Bergembiralah dan janganlah bersedih hati karena Anda atau keluarga Anda   menderita sakit. Boleh jadi dengan  sakit  ini,  Allah telah menyiapkan imbalannya untuk Anda  dan keluarga. Ingatlah  kisah Nabi Ayub As, yang diuji Allah, tingkat kesabaran dan keimanannya dalam beribadah.
Nabi Ayub As adalah salah satu seorang cucu Nabi Ishaq As, putra Nabi Ibrahim As. Nabi Ayub As terkenal sebagai seorang nabi yang kaya, sabar menghadapi berbagai cobaan dan taat menjalankan ibadah.

Ujian pertama, Allah SWT menghancurkan kekayaannya, tetapi ia tetap menjalankan ibadahnya seperti biasa. Ujian kedua, Allah SWT mengujinya dengan membinasakan semua putranya, namun  Nabi Ayub As tetap beribadah dengan tekun dan ikhlas. Ujian berikutnya Allah SWT mencobanya lagi dengan memberikannya penyakit yang berat, tetapi Nabi Ayub As tetap taat beribadah. Di tengah sakitnya, bibirnya tak henti mengucapkan dzikir. Iblis kemudian menghasut istri Nabi Ayub As, Rahmah. Ketika mengetahui istrinya termakan bujukan iblis, Nabi Ayub As mengusir istrinya. Ia akhirnya hidup sendiri. Di tengah kesendiriannya, ia bermunajat kepada Allah SWT  dengan sepenuh hati memohon rahmat dan kasihNya. Allah SWT menerima doa Nabi Ayub As dan mengembalikan kekayaan serta kesehatannya. Istrinya pun kembali kepadanya.    
Sakit merupakan ketentuan Allah. Allah memberi tuntunan kepada kita untuk senantiasa bersabar dalam arti gigih untuk mengatasinya dalam menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan itu, karena kehidupan ini memang didesain Allah sebagai tempat ujian.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" (Al Baqarah (2) : 155 & 156).
Ingatlah, bersedih hati boleh tapi jangan sampai berlebihan. Sedih yang berlebihan adalah akibat pengaruh setan yang berusaha  memalingkan keimanan agar  menyimpang dari tuntunan Allah.
Saudaraku, marilah  kita tidak berburuk sangka kepada Allah, tidak mengeluh, tapi  lakukanlah mawas diri,  menyerahkan  sepenuhnya kepada Allah seraya  berikhtiar mengobati penyakit. Kita semua milik Allah, kepadaNya lah kita semua kembali.
SIRAMAN
 
Top