Ada cara lain lagi untuk memijahkan lele dumbo, yaitu teknik imbas atau sistem Cangkringan. Teknik ini tidak terlalu rumit pelaksanaannya dan tidak perlu mengorbankan ikan lain yang harus dibunuh untuk memperoleh hipofisanya. Pada prinsipnya dengan mengatur pasangan lele dumbo yang sudah matang telur dan matang sperma supaya ikut- ikutan memijah bila melihat jenis ikan lain, ikan mas misalnya, yang sedang memijah.
Ikan mas adalah jenis ikan yang dikenal gampang memijah bila sudah saatnya. Karena itu, ikan ini dijadikan anutan agar merangsang ikan lele dumbo untuk memijah. Tak hanya lele dumbo saja, jenis-jenis ikan lain yang sukar dipijahkan di Indonesia seperti ikan grass carp (koan) dan ikan jambal bangkok (Pangasius sp.), juga mau mengikuti pemijahan ikan mas secara imbas itu.
Jadi dasar teknik ini adalah "ikut-ikutan", atau dalam istilah yang lebih canggih : induksi atau imbas.
Mengapa pula disebut "sistem Cangkringan" ? Karena teknik pemijahan ini telah dilakukan pertama kali, dan sekarang sudah secara rutin, dipraktekkan di Balai Benin Ikan Cangkringan di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keberhasilan pemijahan lele dumbo dengan sistem imbas di Cangkringan itu berkat ketekunan mencoba-coba dari Pak Rabiman Taniprawiro, yang menjabat Kepala Balai Benih Ikan tersebut. Bahkan sistem imbas itu sudah dipraktekkan sejak awal dasawarsa 70 an terhadap berbagai jenis ikan lain yang tidak mudah dipijahkan seperti ikan grass carp (koan) dan jambal (lele) bangkok (Pangasius sutchi).

a.  Bak pemijahan
Dinding dan dasar kolam atau bak pemijahan system imbas, sebaiknya dari beton, supaya mudah dibersihkan. Airnya juga tidak cepat keruh. Ukuran bak harus cukup besar, yaitu panjang 5 - 10 m, lebar 3 - 5 m, dan dalam 1 - 1,25 m.
Bak itu diberi atap, agar terlindung dari panas matahari dan tidak terkena curah hujan.
Untuk mengairinya sebaiknya digunakan air yang sudah diendapkan. Air demikian cukup jernih serta memenuhi persyaratan umum untuk kehidupan ikan secara sehat. Pemasukan air ke dalam bak pemijahan diatur melalui pipa dengan kecepatan aliran 2 - 3 liter/detik.
Sebelum dipergunakan untuk memijahkan ikan, ba dibersihkan, lalu diisi air sedalam 60 - 80 cm. Pipa pelimpas harus diatur agar air dapat masuk dan mengalir keluar  melalui  pipa  pelimpas  itu  tanpa menyebabkan meluap. Dengan demikian kedalaman air tetap 70 - 80 cm.

b.  Happa dan kakaban
Happa yaitu kantong berbentuk empat persegi pan jang yang terbuat dari kain tipis, misalnya kain kelambu atau strimin. Sebaiknya happa terbuat dari bahan nilon agar awet,  tidak mudah robek, karena terendam dalam air.
Panjang happa 2 m, lebar 1 m, dan dalam 0,75 m. Ukuran tersebut cukup untuk memijahkan sepasang lele dumbo. Dapat juga dipergunakan happa berukuran 4 x 2 x 0,75m dan cukup untuk memijahkan 2 - 3 pasang lele dumbo.
Beberapa buah happa dapat dipasang di sepanjang sisi bak pemijahan sedemikian rupa sehingga  l/4 bagian bak pemijahan itu leluasa untuk arena memijahnya ikan Kakaban adalah tempat ikan mas  telumya. Kakaban terbuat dari ijuk yang diikat-ikat dan dijepit berderet-deret pada sebilah bambu. Kakaban dipasang terendam air di dalam bak pemijahan.  Di dalam happa juga ditaruh ijuk berupa serabut untuk melekatkan telur lele dumbo.

 
Top