Mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antara wakil para petanibeserta keluarganya/KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) dengan pihakpemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan berkesinambunganuntuk membicarakan, memusyawarahkan dan mencapai kesepakatanmengenai hal-hal yang menyangkut masalah-masalah pelaksanaan programpemerintah dan kegiatan petani-nelayan dalam rangka pembangunanpertanian.
Tujuan Mimbar Sarasehan adalah
  1. memahami keadaan dan masalah-masalah yang dihadapi dalam pembangunan pertanian di lapangan, baik olehpihak petani-nelayan maupun oleh pejabat pemerintah,
  2. encapaikesepakatan bersama tentang pemecahan masalah-masalah besertapenyusunan rencana kegiatan yang mencakup usahatani nelayan dankehidupan petani-nelayan beserta keluarganya,
  3. melaksanakan penerapankegiatan di lapangan sesuai dengan kesepakatan bersama,
  4. meningkatkanperanan dan peranserta petani-nelayan sebagai subjek pembangunan dan
  5. mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antara kontaktani-nelayan danpemerintah dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanianuntuk memperbaiki perencanaan masa yang akan datang.

Beberapa pengertian yang perlu diketahui dalam kegiatan mimbarsarasehan:
  1. KTNA (Kontak Tani-Nelayan Andalan) adalah kontak tani nelayan yangditetapkan oleh para petani-nelayan berdasarkan musyawarah diantaramereka dan dianggap dapat membawakan aspirasi petani-nelayan, wanitatani-nelayan dan taruna tani-nelayan di daerahnya.
  2. Ahli andalan adalah tokoh masyarakat yang mempunyai keahlian / pengalaman di suatu bidang usaha tani nelayan
  3. Kelompok andalan adalah kelompok yang terdiri dari sejumlah kontak tani-nelayan andalan dan beberapa ahli andalan yang dikukuhkan pemerintah
  4. Penasehat Mimbar Sarasehan Orang-orang yang merupakan ketuaorganisasi profesi lingkup pertanian antara lain:
a. HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia)
b. HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia)

c. Organisasi profesi lainnya sesuai dengan tingkat wilayah kerjapenyuluhan mereka sebagai penasihat mimbar sarasehan misalnya:tingkat nasional, tingkat I/propinsi, tingkat II/kabupaten/kota dan tingkatkecamatan.

5. Kesepakatan Mimbar Sarasehan
Kesepakatan Mimbar Sarasehan ialah keputusan yang disepakati antarakelompok andalan dengan pemerintah mengenai sesuatu pemecahanmasalah. Kesepakatan dirumuskan secara tertulis oleh panitera mimbarsarasehan dan disahkan oleh kedua belah pihak untuk dilaksanakan olehpihak-pihak yang bersepakat sesuai tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab masing-masing

6. Panitera Mimbar Sarasehan
Panitera tetap mimbar sarasehan ialah pejabat pertanian yang melayanikegiatan mimbar sarasehan dan sebagai pembina kelompok andalan.a) Di BPP --- Salah seorang penyuluh BPPb) Di Kab/ Kodya --- Salah seorang kepala seksi dari dinas Tkt-Ic) Tingkat Propinsi --- Salah satu kepala dinas yang ditetapkan Pemda Tkt-Id) Tingkat Nasional---Kepala Pusat Pembinaan penyuluh pertanian

Peserta Mimbar Sarasehan adalah:
1. Kelompok andalan
2. KTNA yang dianggap perlu memberi masukan
3. Panitera tetap
4. Pejabat Pemda
5. Penasehat Mimbar Sarasehan
6. Pejabat yang berkaitan pokok bahasanLangkah-Langkah Pelaksanaan1. Persiapan Panitera tetap
1.       -Menghimpun materi Mimbar Sarasehan
2.       -Menyusun acara Sarasehan
3.       -Penyebaran undangan (Sebaiknya 2 minggu sebelum pelaksanaan)

2. Pelaksanaan Sarasehan
Pembagian Tugas:
1. Pimpinan Sidang – Seorang KTNA
2. Pembicara – Yang menyampaikan masalah
3. Sekertaris – Dari Panitera
4. Pembicara bisa lebih dari satu orang
5. Ketua dan sekertaris merumuskan kesepakatan bersama peserta yangmenguasai masalah.
6. Acara sesuai agenda yang telah disahkan peserta mimbar sarasehan

3. Penentuan pokok bahasan dalam Mimbar Sarasehan
Pokok bahasan dalam suatu mimbar sarasehan dapat berupa:
1.       Pokok bahasan bisa kebijaksanaan baru pemerintah
2.       Umpan balik dari implementasi kebijaksanaan pemerintah
3.       Inovasi baru yang berpengaruh luas pada usahatani maupun masyarakatluas

Pokok bahasan yang sangat mendesak dibahasCara-cara penentuan pokok bahasan adalah:
  1. Berdasarkan usulan dari pihak Kontaktani-Nelayan Andalan, menurutkepentingan mereka
  2. Berdasarkan usulan pihak pemerintah yang dikaitkan dengan prosespercepatan program pembangunan pertanian

4. Hasil Mimbar SarasehanSecara umum, hasil dari suatu mimbar sarasehan adalah:a. Bertambahnya pengertian dan pemahaman terhadap masalah yangdibahasb. Rumusan kesepakatanc. Rumusan masalah yang belum dipecahkand. Rumusan masalah yang tidak dipecahkan

5. Pelaporan dan Penyebarluasan Hasil SarasehanSetelah acara berakhir, panitera tetap berkewajiban menyusun laporanpelaksanaan dan menyebarkan hasil kesepakatan secara tertulis, kepadaseluruh kontaktani nelayan dan seluruh dinas, instansi, lembaga, organisasiprofesi peserta mimbar sarasehan. Masalah yang tidak terpecahkan perlu disampaikan secara terpisah kepada instansi, dinas dan lembagapemerintah satu tingkat diatasnya yang berhubungan dengan masalahtersebut.

Bila masalah telah dapat dipecahkan, maka panitera tetap perlumenyampaikannya pada acara mimbar sarasehan berikutnya.

Satu hal yang harus diperhatikan oleh setiap penyuluh sebelummenerapkan sustu metode penyuluhan adalah ia perlu memahami prinsip-prinsip metode penyuluhan yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar untukmemilih metode penyuluhan yang tepat.Ada beberapa prinsip metode penyuluhan yang dapat digunakan, yaitu
1)      Pengembangan untuk berpikir kreatif,
2)      tempat yang paling baik adalah ditempat kegiatan sasaran,
3)      setiap individu terkait dengan lingkungansosialnya,
4)      ciptakan hubungan yang akrab dengan sasaran, dan
5)      memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan.

11. Kursus Tani
 Kursus tani adalah kegiatan belajar dan mengajar bagi para petanidalam waktu tertentu dengan tujuan meningkatkan pengetahuan danketerampilan petani.Tujuan diadakannya kursus tani adalah:
1) membekali pengetahuan,
2)meningkatkan keterampilan,
3) menumbuhkan sikap positif, dan
4)mengembang-kan sikap kepemimpinan petani.Pelaksanaan kegiatan kursus tani perlu dipersiapkan dengan baik terutamamenyangkut kondisi sosial, ekonomi dan budaya sasaran yang akan dijadikansebagai peserta kursus, perencanaan dan konsultasi dengan pemerintahdaerah.

Kegiatan kursus perlu menggunakan lebih dari satu jenis metode.Jumlah peserta yang mengikuti kursus tani berkisar antara 20 – 30 orang, danwaktu pelaksanaannya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Setelahkegiatan kursus berlangsung perlu dilakukan bimbingan lanjutan, hal inidimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan kursus tanimemberikan manfaat bagi pesertanya.Kursus tani bermanfaat untuk;
  1. efektif untuk menyebarkanpengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis,
  2. mendorong tumbuhnya kepemimpinan petani,
  3. mempercepat proses adops serta
  4. lulusan bisa dijadikan sebagai kader dalam penumbuhan kelompoktani.Hambatan yang mungkin timbul dalam kegiatan kursus tani antara lain:
a. metode ini memerlukan biaya yang relatif banyak dan dalam pelaksanaannyaharus tepat dan cermat,
b.  minimnya sarana dan prasarana sering menjadikangagalnya mencapai tujuan,
c.  daya tampung peserta relatif sedikit dibandingkandengan biaya yang dikeluarkan.

Teknik Pelaksanaan Kursus tani
Persiapan :- Meniliti keaadaan petani (tradisi, norma)- Menganalisis masalah dan kebutuhan kursus- Menyiapkan rencana kursus- Konsultasi dengan kontak tani dan pemerintah daerahPelaksanaan- Mengorganisasikan petani- Jumlah peserta 20 -30 orang lamanya tergantung materi- Waktunya seminggu sekali (sesuai kebutuhan)- Materi yang praktis dan langsung dapat memecahkan masalah- Gunakan alat peraga- Digabung dengan metode lain (demonstrasi, widya wisata)- Diberi sertifikat dan penghargaan kepada yang berprestasiEvaluasi kursus- Dilakukan selama atau diakhir kursus dan dilapangan- Tujuan untuk menilai keefektifitas dari kursus tani- Indikatornya : Kemampuan mengingat, keterampilan dan sikapBimbingan lanjutan- Dilakukan setelah kursus tani, caranya dengan mengirimkan bacaan dan lain-lain.

Rangkuman
Langkah-langkah untuk menerapkan:
a) identifikasi dan analisis data yang darisasaran, penyuluh dan perlengkapannya, keadaan daerah/wilayah dan kebijakanpembangunan, dilanjutkan dengan
b) menetapkan alternatif metode penyuluhanpertanian. Alternatif metode ini dapat didekati dengan penggolongan berdasarkan :Dasar Terampil, Metode Penyuluhan Pertanian  jumlah sasaran yaitu secara pendekatan massal, kelompok maupun perorangan.Untuk faktor ini juga tidak lepas dari pengalaman dan masa kerja /tugas penyuluh c)menetapkan metode penyuluhan pertanian.

KETERANGAN
Metode penyuluhan pertanian merupakan cara yang digunakan untukmenyampaikan pesan sehingga agar petani mau dan mampu menerapkan inovasibaru. Agar pesan dapat diserap lebih optimal oleh petani maka penyuluh harusdapat memilih dan menerapkan metode dan teknik yang sesuai dengan kondisi petanitersebutTingkat keberhasilan dari penerapan metode penyuluhan pertanian dapatdiukur dengan menganalisis tingkat efektifitas pemanfaatan dan pendayagunaan darisatu atau kombinasi beberapa metode.


Sumber referensi:
Kementerian Pertanianbadan,  Pengembangan Sdm Pertanian sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
 
Top