
Jangan menjadi pribadi yang hanya dipenuhi mimpi dan ambisi tak berarti. Selalu mampu mengukur kemampuan diri agar tak hanyut dalam mimpi semu yang menggelincirkan diri. Benar bahwa kau tak boleh tak punya mimpi. Tapi mestinya kau berkaca diri; realistiskah mimpi yang kausulam hari ini?
Dalam kesabaran ada keberuntungan. Dalam kesungguhan ada keberhasilan. Dalam kesulitan ada kemudahan. Maka mari kita mengibarkan tinggi-tinggi semangat meraih hari esok yang lebih baik. Menjadi pribadi beruntung yang selalu menapak satu langkah lebih baik dari hari kemarin.
Tak usah terlalu bersedih dengan kemalangan. Sebab seperti halnya kegembiraan, kesedihan atau kemalangan datang dan pergi seperti rembulan di tengah malam. Bukankah malam selalu tergantikan siang, dan siang pun tergantikan malam? Semua ada masanya, kawan!
Kesakitan tak selalu berujung pada kesengsaraan. Pribadi yang mampu tegak berdiri di setiap keadaan adalah pribadi unggul yang tahan banting melawan gempuran. Dalam pekatnya lumpur selalu ada sesuatu yang berharga, pun pada derita yang menghujam dada, selalu ada kilau hikmah yang membuka mata. Selalu berbaik sangka, pada yang Maha Memberi setiap anugerah atau derita. Bukankah yang di atas Maha Mengetahui yang terbaik untuk kita?
Jangan berpikir bahwa yang berkilau selalu berlian, sehingga kita menjadi manusia sombong saat kecemerlangan berhasil kita genggam. Dan jangan menganggap bahwa yang pekat itu sesuatu yang tak berharga, sehingga kita menjadi manusia apatis yang kalah sebelum berperang saat keterpurukan membelenggu langkah kita.
Lakukan apa yang bisa kau lakukan. Setiap pribadi memiliki sisi kelebihan.
Seperti malam yang segera tergantikan siang, seperti gelap yang kan berujung siang, yakinlah,
Semua ada masanya. Ia tinggal menunggu kemauan dan usaha penuh kita. Man jadda wa jada. Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.***