Kenapa sabar menjadi sangat sulit untuk sebagian besar manusia? Sebab memang ada beberapa hal yang kita belum lakukan.
Pertama, memahami tabiat dunia. Dunia ini semua dipergilirkan. Tidak ada yang senang selamanya, derita selamanya. Ada masa-masa di mana kita tertawa. Ada masa kita menangis. Sebab ini dunia yang tidak sempurna untuk diharapkan. Allah berfirman, "... Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) ..." (Q.s. Ali Imron [3]: 140).
Kedua, menumbuhkan keyakinan bahwa suatu hari nanti, seluruh amal kita akan dibalas dengan sebaik-baiknya oleh Allah Swt. Bahwa Allah menyediakan surga untuk mengganjar semua amal baik yang ditujukan untukNya. Yang dibeli dengan jerih payah dan sakit kita. Pengorbanan dan niat kita.

Ketiga, mengerti kenapa semua ini ada. Tujuan penciptaan manusia. Bahwa semua ini titipan dan kelak kan dipertanggungjawabkan. Bahwa hal-hal yang kita lihat-dengar-rasakan di dunia ini, semuanya adalah ujian. Siapa yang pantas mendapat kebaikan abadi atau siksa yang pedih. "Dan Aku," Allah berkata, "tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" (Q.s. Adz-Dzariyat [51]: 56).
Keempat, percaya bahwa Allah menjadikan jalan keluar untuk setiap masalah. Bahwa manusia diuji tidak melebihi kekuatannya. "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" (Q.s. Al-Baqarah [2]: 286).
Kelima, memilih teman-teman yang mengingatkan ketika salah dan menuntun dalam kebenaran. Teman-teman yang berjiwa sabar. Karena sesungguhnya teman itu berpengaruh dan dipengaruhi. Kita bisa salah dan benar karena bujukan teman. Karena ajakan teman. Oleh sebab itu, carilah orang-orang yang kita butuhkan, bukan hanya "ingin" kita jadikan teman. Simak kisah pilu teman-teman yang bertengkar, padahal mereka dahulu karib di dunia. "Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa" (Q.s. Az-Zukhruf [43]: 67). Na'dzubillah!
Keenam, melihat musibah atau masalah orang lain. Karena yang menimpa kita belum tentu lebih berat dari yang menimpa orang lain. Cobalah keajaiban sudut pandang. Berjalanlah ke kolong-kolong jembatan. Atau pinggir-pinggir jalan kala malam. Di mana orang tidur tanpa rumah. Baju kumal-perut kelaparan. Apakah kita sanggup bila diuji macam demikian?

Terakhir,  selalu percaya: Allah bersama orang-orang yang sabar. Kebersamaan dalam kasih sayang dan pembelaanNya. Namun, syarat pertolongan ini adalah keimanan. Shalat dan amal salih lainnya. Banyak dari kita malah semakin jauh dari Allah ketika didera ujian. Padahal, Allah sudah berjanji menolong bila kita mendekat padaNya. Allah berkata, "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (Q.s. Al-Baqarah [2]: 153). 

Semoga kita dijadikanNya orang-orang yang bersabar. Allahu a'lam....
 
 
Top