Setelah roh manusia diciptakan Allah, semua dikumpulkan di alam roh. Saat itu semua telah mengenal-Nya dan bersaksi bahwa Allahlah Tuhan yang Esa. Namun setelah lahir bersama jazad kasar, sebagian besar lupa dan tidak mengenalNya lagi. Oleh karena itu perlu mengenalNya kembali. Mengenal seseorang boleh hanya sebatas wajah dan ciri fisik, namun apabila mau lebih akrab tidak cukup dengan kedua hal itu saja.
Orangtua terhadap anaknya, anak terhadap saudaranya, saudara ayah dan ibunya, atasan kepada bawahan dan sejenisnya harus benar-benar saling mengenalnya. Orangtua bergaul, mengamati, mempelajari karakter anak-anaknya. Oleh karena itu Informasi tentang anak lebih akurat apabila dari orangtuanya atau orang yang lebih dekat dengannya dibandingkan dari orang yang baru mengenalnya. Itulah sebabnya ketika sekolah ingin mengetahui karakter anak, yang dilakukan adalah wawancara dengan orangtuanya.
Bagaimanakah manusia bisa mengenal kembali Allah, apabila ia telah lupa kepadaNya ?
Ada tahapan yang dapat dilakukan agar benar-benar mengenal Allah Tuhan yang menciptakan seluruh makhluk.

1. Mengenal Nama-Nya
Ketika seseorang ingin kenal yang pertama kali ditanyakan adalah namanya. Demikian juga ketika seseorang berkenalan di acara-acara, yang pertama kali diutarakan adalah namanya. Dalam kehidupan sehari-hari kadang seseorang dipanggil dengan beberapa nama. Sebagai contoh anak yang bernama Fikri Ahmad Rafany bisa disebut Fikri, Ahmad atau Rafany. Kadang dipanggil dengan status dan jabatannya seperti istri, suami, mas, mba, Ayah, Bapak, Abi, ibu, adik, kakak, direktur, pengawas dan sejenis nya. Sering juga dengan sifat, karakter atau keadaannya, seperti : Pemarah, (karena mudah marah), baik hati (karena suka memberi atau tidak menyakiti hati orang lain), Si Pirang, si Kriting (karena warna atau keadaan rambutnya), si Kaya ( memiliki banyak harta/kekayaan ), demikian seterusnya. Orangnya satu hanya sebutan namanya bisa lebih dari satu. Nabi Muhammad SAW kadang dipanggil Rasulallah atau Al Amien .
Nama Tuhan manusia adalah “Allah“ dengan 99 Asmaul Husna. Allah Esa dan memiliki nama-nama sesuai dengan segala ke-mahaanNya.
Sabda Nabi : Dari Abu Hurairah Beliau berkata : Bersabdalah Rasulallah SAW “ bahwasanya Tuhan Allah mempunyai 99 nama; barang siapa memahami seluruhnya akan dimasukkan ke dalam surga ( HR.Tirmidzi )

Nama-nama tersebut adalah : 1. Allah ; 2.Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih ) ; 3. Ar-Rahiim (Yang Maha Penyayang); 4. Al- Malik ( Maha Raja), 5. Al- Quddus, (Yang Maha Suci), 6. As-Salam (Maha Penyelamat), 7.Al-Mukmin ( Maha Pemberi keamanan kepada HambaNYA), 8. Al-Muhaimin (Yang Maha Pemelihara), 9. Al-Aziz (Yang Maha Kuasa), 10.Al-Jabbar (Yang Maha Perkasa), 11.Al- Mutakabbir(Pemilik segala Keagungan), 12.Al-Khaliq (Maha Pencipta), 13. Al-Baari’u (Yang Menja-dikan Segala sesuatu), 14. Al- Mushawwir (Yang Membentuk Makhluk), 15. Al-Ghaffar (Yang Maha Pengampun), 16.Al-Qahhar (Yang Maha Perkasa), 17. Al-Wahhaab(Maha Pemberi Petunjuk), 18.Ar-Razzaaq (Pemberi Rizki), 19.Al-Fattaah (Pembuka Pintu Rahmat), 20.Al-Aliim, (Yang Maha Mengetahui), 21. Al-Qaabidh(Yang Menyempitkan), 22.Al-Baasith ( Yang Melapangkan), 23.Al-Khaafidz ( Yang menurunkan/ merendahkan), 24.Ar-Raafi’( Yang Meninggikan), 25.Al-Mui’izz ( Yang Memberi Kemuliaan), 26.Al-Mudzil ( Yang Memberi Kehinaan), 27.As-Samii’(Yang Maha Mendengar), 28.Al-Basyir(Yang Naha Mendengar), 29.Al- Hakam(Yang Menetapkan Hukum), 30.Al- ‘Adlu(Yang Maha Adil), 31. Al-Lathiif ( Yang Maha Lemah Lembut), 32.Al- Kabiir(Yang Maha Mengetahui Hal-hal yang tersembunyi), 33.Al-Haliim (Yang Maha Penyantun), 34.Al-Adzhim(Yang Maha Agung), 35.Al- Ghafuur(Yang Maha Pengampun), 36. As-Syukuur(Yang Maha Pembalas Jasa), 37.Al-Aliyy(Yang Maha Tinggi), 38.Al-Kabiir(Yang Maha Besar), 39.Al-Hafiizh(Yang Maha Memelihara), 40.Al- Muqiit, (Yang Maha Pemberi Makanan), 41.Al- Hasiib(Yang Maha Memperhitungkan), 42.Al- Jaliil (Yang Memiliki Sifat-sifat Amat Mulia), 43.Al-Kariim(Yang Maha Mulia), 44.Ar-Raqiib( Yang Mengamati), 45.Al-Mujiib ( Yang Mengabulkan Doa), 46.Al-Waasi(Yang Maha Luas), 47.Al-Hakiim(Yang Maha Bijaksan), 48.Al-Waduud(Yang Maha Mencintai), 49.Al-Majiid ( Yang Maha Mulia / Yang Maha Terhormat) , 50.Al-Baa’its ( Yang Membangkitkan Kembali), 51.As-Syahiid ( Yang Maha Menyaksikan), 52.Al- Haqq ( Yang Maha Benar ) , 53.Al-Wakiil ( Yang Melaksnakan Semua Urusan MakhlukNya) , 54.Al-Qowiyy ( Yang Maha Kuat ), 55.Al-Matiin ( Yang Maha Sempurna KekuatanNya), 56.Al-Waliyy ( Yang Maha Pelindung), 57.Al-Hamiid (Yang Berhak Dipuji ), 58.Al-Muhshii ( Yang Memperhitungkan setiap Amal ), 59.Al-Mub’diu ( Yang Memulai ), 60.Al-Muiid (Yang Mengulangi Kejadian ) , 61.Al-Muhyii ( Yang Memberikan Kehidupan ), 62.Al- Mumiit ( Yang Mematikan ) , 63.Al-Hayyu ( Yang Hidup ) 64.Al-Qayyuum (Yang Mengurus semua Perkara Makhluk-Nya) , 65.Al-Waajid ( Yang Mendapatkan Apa saja Yang DikehendakiNYa ), 66.Al-Maajid ( Yang Maha Agung ) 67.Al-Waahid ( Yang Maha Esa ), 68.Ash-Shamad ( Yang Dituju /Tempat Memohon) , 69.Al-Qaadir ( Yang Maha Kuasa ), 70.Al-Muqtadir (Yang Memegang Kekuasaan ), 71. Al-Muqoddim ( Yang Mendahulukan) 72.Al-Muakhkhir ( Yang Mengakhirkan ) , 73.Al-Awwal ( Yang Tidak Ber-permulaan ), 74.Al-Aakhir ( Yang Tidak Berkesudahan ), 75. Azh-Zhahir ( Yang Amat Nyata dengan Tanda-tandaNYa ), 76.Al-Baatin ( Yang Ghaib/ Tersembunyi DzatNya ) ,77.Al-Waalii ( Yang Menguasai Segala Urusan ) 78.Al-Muta’aalii (Yang Maha Tinggi dan Bersih dari Segala Kekurangan ) 79. Al-Barru ( Yang Amat Baik KebaikanNYa ) , 80.At- Tawwab (Yang Menerima Taubat ), 81.Al-Muntaqim ( Yang Menghukum Siapa yang Patut Dihukum ) , 82.Al-Afuww ( Yang Memberi Maaf siapa yang Dimaafkan ) , 83.Ar-Ra’uuf ( Yang Maha Besar Kasih SayangNYa ) , 84.Al-Malik ( Yang Maha Diraja ) , 85.Al-Jalal ( Yang Memiliki Segala Kebesaran dan Kemuliaan ) ,86. Al- Muqsith ( Yang selalu Adil Dalam Menghukum, Yang Memperhatikan Makhluk Yang Teraniaya ) , 87.Al-Jaami’ ( Yang Meng-himpun Makhluk Pada Hari Kiamat ) , 88.Al-Ghaniyy ( Yang Maha Kaya ) 89.Al-Mughnii ( Yang Menjadikan Kaya ) , 90.Al-Maani’ ( Yang Mencegah / Melarang ) , 91.Adh-Dhaar ( Yang Memberikan Mudharat ), 92.An-Naafi’( Yang Memberikan Manfaat ) , 93.An-Nuur ( Yang Mem-berikan Cahaya ) , 94.Al-Haadii ( Yang Memberikan Petunjuk ) , 95.Al-Badii’ ( Yang Mengadakan Sesuatu ) ,96 Al-Baaqii ( Yang Kekal Selama-lamanya ) , 97.Al-Waarist ( Yang Tetap Ada ketika Semuanya Musnah ) 98.Ar-Rasyid ( Yang Maha Cerdik Pandai ) , 99.Ash-Shabuur ( Yang Tidak Terburu-buru ) ( HR. Tirmidzi )

Firman Allah :
Dan Allah memiliki nama-nama yang baik (asma-ul husna) , maka ber mohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggal kanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. ( QS. Al A’raf ( 7 ) : 180 )
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) ( QS. Al Isro ( 17) : 110 )

2. Memahami apa yang difirmankan-Nya
Setelah mengenal nama dengan arti dan maksud nama-nama tersebut, lalu mempercayai apa saja yang difirmankanNya. Ketika kepercayaan kita belum penuh terhadap seseorang, maka tidak semua yang dikatakan orang itu dipercayai, namun ketika kita mengenal betul orang tersebut jujur -tidak pernah bohong, maka kita akan percaya dengan apa saja yang ia katakan. Demikian pula terhadap Allah, ketika kita telah mengenal betul Allah, maka tidak ada jalan lain kecuali mengikuti dan percaya dengan apa yang firman kan Nya.
Al Qur’an adalah firman-firmanNya sebagaimana diutarakan Nya :
Sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),( QS.At Takwiir 19 )
Sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil, ( QS. At Thoriq 13 )
Firman Allah bentuknya bukan hanya yang tertulis dalam Al Qur’an , namun juga firman Allah yang tergelar di Alam semesta Ciptaan-Nya.


3. Mengetahui apa yang disukai dan dibenci-Nya
Pada tahap yang lebih jauh, sesorang akan mengetahui kesukaannya, apakah makanan / minuman, binatang piaraan, warna / model pakaian, hobby dan lainnya. Demikian pula apa saja yang tidak disukainya. Pendek kata semua diketahuinya hingga rinci sekali. Tak ubahnya dengan mengenal Allah, kita harus mengetahui apa saja, siapa saja yang dicintai dan dibenci Allah.
Berikut adalah siapa dan apa saja yang disukai dan dibendci Allah.
Orang-orang yang dicintai Allah :
a. Orang-orang yang berbuat baik
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bebruat baik “ QS Al Baqoroh (2 ) : 195
Ayat lain yang menyebutkan adalah :QS. 3 : 134 dan 148 ; QS. 13 : 93
b. Orang-orang yang taqwa
Maka sesungghnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa
( QS. 3 : 76 ), disebutkan juga dalam QS.9 : 108
c. Orang-orang yang Adil
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. ( QS.5: 42 ), disebutkan juga dalam Qs. 49: 9 dan QS.60 : 8
d. Orang-orang yang tawakkal
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ( QS.3 : 159 )
e. Orang-orang yang sabar
Allah menyukai orang-orang yang sabar. ( QS. 3 : 146 )
f. Orang-orang yang bertaubat dan bersih
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat ( menbersihkan keimanan, hati/jiwa dan dosa-dosa ) dan menyukai orang-orang yang mensucikan ( membersihkan badan, pakaian, rumah dan lingkungan ) diri.
( QS.2 : 222 ) FirmanNya lagi : Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih. ( QS.9 : 108 )

Berdasarkan hadist Nabi orang yang disukai Allah diantaranya adalah Orang yang teliti dan tekun; selalu memberikan bantuan kepada orang lain yang mendapat musibah; lemah lembut; peramah; taat ; memiliki pekerjaan; rendah hati; selalu mengulang-ulang doanya; melaksanakan ibadah fardhu dan menggunakan keringanan-keringanan yang diberikan Allah; mensyukuri nikmat; fanatik terhadap keyakinannya; toleran; penyantun; sopan /penyantun; tidak mandul; mengutamakan hal-hal penting ( memprioritaskan yang utama); mencintai anaknya; berakhlak tinggi/luhur; kuat imannya; pemaaf; konsisten; suka memberi nasehat; suka berbuat kebajikan; penguasa yang adil; memiliki nama yang baik; shalat, berbakti kepada orangtua dan jihad; selalu dzikir kepada Allah; suka menolong sesamanya; menyenangkan orang lain; tidak lancang berbicara; mendasarkan perbuatannya kepada Allah; ucapannya selalu baik; memiliki ketrampilan; memberikan bantuan belajar; tidak menyekutukan Allah; berpegang teguh pada agama ( tali ) Allah, mudah dalam jual beli dan pembayarannya, orang mukmin yang kuat, bersih hati, badan dan lingkungannya.

Sedangkan amal dan hal lain yang disukai Allah adalah :
a. Amal yang dikerjakan secara konsisten
Amal yang paling disenangi Allah, ialah amal yang terus-menerus diker-jakan walaupun sedikit ( HR. Bukhori dan Muslim )
b. Sholat di awal waktu
Pekerjaan yang sangat disukai Allah, ialah mengerjakan sholat pada waktu ( awal waktu )nya, sesudah itu berbakti kepada ibu bapak, se-sudah itu berjihad menegakkan agama Allah ( HR. Bukhori )
Dalam Hadist lain ditegaskan :
Seutama-utama amal adalah sholat pada awal waktunya ( HR. Baihaqy )
c. Masjid /Tempat bersujud
Tempat yang lebih dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan yang lebih dibencinya ialah pasar-pasarnya.
d. Pemuda yang taat
Sesungguhnya Allah menyukai Pemuda yang menghabiskan massa mudanya dengan taat berbakti kepada Allah ( Hadist Qudsi )
e. Teliti dan rapih

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang apabila mengerjakan sesuatu pekerjaan, melaksanakannya dengan teliti dan rapih ( Hadist Qudsi)

Orang-orang yang dibenci Allah :
a. Orang-orang yang ingkar ( kafir )
Maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir. (QS.3 :32), disebutkan juga dalam QS. 30 : 45
b. Orang-orang yang sombong dan membanggakan diri
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggabanggakan diri, (QS.4 : 36), disebutkan juga dalam QS. 30 : 45
c. Orang-orang yang membuat kerusakan
Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.
( QS.5 :64 ) , disebutkan juga dalam QS. 28 : 77
d. Orang-orang yang melampui batas atau berlebihan
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. ( QS.5 : 87 ),disebutkan juga dalam QS. 6 : 141 dan QS.7 : 31
e. Orang-orang yang dholim
Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, ( QS.3 : 140 ), disebutkan juga dalam QS. 42 : 40
f. Orang-orang yang berkhianat dan ingkar nikmat
Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari ni`mat. ( QS. 22 : 38 )

4. Membaca/mengamati Hasil Karya atau CiptaanNya
Kita tahu lebih dalam tentang seorang tokoh, apabila bisa mengatahui karya-karyanya. Misal Apasaja judulnya, apa isinya setiap judul, berapa jumlah halaman, apa warna sampul buku setiap judul, berapa judul buku karangannya dan seterusnya. Adakah karya lain selain bentuk buku, seperti karya seni kaligrafi, lukis, atau lainnya. Makin banyak karya-karya yang dikenalnya berarti makin mengenal tokoh tersebut, sehingga lebih tahu karakter Sang penulis atau pembuat karya tersebut.
Allah serba maha, menciptakan alam semesta dengan firmanNya yang selalu dapat dibaca, dikaji dan difahami. Semakin difahami dan difikirkan ciptaan-Nya akan makin kagum akan kebesaran Allah dan makin memantapkan keimanan seseorang kepadaNYa.
Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. QS. 13 : 16
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? ( QS. 67 : 3 )

5. Meyakini dan Patuh pada Nasehatnya atau Petunjuknya
Pada tahap yang paling tinggi adalah mengagumi dan cinta kepadaNya. Ketika orang yang benar-benar dikenal karakter, kemampuan dan integritasnya, maka kita akan minta nasehat, memperhatikan apa yang dikatakannya.
Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu ( QS.2 : 2-4 )
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. ( QS.2 : 120 )
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
( QS.2 : 185)
Setelah benar-benar mengenal Allahl, maka seseorang akan selalu ingin dekat dengan-Nya dan tumbuh rasa cinta kepada-Nya. Oleh karena itu pengantar saat perkenalan sering diucapkan tak kenal maka tak cinta, tak cinta maka tak sayang.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, nisca-ya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengam-pun lagi Maha Penyayang.( QS. 3 : 31 )
Wujud dari seseorang benar-benar mengenal Allah adalah sering membaca dan memahami firman-firmanNya, memahami dan memikirkan ciptaan-Nya, menjalankan perintah ( apa yang dicintai-Nya ) serta menjauhi apa yang dilarang ( dibenci) Nya.
 

 
Top