Seperti halnya temu wicara, temu bisnis, atau temu usaha adalahpertemuan antara petani atau kontak tani dengan para pengusaha, baikpengusaha Agroindustri di segmen hulu (pengusaha banih, pupuk, obat danalsintan) maupun para pengusaha pengolahan produk primer dan pengusaha disegment pemasaran.Pertemuan ini dilakukan agar terjadi dialog dua arah antara petani danpengusaha untuk membahas permasalahan yang dihadapi petani maupunpengusaha serta mencari solusi alternatif
terbaik secara bersama-sama dansaling memahami dalam kemitra-setaraan.Penyelenggaraan temu bisnis atau temu usaha harus dipandang sebagaibagian dari upaya membangun sistem agribisnis dan sylvoagribisnis denganmengintegrasikan secara vertikal kegiatan hulu sampai pemasaran, sehingga petani mendapatkan nilai tambah (added value ) dan mampu mendongkrakpeningkatan pendapatan serta kesejahteraan keluarganya.Keberadaan pengusaha yang memiliki sense of business lebih tinggi dari padapetani dan jajaran birokrasi dalam temu usaha atau temu bisnis yangdiselenggarakan harus dipandang sebagai mitra petani dan harus dijauhkandari anggapan bahwa pengusaha sebagai lawan petani; sehingga petani dapatdidampingi untuk hal-hal berikut :
  1. Pemilihan komoditas yang memiliki keunggulan pasar daripada komoditaskonvensional yang diusahakan petani
  2. Perencanaan usaha agribisnis yang lebih layak dan memberikan marginyang lebih besar kepada petani
  3. Perencanaan produksi produk primer baik secara kuantitatif maupunkualitatif sesuai permintaan pasar
  4. Perencanaan kemitraan dengan prinsip saling menguntungkan kedua belahpihak secara berkesinambungan dan berkelanjutan.Upaya pendampingan petani dalam temu usaha atau temu bisnis iniseringkali tidak mudah dilakukan karena alur fikir dan persepsi yang berbedadari kedua belah pihak yang tidak jarang menjurus kepada kecurigaan akanterjadinya saling mengeksploitasi antara pengusaha dan petani.Penyuluh dan aparatur pemerintah penyelenggara temu usaha bertindaklugas dan arif untuk menengahi dan memberikan pengertian yang benar ikhwalhal ini. Kesulitan pengusaha terutama eksportir atas kesinambungan eksporproduk yang telah distandarisasi serta kesempitan dan keterbatasan petanidalam banyak hal harus secara bersama dipertimbangkan dalam membangunsistem agribisnis .
Teknik penyelenggaraan Temu usahaa) Pada pra pertemuan menumbuhan pemrakarsa Temu Usaha, menentukanpokok bahasan secara tepat, bimbingan penyiapan data dan informasi,bimbingan peningkatan peran serta petani-nelayan dalam pameran yangberkaitan dengan acara hari-hari besar, bimbingan teknik penyampaianpesan secara lisan, pembagian tugas sebaik-baiknya, penyampaianundangan dalam waktu yang tepat, pemilihan tempat yang tepat, penataanruangan yang menimbulkan kenyamanan, dan penyiapan rambu-rambu.
  
b) Pada saat pertemuan dilakukan pemasangan rambu-rambu yang tepat,pendayagunaan moderator seoptimal-optimalnya, pendayagunaan teknikpenyampaian pesan secara lisan dan penyusunan perumusan kesepakatansebaik-baiknya.c) Pada pasca pertemuan mengadakan monitoring pelaksanaan kesepakatanTemu usaha secara reguler,membantu memecahkan masalah yang timbuldalam pelaksanaan temu usaha dan rnengaidakan evafuasi terhadap tindaklanjut kesepakatan Temu usaha.

8. Temu Karya – Temu Hasil
Temu karya atau temu hasil adalah pertemuan antara petani ataukelompok tani dengan petani dan kelompok tani lain untuk saling tukar menukarinformasi ikhwal hasil karya masing-masing petani.Temu karya atau temu hasil di masa lampau, lebih banyak menekankanpada pameran keunggulan hasil teknologi budidaya anjuran yang dilaksanakanpetani namun melupakan kelemahan prinsipel pada aspek pengolahan produkprimer dan pemasaran. Sehingga temu karya di masa lampau memang berhasilmendifusikan inovasi teknologi kepada petani lain, namun gagal meningkatkanpendapatan yang menjadi tujuan penyuluhan oleh selalu terjadinya gejolakharga di pasaran. Temu karya dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan magangpetani yang dianggap telah lebih berhasil

Teknik Temu Karya
Teknik penyelenggaraan Temu karyaa) Pada pra pertemuan menumbuhan pemrakarsa Temu karya, memotifasipetani yang berprestasi untuk menjadi salah seorang pembicara dalam temukarya, membimbing para petani calon pembicara mengenai bentukpenulisan pokok bahasan secara tepat, dan teknik penyampaian secaralisan, berperan aktif sebagai penghubung antara pemrakarsa denganpenyelenggara temu karya, pembagian tugas sebaik-baiknya,menumbuhkan iklim yang mendukung penyelenggara untuk bekerja lebihaktif sesuai dengan tugasnya masing-masing.b) Pada saat pertemuan dilakukan pemasangan rambu-rambu yang tepat,pendayagunaan peran pimpinan sidang seoptimal-optimalnya terutama dalam pengaturan waktu, dan teknik penyampaian pesan secara lisandengan sebaik-baiknya oleh para pembicara, mendayagunakan dialok sertamelengkapi informasi secara lisan dengan peragaan dan pembagianmakalah pokok bahasan.c) Pada pasca pertemuan mengadakan bimbingan kepada petani nelayandalam penerapan teknologi yang dipelajari dalam temu karya.



Sumber referensi:       
Kementerian Pertanian Badan,  Pengembangan Sdm Pertanian sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
 
Top