ALHAMDULILLAH rabbil alamin, Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah shollallahu alaihi wasalam wa alaa aalihi wa ashhabihi, ammaba’du.

Akhir-akhir ini kekerasan dan terorisme distigmakan/dicapkan oleh kelompok negara barat kepada Islam. Padahal sebaliknya Islam mengagungkan akhlaqul karimah (budi pekerti yang baik) yang menjadi ajaran secara universal yang berlaku di mana saja dan sepanjang zaman mulai zaman kenabian sampai dengan zaman akhir.

Mengamalkan akhlaqul karimah merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT, secara horizontal kepada sesama manusia, lingkungan masyarakat, bangsa dan negara (ibadah ghairu mahdhah).
Siapakah objek akhlaqul karimah? Objeknya adalah seluruh lapisan masyarakat baik kelembagaan maupun perorangan, pejabat maupun masyarakat biasa, keluarga dan bukan keluarga, kalangan muslim dan non muslim, lingkungan, alam semesta dan semua yang berinteraksi sosial dengan kita.

Melakukan akhlaqul karimah bukan sekadar mengikuti aturan agama, tetapi juga menetapi aturan perundangan dan norma etika yang berlaku dalam masyarakat. Tolok ukur baik dalam berakhlaqul karimah adalah baik secara aturan dan sikap menurut:

lAgama (Allah dan Rasul)
l Aturan perundangan yang berlaku
l  Norma dan etika yang berlaku di masyarakat.
Seiring dengan kemajuan zaman, khususnya terkait globalisasi telah terjadi pergeseran nilai-nilai budi pekerti di masyarakat. Sesuatu sikap/perbuatan yang tadinya dipandang tabu seperti berpakaian seronok (seksi). Karena dampak globalisasi telah menjadi sesuatu yang biasa, yang tadinya dipandang hal yang memalukan seperti kawin di luar nikah.

Akan tetapi kita sebagai orang yang beriman harus memahami bahwa akhlaqul karimah bukanlah kultur yang bisa berubah karena kondisi, waktu dan tempat. Akhlaqul karimah harus dipandang dan dipahami sebagai ibadah yang menjadi perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya engkau (Muhammad) berbudi pekerti yang luhur.” (QS Al-Qalam 4). Lebih tegas lagi Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan budi pekerti/akhlaq, sebagaimana diriwayatkan dari Rasulullah yang maknanya: “Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.” (HR Baihaqi).

Bahkan seorang muslim dinilai tidaklah menjadi muslim yang sempurna jika dia tidak berakhlaqul karimah. Sebagaimana dalam hadist Nabi SAW: “Dan berbuat baiklah pada orang yang menjadi tetanggamu, maka jadilah engkau orang Islam yang sempurna.” (HR Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

Orang beriman yang memiliki akhlaqul karimah mendapat kedudukan derajat yang mulia baik di kalangan manusia maupun di sisi-Nya, demikian diterangkan dalam hadist yang artinya: “Sesungguhnya orang beriman dengan budi pekertinya yang baik akan menyamai derajat orang yang ahli puasa sunah lagi ahli shalat malam.” (HR Abu Daud).

Nabi SAW bersabda lagi: “Sesungguhnya kalian yang paling aku (Nabi) senangi dan yang paling dekat tempat duduknya denganku di hari kiamat adalah kalian yang bagus budi pekertinya.” (HR At-Turmudzi).

Praktik akhlaqul karimah harus diawali dengan memahamkan diri sendiri bahwa:
l Apabila kita tidak senang diperlakukan tidak baik maka orang lain pada hakikatnya juga tidak senang diperlakukan tidak baik. Bila diri kita merasa senang dihormati maka orang lain juga senang hal yang serupa dengan diri kita sendiri.
lTidak mungkin kita memaksakan kehendak kita agar orang lain mengikutinya sebagaimana tidak mungkinnya kehendak orang lain dipaksakan pada diri kita.

lBerprilaku yang baik (akhlaqul karimah) ataupun berprilaku jelek yang diperbuat secara individu harus dipahami bahwa prilaku tersebut membawa dampak pada lingkungan sosial atau kelompoknya.
Penerapan akhlaqul karimah pada diri sendiri tidaklah mudah, harus dilatih terus menerus karena di situ ada pengendalian hawa nafsu. Di antara keluarga perlu pula dikembangkan sikap akhlaqul karimah yaitu saling menghormati kepentingan masing-masing anggota keluarga. Akhlaqul karimah yang dilaksanakan pada level keluarga akan memberikan dampak sebagai berikut:
lMerupakan proses pembelajaran dan pembiasaan pada seluruh anggota keluarga untuk selalu berkhlaqul karimah, sehingga pada tataran yang lebih luas terhadap tetangga, di lingkungan masyarakat menjadi kebiasaan/tabiat yang dengan sendirinya akan dipraktikkan.
lKehidupan keluarga akan menjadi damai, nyaman dan harmonis bagaikan hidup di surga.
l Akan menjadi teladan bagi masyarakat di sekitarnya dan akhirnya mulia di sisi Allah SWT.

Beberapa contoh akhlaqul karimah anak kepada orang tua:
l Bertutur kata dengan bahasa yang halus.
lMohon ijin ketika akan bepergian dan pamitan dengan mencium tangan serta memohon doa mereka. 
l Bila disuruh segera melaksanakan, selama tidak maksiat.
l Bila dinasehati, anak mendengarkan dengan baik dan tidak memotong pembicaraan.
l Bila berbicara supaya dengan nada yang rendah dari orang tua/ tidak membentak atau mengeluarkan kalimat yang kasar.
lSenang membantu pekerjaan orang tua di rumah.
lMendahulukan kepentingan/perintah orang tuanya dari pada kepentingan diri sendiri.
lMerawat orang tuanya ketika sakit.

Sedangkan contoh akhlaqul karimah orang tua terhadap anaknya antara lain selalu mendoakan yang baik kepada anak-anaknya, dapat mendidik anaknya dengan baik dan benar, memperhatikan kebutuhan anaknya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani, dapat berbuat adil, baik yang bersifat materi maupun perhatian dan kasih sayang kepada anak-nya dan tidak mudah membentak dan melaknatnya.

Bagaimana dengan masyarakat? Berikut beberapa contoh akhlaqul karimah di masyarakat:
lApabila bertemu dengan tetangga menyapanya
lApabila melewati sekelompok masyarakat menyapa dengan sopan dan permisi
lMelayat warga yang meninggal dan memberikan sumbangan
l Membantu dan menjenguk warga yang sakit
l Memberikan sumbangan untuk pembangunan/perbaikan rumah ibadah, pos kamling, jalan, jembatan dan lainnya yang bersifat kepentingan umum.
lIkut serta dalam kegiatan gotong royong/kerja bakti
lMembantu warga yang terkena musibah
l Bila memiliki rezeki yang lebih memberikan santunan kepada tetangga yang memerlukan.
Sementara contoh penerapan akhlaqul karimah dalam berbangsa dan bernegara, di antaranya menyepakati dan mendukung sepenuhnya untuk tetap tegaknya NKRI, rela berkorban untuk tetap utuhnya NKRI dan menghormati, menjunjung tinggi serta tidak mencela lambang-lambang kebesaran negara.
 
Top