Kalau dilihat bentuknya memang memang ikan ini Kecil, tapi imut dan rasanya wahhhh ...bikin ketagihan! Ikan Teri, ya…
siapa yang tak kenal ikan kecil yang satu ini. Saya yakin banyak orang yang sudah mengenalnya, mulai dari anak TK hingga Kakek-kakek. Bahkan ikan ini juga dikonsumsi oleh berbagai kalangan ekonomi, mulai dari pemulung sampai Bos berdasi. Walaupun kecil, ikan ini punya nutrisi yang tinggi lho…! Yuk, kita ulas tentang Si Kecil ini…

Ikan Teri di dalam klasifikasi hewan termasuk ke dalam famili Engraulidae. ikan ini memiliki sekitar 140 jenis spesies dari 16 genera yang berbeda. Ikan Teri hampir dapat dijumpai di seluruh lautan kecuali daerah Kutub, mulai dari Samudera Atlantik, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Ikan ini lebih senang berada di perairan yang beriklim sedang. Pada umumnya, mereka dapat beradaptasi dengan berbagai suhu dan salinitas air. Panjang ikan Teri berkisar antara 2 – 40 cm. Bentuk tubuhnya memanjang dan terlihat sangat ramping. Sedangkan warna tubuhnya seperti perak mengkilat.

Sebagai ikan pelagis yang berukuran kecil, ikan Teri hidup bergerombol. biasanya gerombolan Teri dapat dijumpai di daerah perairan yang dangkal, air payau yang berdasar lumpur, seperti daerah muara dan teluk. Proses bertelur (pemijahan) ikan Teri terjadi antara bulan Oktober dan Maret. Ikan Teri akan memijah di air yang agak hangat atau paling tidak suhu air > 12° C. Ikan Teri akan terlihat memijah setidaknya berjarak 62 mil dari pantai, dekat dengan permukaan air.
 
Peran ikan Teri dalam proses rantai makanan kehidupan di laut adalah sebagai mangsa dari predator yang memiliki tubuh yang lebih besar, seperti: Tuna, Marlin, Mackerel dan Hiu. Sumber makanan bagi ikan teri sendiri adalah plankton yang umumnya terdapat di perairan lapisan paling atas. dari segi tingkah lakunya terhadap cahaya, ikan ini tergolong ke dalam hewan yang memiliki fototaksis positif (senang cahaya).

Nelayan di Indonesia menangkap ikan ini menggunakan jaring. Umumnya nelayan menggunakan petromak di atas perahu atau Bagan mereka untuk menarik perhatian Teri. Setelah Teri banyak berkumpul, kemudian barulah nelayan mengangkat jaring untuk menangkap teri. Ada pula kemungkinan Teri tidak sengaja tertangkap saat nelayan menggunakan hauling menggunakan drift net atau purse seine. Ikan Teri juga merupakan salah satu komoditas andalan perikanan Indonesia. Selain jumlahnya yang banyak terdapat di perairan kita, ikan ini juga sangat mudah untuk diolah. ataupun
Ikan Teri sangat populer diolah menjadi bahan panganan baik dalam bentuk kering, digoreng, diasap, diasinkan, dikalengkan atau bahkan digunakan dalam bahan saus pasta.
Di Indonesia, ikan ini sering diolah menjadi ikan asin ataupun ikan goreng. Selain itu, ikan ini juga sering digunakan untuk membuat kaldu ikan dan juga sebagai bahan penyedap pada sambal jawa. Di Korea, ikan ini dijadikan bahan dasar untuk membuat sup taupun mie sup tradisional Korea. 

Ikan yang di negara Italia dikenal dengan nama alici atau white anchovy ini juga dipakai oleh para koki di eropa untuk jadi bahan makanan lho…mulai dari topping pada pizza hingga hidangan ala Hotel bintang lima pun ada yang berbahan dasar Teri. Biasanya para koki menggunakan minyak ikan Teri untuk memberikan rasa yang lebih asin. Menurut informasi yang diperoleh dari Wikipedia, pada zaman Romawi, ikan Teri digunakan sebagai dasar untuk saus ikan yang difermentasi, dikenal dengan nama Garum. Ikan ini juga digunakan sebagai komponen utama bahan pembuat Saus Worcestershire.

Menurut HubPages.com, ikan Teri memiliki kandungan Asam Lemak Tak Jenuh Ganda yang sangat tinggi. Kandungan ini membantu untuk menurunkan tingkat kolesterol dan mengurangi resiko terkena serangan jantung. Selain itu, ikan Teri memiliki kandunga protein yang tinggi serta merupakan sumber vitamin E dan D serta mineral (kalsium dan selenium) yang baik. Ikan kecil seperti Teri, lebih baik daripada ikan – ikan yang besar, karena mengandung sedikit logam berat yang berbahaya bagi tubuh seperti merkuri, timah, cadmium, arsenik dan racun – racun lainnya.
Ada bahayanya juga apabila Anda mengonsumsi ikan Teri secara berlebihan.
Ikan Teri memiliki konsentrasi asam domoic tinggi, yang menyebabkan keracunan kerang amnesic pada manusia, mamalia laut, dan burung. Ikan Teri juga mengandung tingkat tinggi asam urat, yang dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai radang gout. Apabila Anda dicurigai terkena salah satu gejala di atas, maka penanganan secara medis pun harus ditempuh. 

Anda dapat memperoleh informasi tentang kandungan nutrisi ikan Teri secara lengkap disini.
Ada beberapa tips yang bisa ada praktekkan sebelum menyiapkan ikan Teri:
  • Bila Anda menggunakan ikan Teri dalam kaleng, ada baiknya untuk membilas dengan lembut dalam air dingin.
  • Jika Anda ingin ikan tidak terlalu terasa asin, rendam dalam air dingin selama 30 menit. Kemudian tiriskan dan biarkan kering sebelum dimasak.
OK…itu tadi sekilas informasi yang saya punya tentang Ikan Teri, semoga bermanfaat!
sumber: disarikan dari berbagai informasi
Ikan Teri ga akan basi
Ikan digoreng sama mpok Siti
Sedikit apapun informasi
Pasti akan tetap berarti
 
Top