang baik diharapkan akan memberikan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa sebenarnya makna dari perencanaan agar dapat menyusun suatu perencanaan dengan baik.
Tipe perubahan menurut Boyle (1981) terdiri atas 1) Perubahan Individu, 2) Perubahan Kelompok, 3) Perubahan Budaya, 4) Perubahan Politik, 5) Perubahan Teknologi, dan 6) Perubahan Ekonomi.
Tahapan Perubahan Berencana
Kurt Lewin dalam pioner analisisnya mengemukakan bahwa dalam proses perubahan berencana (melaksanakan pengubahan) ada 3, yaitu :
1. Tahap mencairkan hubungan (unfreezing the present level);
2. Tahap menggerakkan sasaran (moving to the new level); dan
3. Tahap membekukan hubungan (freezing group life on the new level).
Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Berencana
Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat disebabkan oleh beberapa hal. Perubahan harus terus terjadi secara dinamis, sehingga masyarakat itu dapat memperoleh kesejahteraan dan kemajuan. Perubahan yang dikehendaki masyarakatialah perubahan yang memberikan dampak membangun masyarakat itu menjadi lebih baik, bukannya menghancurkannya.
Untuk lebih mengerti penyebab perubahan-perubahan sosial yang terjadi, perlu analisis tentang faktor pendorong maupun penghambat dalam perubahan yang terjadi itu Dari analisis tersebut, masyarakat mampu mempelajari dan memperbaiki perubahan mana yang dikehendaki terjadi di masyarakat itu. Faktor-faktor pendorong perubahan antara lain :
- Kontak atau komunikasi dengan kebudayaan lain dapat meningkatkan interaksi sosial suatu masyarakat, sehingga kemajuan-kemajuan yang ada di salah satu masyarakat dapat dibagikan dengan masyarakat lainnya.
- Pendidikan yang maju akan menumbuhkan pola pikir baru dalam setiap masyarakat untuk dapat berkembang dan berprestasi, sehingga kemajuan dalam setiap masyarakat itu akan diperoleh.
- Kebutuhan akan prestasi (need for achievements) juga akan semakin memicu setiap elemen masyarakat untuk maju.
- Sikap menghargai orang lain dan kebudayaannya dapat menumbuhkan toleransi terhadap masyarakat lain dalam interaksi sosial yang terjadi.
- Sosialisasi yang terbuka dapat lebih menampung aspirasi-aspirasi masyarakat baik dari luar maupun dari dalam masyarakat itu.
- Penduduk yang heterogen merupakan salah satu tanda dari telah majunya suatu masyarakat, karena telah mampu menerima perubahan yang dinamis dengan tetap menjaga toleransi.
- Ketidakpuasan terhadap keadaan yang terjadi didalam masyarakat itu menyebabkan setiap elemen masyarakat dapat merubah atau merevolusi keadaan tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya.
- Masyarakat yang berorientasi ke masa depan akan membawa masyarakat itu membangun struktur sosial secara bersama-sama menjadi lebih baik untuk kepentingan bersama.
Sementara itu, terdapat pula faktor-faktor penghambat perubahan yang perlu di analisis melalui beberapa hal berikut ini:
- Kurangnya interaksi sosial dengan masyarakat lain dapat menghambat perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, bangun interaksi sosial dengan masyarakat luas untuk saling berbagi kemajuan bersama.
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terhambat dapat memperlambat perubahan suatu masyarakat tersebut. Maka, sebaiknya setiap masyarakat mampu menanggapi perkembangan yang terjadi guna perubahan yang lebih baik lagi.
- Sikap masyarakat yang tradisional dan belum mampu menerima perubahan juga dapat menghambat perubahan sosial. Masyarakat itu perlu melihat dunia luar yang telah berkembang, sehingga mereka mengerti perlunya perubahan yang terjadi.
- Ketakutan akan terjadi kegoyahan dalam sistem sosial apabila terjadi perubahan, sehingga masyarakat enggan menerima perubahan itu. Memang perlu analisis yang mendalam, bagaimana pengaruh perubahan itu mampu memiliki dampak yang positif bagi perkembangan masyarakat agar tidak terjadi kekacauan dalam sistem sosial.
- Prasangka terhadap hal baru yang muncul, sehingga belum mampu menerima adanya perubahan yang terjadi. Perubahan sosial yang dibutuhkan masyarakat, lambat laun akan dapat diterima oleh masyarakat tersebut tanpa disadarinya.
- Hambatan adat dan tradisi yang masih melekat cenderung pada menolak perubahan dari luar yang hendak merubah budayanya endiri. Seiring waktu, Kebudayaan itu akan semakin berkembang diikuti dengan kesadaran masyarakatnya.
Update: Pusat penyuluhan Perikanan, Badan Pengembangan sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
http://www.pusluh.kkp.go.id/index.php/arsip/c/28/PERUBAHAN-BERENCANA-DALAM-PENYULUHAN/?category_id=2