Lepas dari pemeliharaan dalam kolam/bak pengipukan 2 minggu lamanya tadi, panjang burayak menjadi 2 - 3 cm dan bentuk tubuhnya langsing tetapi gesit. Kepalanya sudah tidak kelihatan lebih besar dari tubuhnya. Siap untuk dipindahkan ke dalam kolam tanah biasa di luar, tanpa atap. Kedalaman air 0,5 - 0,75 meter.
Kolam pembenihan ukurannya luas, dapat diatur sesuai dengan kehendak peternak. Dapat dipakai kolam pemeliharaan ikan yang biasa. Tanggul dan dasar kolam dari  pemeliharaan. Sebelum dipergunakan untuk memelihara benih lele dumbo, kolam dikeringkan, tanggul diperkuat, bocoran-bocoran ditutup, pintu air diperbaiki, hama yang muhgkin ada (ketam, belut, ulat dan sebagainya) diberantas. Tanah dasar kolam dikapur dengan dosis 1 kg/100 m2 untuk membunuh bibit penyakit dan
memperbaiki struktur tanah. Setelah dibiarkan 2 - 3 hari, lalu dipupuk dengan pupuk kandang (kotoran ayam atau kotoran kuda yang sudah kering) sebanyak 50 kg/100 m2. Lalu diairi macak-macak 3 - 5 hari agar terjadi demineralisasi pupuk itu. Barulah diairi menjadi 25 - 30 cm, tunggu 3 - 5 hari agar di kolam itu banyak tumbuh fitoplankton dan zooplankton. Ketika diairi itu sebaiknya ditebarkan juga Moina sebagai bibit sebanyak 100 ml, supaya di dalam kolam itu banyak terdapat pakan hidup yang cukup untuk benih lele.
Jika air kolam sudah berwarna sedikit kehijauan dan jika diperiksa dengan kaca pembesar banyak terdapat berbagai macam binatang renik (zooplankton), benih lele dumbo dari bak ipukan dapat dipindahkan ke dalam kolam itu. Lebih dahulu air di kolam itu ditambah menjadi sedalam 50 cm. Kepadatan benih 50 - 100 ekor/m2.
Selama dalam kolam itu tumbuh subur pakan alami, biasanya sampai 1 minggu awal penebaran benih, air tidak perlu dialirkan, supaya tidak ada air mengalir keluar yang akan menghanyutkan zooplankton yang tumbuh banyak itu. Biarkanlah benih lele itu memakan zooplankton, sambil diamati setiap waktu kalau-kalau ada hama atau gangguan lain.
Katak adalah binatang pengganggu yang mungkin memakan benih di kolam itu, karena itu harus segera dienyahkan !
Apabila terjadi hujan lebat, ada kemungkinan terjadi gangguan juga pada kolam benih lele, di mana planktonnya dapat mati, sehingga pakan alami menjadi kurang. Jika hari akan hujan maka harus diperiksa agar pintu air dipasang saringan sambil mengatur ketinggian air kolam agar tidak akan meluap jika turun hujan lebat.
Jika ternyata zooplankton berkurang karena hujan ataupun karena habis dimakan oleh benih lele, maka perlu diberi dedak halus (bekatul) sebanyak 2 - 3 kg/100 m2 . Bekatui itu dapat dimakan benih lele secara langsung dan sisanya akan menjadi pupuk pula bagi pertumbuhan zooplankton itu. Pemberian bekatui itu dua hari sekali saja.
Pemeliharaan benih itu perlu diteliti, diperiksa dengan cara mengambil sampel (contoh) sebanyak 5 - 10 ekor, taruhlah di dalam wadah dari gelas (backer glass) agar mudah melihatnya. Periksa apakah pertumbuhan benih merata ataukah perbedaan yang terkecil dan yang terbesar sangat nyata ? Kalau berbeda nyata, berarti kurang pakan ! Periksa dengan kaca pembesar (loupe), apakah benih itu badannya tidak ada yang rusak kena penyakit ? Kalau ada gejala kerusakan kulit, harus segera diobati !
Apabila terlihat gejala kurang pakan tadi, maka perlu dibuatkan pakan tambahan. Pakan tambahan dianjurkan mengandung banyak protein hewani, karena lele dumbo adalah pemakan ikan (karnivora). Campuran dari berbagai bahan dapat saja dibuat, tetapi salah satu ramuan yang cukup baik adalah : Cacahan daging ikan yang segar : 150 gram, bekatui : 25 gram, tepung kedelai : 75 gram, diaduk dengan sedikit air panas. Diaduk sampai kental sekali (dapat dibuat kepalan). Adonan itu yang beratnya ± 250 gram cukup untuk benih lele sebanyak 1.000 ekor, diberikan seiap hari. Atau banyaknya pakan diperkirakan 5 – 10 % berat seluruh benih yang dipelihara/hari.
Jika pada pemeriksaan ada ikan yang kena penyakit, maka hari itu kolam harus dikeringkan, benih dikumpulkan di dalam bak ipukan kembali dan diobati untuk beberapa hari. Memang menjadi sangat sibuk mengerjakannya, tetapi kalau tidak segera diobati, ada kemungkinan seluruh benih dapat mati  ! (Cara pengobatan dikemukakan dalam bab lain). Kolam pemeliharaan benih itu lalu harus dikeringkan, dikapur lagi dan dibiarkan kering untuk beberapa hari, supaya benih penyakitnya musnah. Sesudah 1 minggu baru dapat mulai dipupuk untuk dipergunakan lagi.
Pemeriksaan dengan pengambilan sampel itu harus serim, dilakukan, sebaiknya 2 - 3 hari sekali. Tujuannya agar jika ada penyakit segera dapat diberantas, dan jika kurang pakan, gejalanya segera dapat diketahui pula dan diberi pakan tambahan yang cukup. Pemeliharaan di kolam pembenihan itu lamanya 1  bulan. Setelah masa pemeliharaan ini berakhir,  benih  lele  yang  dihasilkan mencapai ukuran 5 - 8 cm dengan berat badan rata-rata 10 - 15 gram.
Benih lele ukuran ini dapat dijual kepada petani ikan yang membesarkannya menjadi ikan konsumsi. Sebagai benih, ukuran 5 - 8  cm itu cukup tahan diangkut ke tempat yang jauh, sedangkan harganya cukup menguntungkan bagi pengusaha pembenihan. Bagi pemelihara selanjutnya juga menguntungkan, karena benih ukuran 5 - 8 cm itu daya tahannya cukup tinggi terhadap penyakit, mudah penanganannya dan cepat pertumbuhannya serta mortalitas biasanya rendah.



 
Top