Lele dumbo dan ikan mas yang hendak dipijahkan dipilih yang betul-betul sudah siap untuk memijah. Tanda anda induk lele yang matang gonada atau siap menetas diuraikan dalam Bab III butir 4 hukum. namun demikian, untuk mengenalnya secara tepat dan di Perlukan keterampilan dan latihan mengenal bagi orang yang menanganinya.
Bila salah pengenalan maka lele tidak akan dapat memijah alias gagal bagi petani, terutama teknisi Balai Benih Ikan yang dah biasa, pemijahan sistem Cangkringan ini 75 % selalu berhasil.
Bila salah pengenalan maka lele tidak akan dapat memijah alias gagal bagi petani, terutama teknisi Balai Benih Ikan yang dah biasa, pemijahan sistem Cangkringan ini 75 % selalu berhasil.
d. Proses pemijahan
Pada hari hendak memijahkan, di pagi hari induk-induk ikan mas yang siap memijah dipilih sebanyak sepasang atau dua pasang. Dipilih pula induk-induk lele dumbo yang hendak dipijahkan. Lewat tengah hari, induk ikan mas dilepas ke dalam bak pemijahan yang sudah dipersiapkan tadi. Ikan mas ditempatkan di luar happa. Sedangkan pasangan lele dumbo yang hendak memijah itu ditempatkan di dalam happa.
Air yang jernih terus-menerus dialirkan masuk dan keluar dari ke dalam bak pemijahan sehingga air tetap segar.
Ikan mas kemudian terlihat aktif berkejar-kejaran dan biasanya malam harinya memijah. Telur-telumya yang telah terbuahi menempel pada kakaban. Sementara ikan mas memijah, biasanya pasangan lele dumbo di dalam happa meniru memijah pula, dan telur yang dibuahi akan menempel pada serabut-serabut ijuk yang ada di dalam happa tadi.
Keesokan harinya, induk-induk ikan mas maupun lele dumbo yang telah memijah itu akan diam pada sudut-sudut kolam dan happa. Perlahan-lahan dan tidak mengejutkan, induk lele dumbo dan ikan mas itu ditangkap dan dipindahkan ke kolam pemeliharaan.
Selanjutnya, bak pemijahan dipasangi aerator yang cukup kuat, agar telur-telur yang dihasilkan tadi dapat menetas dengan sempurna. Setelah 24 jam sampai 48 jam telur mulai menetas, terlihatlah burayak ikan mas maupun lele dumbo bergerak-gerak lemah di antara serabut-serabut ijuk. Maka dengan sekali proses pemijahan, petani dapat menghasilkan benih ikan mas dan benih lele dumbo.
e. Perawatan burayak
Ada kemungkinan timbul gangguan jamur pada telur-telur yang sedang ditetaskan. Peternak harus mengamati telur-telur yang melekat pada serabut-serabut ijuk dengan cermat. Bila ada telur yang tampak berwarna putih karena mati atau tak terbuahi, sebelum ditumbuhi jamur, telur yang mati itu harus segera dibuang. Harus dilakukan dengan cermat memang!
Untuk mencegah serangan jamur, telur direndam dalam larutan Malachyte green 2 - 3 ppm selama 1 jam.
Caranya, dengan menggunakan bak penetasan telur seperti pada Gambar 18. Bak 1 diisi air bersih, lalu ke dalamnya dilarutkan 2 - 3 gram serbuk Malachyte green. Setelah larutan merata, serabut-serabut berikut telur-telur lele dumbo yang melekat dipindahkan dari happa pemijahan ke dalam bak penetasan tersebut. Telur biarkan terendam selama 1 jam, sambil diaerasi. Setelah 1 jam air bersih dialirkan perlahan-lahan ke dalam bak sehingga larutan menjadi semakin encer, sementara terjadi air masuk dan keluar dari bak ke bak itu. Selanjutnya telur-telur akan menetas setelah 24 jam sampai 48 jam kemudian. Ketika baru menetas sampai umur 3 - 5 hari burayak tak perlu diberi pakan, karena masih menyerap kuning telurnya sendiri.
Pada hari kelima, burayak dipindahkan ke dalam kolam ipukan, seperti diuraikan dalam butir 7 (Bak dan kolam ipukan).
Lanjut:
1. Mengenal ikan lele2. Budidaya ikan lele
3. Tehnik pembenihan lele
4. Tehnik pembesaran ikan lele
5. Pembibitan mengambil dan mempersiapkan
6. Pembibitan lele dumbo
7. Lele dumbo
8. Pemijahan tehnik imbas sistim cangkringan
9. Pemilihan induk proses pemijahan dan perawatan
10. Pemeliharaan benih lele
11. Pembesaran lele dumbo
12. Penyakit dan pemberantasan pada lele dumbo