Apa Sih Sebenarnya Yang Terbaik Untuk Kita
Sebagai manusia, kita memang harus selalu berikhtiar dengan sebaik mungkin demi pencapaian hasil yang maksimal. Disamping berikhtiar, kita pun senantiasa berdoa kepada Allah untuk diberi kelancaran dan kebaikan dalam setiap usaha kita.

Satu pertanyaan penting, “Anda percaya dan yakin ngga, bahwa doa Anda akan dikabulkan oleh Allah?”. Saya yakin Anda juga berdoa kepada Allah untuk minta diberikan yang terbaik, betul? Itu dia masalahnya. Kalau hal ini Anda benar-benar pahami, saya kira tidak akan ada keluhan lagi. Terus berusaha dan belajar untuk meningkatkan kualitas usaha. Karena Anda yakin, DOA SAYA PASTI DIKABULKAN, hanya saja ALLAH TAHU WAKTU TERBAIK UNTUK MENGABULKAN DOA SAYA itu kapan.


Ada sebuah cerita yang mungkin bisa menjadi sebuah analogi yang mirip dengan kehidupan kita.
Apakah saat ini Anda sudah memiliki anak? Kira-kira usianya 7-10 tahun lah (SD). Kalau belum dibayangkan saja.


Katakanlah Anda adalah orang sukses yang sudah memiliki segalanya. Harta melimpah dan bisnis semuanya berjalan dengan baik, sehingga andai Anda membuang 5 M ke jalan pun masih tidak ada artinya, saking kayanya Anda.

Pada suatu pagi, anak Anda (masih SD) yang sangat disayangi datang kepada Anda dengan muka manja dan mengharapkan sesuatu. Dia mengiba meminta uang saku kepada Anda. Tapi uang saku yang diminta ternyata tidak seperti biasanya. Mulai sekarang ia meminta uang saku sebesar 10 juta / hari. Saya yakin buat Anda membuang uang segitu tidak masalah. Tapi pertanyaannya adalah, “Kira-kira, Anda bakal kasih uang itu apa tidak? Atau Anda bakal kasih jika umur anak Anda sudah sepantasnya untuk mendapatkan uang saku 10 juta / hari?”

Saya yakin sesayang apapun Anda pada anak, uang 10 juta / hari tersebut tidak akan Anda berikan. Kenapa? Anda tentu berpikir bahwa anak sekecil itu, belum pantas memiliki uang jajan sebanyak 10 juta (walau Anda mampu memberikannya). Belum waktunya, itu kata Anda. Mungkin kalau sedikit lebih besar, kuliah misalnya, 10 juta tersebut akan Anda berikan padanya.

Nah seperti itulah Allah. Kalau kita sudah berusaha maksimal, berdoa, dsb, belum juga diberi, maka itu artinya belum tepat waktunya bagi kita untuk menerima berkat dan rahmat melimpah (kesuksesan) dari Allah. Selalu ada alasan yang baik di balik itu semua. Sayangnya kita tidak pernah tahu. Namun, jika memang Anda beriman dan yakin semestinya Anda percaya bahwa Allah tahu apa yang terbaik untuk kita.

Ingat rekan-rekan, jangan sekali-kali “meragukan Allah” dengan mengatakan, “Kok doaku ngga terkabul? Kan udah berusaha dan berdoa mati-matian. Ini bener ngga sih” Kalau itu Anda lakukan, bagaimana Dia akan mengabulkannya? Bukankah di Al-Qur’an juga ada ayat yang berbunyi, “…Aku adalah sesuai prasangka hambaKu…”. Jadi kalau jalan yang Anda lakukan sudah benar dan Anda sudah berusaha maksimal ya sudah… pasrahkan saja selebihnya.

Seringkali ketika kita sedang mengusahakan sesuatu, sikap tidak sabar selalu menyelimuti diri. Kita sering terbawa nafsu emosi sehingga ingin cepat mendapatkan segala sesuatunya dengan cepat. Apalagi ketika kita melihat ada orang lain dengan usaha sejenis bisa mendapatkan segala sesuatunya dengan cepat.

Namun setelah mencoba, hasilnya ngga terlihat juga. Kemudian yang terjadi adalah kita terus saja mempertanyakan dan mengeluh sepanjang hari, kenapa ngga ada income. Kalau ini sudah terjadi (terus mengeluh dan mempertanyakan), saya cuma bisa bilang hati-hati dengan hukum daya tarik atau the law of attraction.

Coba dipahami lagi bahwasanya segala sesuatunya membutuhkan proses untuk mencapai sebuah kesuksesan sekalipun kesuksesan tersebut nilainya kecil. Karena sukses adalah sebuah perjalanan yang panjang, tidak secepat membalik telapak tangan.

Cermati sekali lagi, setiap kali kita berdoa pada Allah, tentu kita selalu meminta diberikan yang terbaik bukan. Tidak ada hamba yang berdoa meminta sebuah keburukan. Tahukah Anda, bahwa mungkin karena doa Anda tersebut hingga saat ini Anda belum juga sukses.

Maksudnya apa? Apa kita harus berhenti berusaha dan berdoa? BUKAN! Ketika Anda berdoa meminta yang terbaik pada Tuhan, tentu Dia akan mengabulkannya. Efek sampingnya apa? Ketika apa yang sedang Anda usahakan tidak menjadi suatu kebaikan, maka boleh jadi Anda tidak akan sukses di dalamnya.

Nah, disisi lain sebagai manusia kita tidak pernah tahu mana yang terbaik untuk diri kita. Oleh karena itu kita sebagai manusia wajib berusaha dan terus berdoa. Yakinlah suatu saat Anda akan menemukan jalur kesuksesan Anda.

Bisa juga ketika saat ini Anda tidak kunjung sukses, maka yang sedang terjadi adalah Allah merasa ini belum waktunya untuk Anda. Mungkin saja ketika Anda diberikan kesuksesan saat ini, Anda akan menjadi manusia sombong dan semakin menjauh dari Allah.

Dia ingin Anda lebih siap secara fisik, mental, dan spiritual ketika Anda mencapai suatu kesuksesan. Berpikir positiflah kepada Allah. Dia tahu apa dan kapan saat yang terbaik untuk membagikan berkahnya kepada umatnya dalam bentuk kesuksesan.

Itulah sebabnya mengapa setiap saya mencoba merintis sebuah usaha untuk mencapai impian terbesar saya (passive income), saya selalu mencoba bersabar dan menikmati setiap prosesnya. Bagi saya itu adalah sebuah pelajaran kehidupan yang diberikan Allah. Andaikata saya masih harus berusaha, akan saya lakukan.

Dan Alhamdulillah… paling tidak saat ini saya sudah masuk di zona passive income walau masih terbilang kecil jumlahnya. Selebihnya kalaupun masuknya banyak itu masih dikarenakan kerjaan aktif (active income). Someday…  saya percaya akan berada di posisi passive income dengan nominal besar, menyusul rekan-rekan yang sudah lebih dulu menikmati itu semua.

Jadi sekali lagi, bersabarlah. Ingatlah bahwa rahmat, berkah, nikmat, kesuksesan, bila sudah tiba waktunya menjadi milik kita pasti akan datang juga pada kita. Selama kita terus berusaha dan selalu dekat padaNya. Maka dari itu, segera dekatkan diri Anda kepadaNya.

Bukankah sudah menjadi janji Allah SWT, bila kita dekat maka segala bentuk upaya dan usaha yang kita lakukan akan senantiasa mendapat bantuannya. Coba pikir, siapa yang menggerakkan hati manusia?


Sumber: Dari berbagai sumber
 
Top