Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Allah, akhirnya kesempatan ini saya dapat membuat postingan, ya sekedar untuk berbagi. Setelah beberapa hari kita merayakan Hari kemenangan, maka mari kembali untuk ke depan menjadi lebih baik. Sebagai Manusia kita memiliki sikap lupa dan kadang malas untuk melakukan aktifitas atau kegiatan sehari-hari, Namun tidak ada salahnya kalau kita tetap berusaha untuk menjalani hidup dan kehidupan secara kontinuew dengan methode^ yang baik yaitu dengan cara membangun sikap moral  dan berfikir secara positip, khususnya pada diri sendiri dan untuk kita sikapi semua.

Seorang Peneliti dari Jepang (Dr. Masaru Emoto dalam bukunya berjudul TRUE POWER OF WATER) telah berhasil membuktikan bahwa sikap dan pikiran positif/negatif mempengaruhi bentuk kristal air. Dalam penelitian, digunakannya dua toples air, yang satu diberi label positif dan yang satunya diberi label negatif. Kemudian yang berlabel positif ini diberi sikap dan kata-kata positif (misalnya: Thanks, I Love You, You are Great dsbnya), sedangkan yang berlabel negatif diberi sikap dan kata-kata negatif (misalnya: Goblok, Bajingan dsbnya) selama beberapa menit.


Setelah itu keduanya diperiksa bentuk kristalnya dengan menggunakan mikroskop elektron. Hasilnya ternyata sangat menakjubkan. Air dalam toples positif ternyata kristalnya terbentuk sempurna (hexagonal), sedangkan air yang dalam toples negatif ternyata kristalnya pecah semua.
Kita mungkin susah percaya dengan hal diatas karena kita tidak bisa meneliti menggunakan mikroskop elektron.

Supaya dapat membuktikan sendiri, peneliti dari Jepang ini menyarankan agar kita menggunakan nasi yang dimasukkan dalam toples. Kemudian seperti halnya air diatas, nasi yang satu dimasukkan dalam topes dan diberi tanda positif, lalu nasi yang satunya dimasukkan dalam toples dan diberi tanda negatif.

Kemudian setiap pagi, toples yang positif kita beri sikap dan kata-kata positif (kalau perlu dipuji-puji), sedangkan toples yang negatif kita beri sikap dan kata-kata negatif (kalau perlu dimaki-maki). Lakukanlah hal diatas selama sekitar 2 minggu, maka akan tampak (buktikan sendiri) kalau toples yang positif akan berubah/meragi dan menghasilkan alkohol, sedangkan toples yang negatif akan hitam membusuk.

***** Pertanyaan: kalau ada nasi dalam toples yang ‘dicuekin’ (tidak diapa-apakan), kira-kira bagaimana hasilnya –> cobalah, maka anda akan lebih terkejut nantinya *****

Dalam praktek sehari-hari, mungkin sering kita jumpai praktisi agama/kepercayaan yang memberi doa/mantera (kata-kata positif) pada air untuk diminum/disemprotkan ke pasien, ternyata secara ilmiah hal tersebut memang dapat dibuktikan, karena air dengan kristal sempurna itu memberi efek positif yang luar biasa bagi manusia (karena 70%-80% tubuh manusia adalah AIR).

Jadi dalam kehidupan sehari-hari, hendaknya kita selalu bersikap dan berpikir positf sehingga air dalam tubuh kita membentuk kristal yang sempurna, akibatnya tubuh akan menjadi selalu sehat, segar dan tidak mudah sakit. Demikian pula sikap kita terhadap orang lain, kalau kita terbiasa bersikap dan berpikir positif, tentunya orang yang berhubungan dengan kita akan merasakan energi positif tersebut dan ikut merasa positif (gembira, semangat dsbnya). Sebaliknya kalau kita selalu bersikap dan berpikir negatif (curiga, marah dsbnya) maka orang di sekitar kita juga akan terkena dampaknya (pelanggan kita misalnya).

Hati-hati juga terhadap anak-anak kita, hendaknya kita selalu bersikap positif kepada mereka. Kata-kata dan sikap negatif akan sangat mempengaruhi mereka yang masih belum stabil. Kalau mereka di’goblok-goblokkan’ terus, maka dapat dipastikan terjadilah ‘sabda’ yang kita ucapkan terhadap mereka. Kata2 dan sikap positif akan lebih berguna dan mendorong anak-anak kita ke hal-hal yang lebih baik (ingat nasi dalam toples positif dan toples negatif diatas). Dan anak-anak jangan dicuekin karena justru akan lebih cepat busuk daripada yang di maki-maki.

Tentunya  akan ada pertanyaan,  bagaimana caranya selalu bersikap dan berpikir positif?
Apa mungkin?
Jawabannya jelas: BISA !!, walaupun tentunya akan dibutuhkan waktu dan usaha keras untuk melakukannya.

Ada beberapa tips luar biasa dari para motivator terkenal dunia, antara lain caranya adalah dengan merubah fokus dan merusak pola.
Apa maksudnya?

Contoh merubah fokus:
Andaikan anda melihat film horror yang menakutkan di bioskop pada malam Jum’at Kliwon jam 24 (yang nonton bioskop cuma 1 orang, sound systemnya THX, ada bau kemenyan plus asap), bagaimana perasaan anda?  Pasti akan berdebar-debar dan mungkin ketakutan. Tapi bagaimana perasaan anda kalau film horror yang sama diputar jam 12 siang di stadion Senayan, yang nonton ribuan orang, dan layar bioskopnya cuma 7 inch, suaranya fals pula? Pasti tidak akan ada yang takut, kan. Jadi kuncinya adalah ‘membungkus’ masalah anda (apapun masalahnya, misalnya masalah keuangan/keluarga/sakit dsbnya yang negatif), kemudian ‘jauhkan’ masalah tersebut sampai mengecil, kian mengecil dan akhirnya menghilang dari pikiran anda. Memang perlu latihan untuk melakukannya, tapi sekali bisa maka selanjutnya akan terasa lebih mudah.

Contoh merusak pola:
Jika sedang dikuasai pikiran negatif, maka bisa dilakukan hal yang ‘konyol’ untuk merusak pola negatif tersebut. Misalnya dengan memasukkan jari telunjuk anda ke lubang hidung, lalu menariknya keatas sambil berkata kepada diri sendiri: “Takut nih yee….”. Atau lakukan usaha lain, misalnya dengan melompat-lompat sambil teriak dengan penuh semangat puluhan kali sampai pikiran negatif itu pergi.
Semua orang tentunya pasti bisa berpikir positif, masalahnya adalah BERAPA LAMA waktu yang diperlukan orang tersebut untuk keluar dari jebakan pikiran negatifnya dan kembali berpikir positif, contoh: kehilangan sepeda motor/mobil, tentunya kita akan sedih sekali, tapi mungkin dalam waktu 1-2 minggu kita sudah bisa tersenyum lagi. Dengan cara yang disebutkan diatas, maka hanya dalam hitungan menit saja pikiran kita akan berubah dari ‘negatif’ menjadi ‘positif’, tidak perlu sampai berhari-hari.

Cara yang sudah dibahas tersebut cepat sekali efeknya, tapi biasanya mungkin hanya efektif untuk penderitaan yang ‘ringan’/tidak terlalu berat (kalau sudah tahu resep ini tentunya jangan sampai kita mengalami stress yang berat karena begitu kita sadar sedang stress ringan, maka segera lakukan cara-cara diatas untuk mengembalikan sikap positif kita).

Cara lain yang lebih lambat efeknya, tapi sangat efektif untuk penderitaan yang terlanjur ‘berat/parah’ adalah dengan perbandingan dan berserah kepada Tuhan.

Contoh perbandingan:
Semisal anda sedang menghadapi masalah berat, maka tengoklah ke langit, lihatlah bintang (kalau malam) dan lihat lalu renungkanlah dalam-dalam bahwa dunia ini begitu luas, dan anda hanyalah mahluk yang amat sangat kecil bagi dunia ini, apalagi masalah anda tersebut, apalah artinya dibandingkan dunia yang begitu luasnya ini. Atau bisa pula anda melihat/mengamati para gelandangan atau para cacat (maaf) yang kondisinya jauh lebih menderita daripada anda sekarang, bandingkan keadaan mereka dengan keadaan anda sekarang. Untuk prakteknya, cobalah menjadi orang buta selama 10 menit, rasakan dan bayangkan kalau anda benar-benar buta. Alangkah jauhnya perbedaan anda dengan mereka, betapa berbahagianya anda yang masih mempunyai anggota tubuh yang lengkap dan masih bisa makan minum dengan lebih layak. Dengan cara ini anda akan merasa lebih ‘beruntung’ dan bisa bersikap positif lagi.

Contoh berserah kepada Tuhan:
Mungkin anda pernah mengalami sial yang beruntun dan tidak habis-habisnya, belum selesai satu eh datang lagi kesialan lainnya yang lebih parah. Terkadang hal ini dapat membuat kita tidak berdaya lagi, bahkan cara-cara berpikir positif yang sudah kita pelajari pun hilang entah kemana, dan sepertinya kekuatan manusia tidak berarti lagi. Pada keadaan tidak berdaya seperti ini, hanya satu yang bisa dilakukan, yaitu berdoa dan pasrahkan semua masalah anda tersebut kepada Tuhan anda (apapun agama/kepercayaan anda), yakinlah bahwa semua yang anda alami tersebut hanyalah proses untuk membentuk anda menjadi manusia yang lebih sempurna di masa mendatang. Mungkin saat ini anda tengah mengalami Storm of Correction (Badai Koreksi) karena anda pernah melakukan kesalahan sebelumnya dan saat ini tengah dikoreksi oleh Yang Maha Kuasa. Atau boleh jadi sedang ada Storm of Perfection (Badai menuju Kesempurnaan) yaitu ujian yang harus dialami orang-orang yang selalu berjalan pada kebenaran agar orang tersebut bisa menjadi lebih sempurna. Yakini dan imanilah bahwa setelah badai itu reda, akan ada cuaca cerah dan harapan baru yang jauh lebih baik daripada yang pernah anda dapatkan sebelumnya. Tuhan akan membantu anda pada waktu yang tepat menurutNYA, bukan menurut waktu kita.

Naik tangga memang jauh lebih berat daripada turun tangga. Kalau kita sedang mengalami cobaan, berarti saat ini kita sedang dalam proses menaiki tangga tersebut, entah apa yang Tuhan rencanakan untuk kita, tapi yakinilah bahwa cobaan Tuhan atas kita adalah rencana yang baik dan kita akan mendapat hadiah yang besar kalau kita dapat menaiki tangga tersebut dengan sukses sampai di puncak tangga. Justru kalau kehidupan anda terasa enak, damai dan tenteram, maka anda wajib berhati-hati karena mungkin saat ini anda sedang berada di puncak tangga atau sedang menuruni tangga.

Setelah melakukan metode perbandingan atau berserah kepada Tuhan, tentunya energi negatif yang menguasai anda  akan jauh berkurang, lalu lakukanlah metode untuk membangkitkan energi positif anda dengan cepat melalui gerak seperti saat merusak pola (misalnya jurus mengguncang bumi — Melompat lompat di tempat sampai puluhan/ratusan kali).

Mungkin ada yang membantah, apa gunanya kita berpikir positif, toh masalah itu tetap menimpa kita (misalnya kesulitan keuangan atau putus pacaran), berpikir positif ataupun negatif kan masalahnya tetap ada di depan mata. Benar, memang masalah akan tetap ada, tapi kalau kita menyikapi suatu masalah dengan sikap negatif, maka biasanya pikiran kita akan makin buntu, perasaan sumpek, mudah marah, dan rasanya tidak ada jalan keluar, orang lainpun takut mendekat/membantu karena kuatir ‘kecipratan’ kemarahan kita. Tapi kalau bersikap positif, maka kita bisa berpikir jernih untuk berkonsentrasi pada PEMECAHAN MASALAH dan bukan MEMIKIRKAN MASALAH, perasaan lebih ringan/tidak stress, sabar dan cenderung lebih mudah mendapat jalan keluar, orang lain pun akan lebih suka membantu dan bisa diajak diskusi kalau kita tidak marah-marah.

Gunakanlah metode berpikir positif yang pernah kita bahas tersebut secara bervariasi sampai anda mendapatkan metode yang benar-benar cocok untuk anda. Ingat, selalu berpikir positif, pikirkan PEMECAHAN MASALAH dan bukan MEMIKIRKAN MASALAH. Begitu merasa pikiran negatif mulai menghantui, segeralah sadar dan gunakan metode untuk kembali berpikir positif, jadi anda tidak sampai ‘menderita penyakit negatif’ yang parah.

Nah, anda sudah tahu resep membangkitkan pikiran positif dengan cepat, sekarang tinggal mempraktekkannya. Harap diingat bahwa pikiran negatif juga diperlukan dalam kehidupan ini, tidaklah mungkin seseorang hidup dengan pikiran positif saja (justru itu lah seni kehidupan, ada positif/negatif–gembira/susah). Yang penting kita sudah tahu bahwa pikiran positif itu lebih menguntungkan, dan kita sendiri yang harus memutuskan, kapan ingin berpikir positif dan kapan ingin berpikir negatif. Semuanya di tangan kita sendiri.

Sebagai tantangan untuk anda, cobalah untuk berpikir dan bertindak positif selama 10 hari berturut-turut. Jika suatu hari sebelum hari ke sepuluh itu anda sudah terjebak ke dalam pikiran negatif lebih dari 2 menit, maka anda harus mengulangi hitungan harinya dan menghitung hari tersebut menjadi hari pertama lagi dari tantangan 10 hari. Oke ….??! Selamat mencoba dan semoga sukses.


Demikian  untuk sekedar berbagi, semoga bermanfaat

 
Top