Sebuah studi terkini kajian Profesor Zhao Xiaoquan pakar Ilmu Komunikasi dari Universitas George Mason - AS mengungkapkan bahwa menonton televisi ternyata tidak memiliki dampak signifikan pada pemirsa dalam memberikan pengetahuan perihal isu perubahan iklim dunia. Sedangkan membaca surat kabar dan mengakses web berkontribusi lebih banyak pengetahuan kepada khalayak tentang masalah global yang tengah terus menjadi topik hangat ini.

Penelitian Prof. Zhao Xiaoquan dengan judul topik: “Media Use and Global Warming Perceptions: A Snapshot of the Reinforcing Spirals” menggali hubungan antara penggunaan media dan persepsi orang perihal pemanasan global. Studi menelaah seberapa sering partisipan peserta riset menonton tv, berselancar Web, dan membaca surat kabar. Yang juga ditanyakan kepada para responden mengenai kekhawatiran dan pengetahuan tentang pemanasan global dan dampaknya secara khusus terhadap kutub es bumi.

Dalam tingkatan luasnya penggunaan media sebagai sumber informasi oleh publik di negara AS secara berurutan 3 (tiga) posisi teratas diduduki oleh media: televisi, Internet dan surat kabar ---sejak mid 2008 yl persentase pengakses on-line Internet mulai mengungguli pembaca surat kabar---


Prof. Zhao menyatakan bahwa tidak seperti banyak masalah sosial lain dimana pada umumnya khalayak mungkin memang langsung mengalami pengalaman tangan pertama, maka berlainan halnya dengan pemanasan global adalah suatu isu dimana ilmunya dapat menjadi banyak dapat terkumpul melalui proses pembelajaran melalui media. Beritalah yang menjadi media sebagai sumber utama informasi perihal pemanasan global.

Hasil kajian Prof. Zhao dkk menunjukkan bahwa orang-orang yang membaca koran dan sering menggunakan Internet cenderung lebih peduli terhadap pemanasan global dan diyakini memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang topik yang hangat ini. Sedangkan menonton televisi disimpulkan tidak memberikan dampak positip yang signifikan dalam memberikan nilai positip perihal persepsi pemanasan global.

Dari penggalian riset ini didapati pula bahwa kalangan perorangan yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi atas isu pemanasan global pun cenderung untuk proaktif menggali pengetahuan dari sumber info lain yang dikategorikan sebagai sumber non-media; seperti dari film dokumenter yang menang pada Oscar 2007 “The Inconvenient Truth” dan “The Day After Tomorrow” film thriller yang sukses dalam peredaran di bioskop.


Yang menjadi temuan lain yang menarik dalam riset ini diunjukkan bahwa garis politik yang dianut para responden ternyata menunjukkan posisi yang jelas saling berseberangan, yakni kaum Republik yang meyakini bahwa Ilmuwan hingga saat ini masih saling memperdebatkan akan eksistensi dan kebenaran apakah aktivitas manusia sebagai biang keladi Global Warming ; sedangkan dari kalangan Partai Demokrat adalah telah yakin sepenuhnya bahwa telah putus suatu konsesus ilmiah bahwa Pemanasan Global memang tengah berlangsung.
Prof. Zhao mengimbuhkan bahwa kajian risetnya dapat dikembangkan dalam studi lanjut yang fokus perihal bagaimana cara memanfaatkan media unggulan diatas dalam fungsi pendidikan untuk penyebarluasan pengetahuan perihal Pemanasan Global.


Sumber: Up-dates situs terradaily-dot-com dll
 
Top